Kasus penularan pertama virus Ebola di luar Afrika yakni di Spanyol, memicu pertanyaan seputar kesiapan Eropa mengantisipasi penyebaran wabah. Spanyol juga dituntut transparan dalam investigasi kasus tersebut.
Iklan
Pemerintah Sypanyol Rabu (8/10) menyerukan warganya agar tetap tenang menghadapi kasus virus mematikan Ebola itu. Sedikitnya enam orang petugas kesehatan yang diduga melakukan kontak dengan perawat yang terinfeksi, terus dimonitor kondisinya di rumah sakit Madrid. Sedikitnya 50 orang staf kesehatan di rumah sakit, diduga melakukan kontak dengan perawat yang tertular.
Kasus pertama penularan Ebola di Eropa diumumkan Senin (6/10) dengan pasien seorang perawat perempuan berusia 40 tahun bernama Teresa Romero. Diduga ia tertular virus Ebola lewat kontak setelah merawat pasien Ebola Manuel Garcia Viejo (69) yang terinfeksi di Sierra Leone, dan meninggal di rumah sakit Madrid 25 September lalu.
Hingga kini belum jelas, bagaimana hingga perawat bersangkutan tertular. Sebab diketahui, semua rumah sakit di Uni Eropa sudah menerapkan standar prosedur yang ketat dalam menangani kasus penyakit mematikan semacam Ebola.
Ebola Dicemaskan Meluas
Kekhawatiran akan wabah Ebola di barat Afrika dapat menyebar ke benua lain tumbuh di negara-negara Eropa dan Asia. Kewaspadaan ditingkatkan setelah epidemi berada di luar kendali.
Foto: Cellou Binani/AFP/Getty Images
Kecemasan Dokter Lintas Batas
Organisasi Dokter Lintas Batas mengatakan krisis mencengkeram Guinea, Liberia dan Sierra Leone hanya akan bertambah buruk dan memperingatkan tidak ada strategi menyeluruh untuk menangani wabah Ebola terburuk di dunia selama ini.
Foto: Reuters
Asia dan Eropa waspada
Hongkong mengumumkan tindakan karantina untuk kasus-kasus yang dicurigai, meskipun seorang perempuan yang tiba dari Afrika dengan gejala serupa, setelah diuji hasilnya negatif. Sedangkan Uni Eropa mengatakan siap untuk menghadapi ancaman tersebut.
Foto: picture-alliance/dpa
Pencegahan penyebaran
International Civil Aviation Organization (ICAO) telah mengadakan pembicaraan dengan para pejabat kesehatan global tentang langkah-langkah potensial untuk menghentikan penyebaran penyakit.
Foto: DW/C.Deicke
Gejala Ebola
Hanya dalam tempo beberapa hari, Ebola dapat membunuh korban. Gejalanya, penderita mengalami demam parah dan nyeri otot, muntah, diare dan dalam beberapa kasus terjadi kegagalan fungsi organ dan pendarahan yang tak terbendung. Untuk mengetahui apakah pasien terjangkit, dilakukan tes medis.
Foto: Reuters
Merenggut nyawa
Sejak Maret 2014, telah terjadi lebih dari 1.200 kasus Ebola dan lebih dari 670 orang terenggut nyawanya di Guinea, Liberia dan Sierra Leone, demikian menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Foto: Seyllou/AFP/Getty Images
Relawan ditarik
Korps Perdamaian AS mengumumkan menarik ratusan relawan di tiga negara yang terjangkit. Saat ini ada 102 relawan Korps Perdamaian di Guinea, 108 relawan di Liberia dan 130 orang di Sierra Leone. Mereka bekerja pada sektor pertanian, pendidikan dan kesehatan.
Foto: Cellou Binani/AFP/Getty Images
Uni Eropa bersiap
Uni Eropa melengkapi diri dan siap untuk merawat korban virus mematikan, demikian diungkapkan sumber Uni Eropa di Brussels.
Foto: picture alliance/dpa
Tak ada upaya pengentasan yang paten
Dokter Lintas Batas memperingatkan bahwa pemerintah dan badan-badan global tidak punya "pandangan yang menyeluruh" tentang bagaimana caranya untuk mengatasi wabah ini.
Foto: F. Tchuma
Dokterpun jadi korban
Seorang dokter yang bertanggung jawab atas pusat perawatan di Sierra Leone, Sheik Umar Khan, meninggal dunia pada bulan Juli 2014 akibat virus ini.
Foto: Reuters
Virus Ebola
Virus ini mampu memperbanyak diri di hampir semua sel inang. Khususnya kelelawar mampu menularkan virus tersebut. Manusia yang menyentuh hewan sakit atau mati, akan tertular penyakit yang sama. Virus Ebola berasal dari hutan tropis di Afrika Tengah dan Asia Tenggara. Mereka termasuk famili Filovirus. Artinya, di bawah mikroskop elektron terlihat sebagai benang panjang yang tipis.
Foto: picture-alliance/dpa
Menghindari penularan
Salah satu kiat menghindari penularan virus Ebola, adalah dengan menjaga kebersihan. Mencuci tangan ataupun menggunakan sarung tangan menjadi salah satu hal yang wajib dilakukan di wilayah dimana terjadi wabah.
Foto: picture-alliance/dpa
11 foto1 | 11
Investigasi masih terus dilakukan pemerintah di Madrid. PM Spanyol Mariano Rajoy berjanji, akan transparan dalam kasus yang memicu kritik tajam terhadap sistem pengamanan instalasi kesehatan Spanyol.
Uni Eropa bereaksi
Komisi Eropa juga melayangkan surat kepada kementrian kesehatan Spanyol, meminta penjelasan kasus Ebola di unit isolasi penyakit berbahaya itu. "Kelihatan ada masalah di sana," ujar jurubicara Komisi Eropa, Frederic Vincent. Padahal semua anggota Uni Eropa diperkirakan sudah mengambli tindakan untuk mencegah penyebaran wabah,
Terkait kasus pertama Ebola di Eropa itu, direktur organisasi kesehatan dunia WHO seksi Eropa, Zsuzsanna Jakab menyatakan, penyebaran penyakit semacam itu, dalam sistem transportasi udara yang makin intensif sulit dihindarkan. Tapi Eropa siap mengantisipasi serta memiliki fasilitas memadai. Jakab menilai, risiko wabah Ebola di Eropa relatif sangat kecil.
Sejauh ini serangan virus Ebola di negara-negara Afrika Barat telah menewaskan lebih 3.400 orang. Uni Eropa akan mengirimkan 100 ton bahan bantuan berupa obat-obatan dan peralatan medis ke Sierra Leone, Liberia dan Guinea untuk meredam wabah mematikan tersebut.