1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Kasus Kematian AIDS Global Turun

20 Juli 2012

Makin banyak pengidap HIV/AIDS di negara miskin memperoleh pengobatan anti retrovirus. UNAIDS melaporkan, kasus kematian akibat AIDS turun ke kisaran 1,7 juta pada 2011 dari 2,3 juta pada 2005.

Foto: picture-alliance/dpa

Organisasi PBB untuk penanggulangan AIDS-UNAIDS melaporkan, sekitar 54 persen dari 14,8 juta pengidap HIV/AIDS di negara-negara miskin, kini mendapat akses pengobatan anti retrovirus. Laporan yang dipublikasikan menjelang digelarnya konferensi AIDS internasional di Washington pekan depan itu menyebutkan, komunitas internasional sudah berada pada jalur yang tepat, untuk mencapai target akses pengobatan bagi 15 juta penderita AIDS pada tahun 2015.

Hal penting lain yang ditonjolkan dalam laporan tahunan UNAIDS itu adalah turun drastisnya biaya pengobatan AIDS, dari sekitar 10.000 US Dollar pertahun pada tahun 2000 menjadi hanya 100 US Dollar pada tahun 2011. PBB melakukan pendekatan terhadap sejumlah perusahaan farmasi terkemuka, untuk meningkatkan akses pada obat-obatan versi lebih murah untuk perawatan HIV.

"Tapi akses pada obat-obatan itu tidak berlaku secara universal", kata direktur eksekutif UNAIDS, Michel Sidibe. "Kami masih menghadapi masalah akses di Asia Tengah, Afrika, Eropa Timur, kami masih harus melipatgandakan upaya di kawasan ini".

Di kawasan Eropa barat dan Eropa tengah serta Amerika Utara yang memiliki akses amat bagus pada obat-obatan anti retrovirus, jumlah kematian penderita HIV/AIDS dalam satu dekade hanya tercatat sekitar 30.000 orang.

Sinyal positif dan tantangan masadepan

Infeksi di kalangan anak-anak, juga dilaporkan turun sekitar 24 persen dari 2009 hingga 2011. PBB memperkirakan, dari sekitar 34 juta pengidap HIV sedunia, sekitar 3,4 juta diantarnya adalah anak-anak di bawah 15 tahun. Tahun lalu tercatat 2,5 juta infeksi baru, sekitar 33.000 diantaranya kasus infeksi di kalangan anak-anak.

Sekitar 10 persen pengidap HIV/AIDS adalah anak-anak di bawah 15 tahun.Foto: picture-alliance/dpa

Infeksi HIV merupakan penyebab kematian utama perempuan pada umur reproduktif antara 15 hingga 24 tahun di negara-negara miskin. Risiko perempuan pada umur reproduktif terinfeksi HIV dua kali lipat dibanding pria pada kisaran umur yang sama. Sekitar 1,5 juta perempuan pengidap HIV yang hamil pada tahun lalu, dilaporkan mendapat pengobatan ant retrovirus, untuk mengurangi risiko menulari janin dalam kandungannya.

Lapoan PBB itu menyebutkan, 81 negara meningkatkan anggaran rata-rata 50 persen untuk memerangi penyebaran HIV antara tahun 2006 hingga 2011. Anggaran bantuan global untuk memerangi HIV AIDS pada tahun 2011 tercatat 16,8 milyar Dolar, atau naik sekitar 11 persen dibanding tahun 2010. Tapi jumlahnya masih terlalu kecil, dibanding kebutuhan antara 22 hingga 24 milyar Dolar hingga 2015.

Hampir separuh bantuan internasional penanggulangan HIV berasal dari Amerika Serikat, yang akan menjadi tuan rumah konferensi AIDS internasional dari 22 hingga 27 Juli. Sekitar 25.00 peserta diperkirakan akan menghadiri konferensi di Washington itu.

Koordinator US AIDS, Eric Goosby mengatakan, mengurangi dampak penyakit itu di seluruh dunia, merupakan prioritas bagi pemerintah. Dia juga mengimbau seluruh negara intuk meningkatkan partisipasinya dalam program lokal.

AS/DK(AFP,Reuters,AP,DPA)