1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Kasus Keracunan MBG, Prabowo: 200 Orang dari 3 Juta Penerima

6 Mei 2025

Presiden Prabowo Subianto mengakui ada pelajar yang keracunan usai mengonsumsi makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Ia mengatakan penerima manfaat program MBG mencapai 3 juta orang.

Presiden Prabowo Subianto saat berpidato pada acara temu ekonomi dengan topik "Memperkuat Ketahanan Ekonomi Nasional" di Jakarta, Indonesia, 8 April 2025
Presiden Prabowo menilai program MBG secara umum berjalan suksesFoto: Willy Kurniawan/REUTERS

Presiden Prabowo Subianto memaparkan ada sekitar 3 juta penerima manfaat program MBG.

"Hari ini memang ada yang keracunan, yang keracunan sampai saat ini dari 3 koma sekian juta, kalau tidak salah di bawah 200 orang (yang keracunan)," ujar Prabowo dalam sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden, Kompleks Istana Negara, Jakarta, Senin (05/05).

Prabowo lalu menyebut ada 5 pelajar keracunan yang sampai menjalani rawat inap. Ia menyebut persentase kasus keracunan makanan dari program MBG sekitar 0,005 persen.

"Yang rawat inap hanya 5 orang. Jadi bisa dikatakan yang keracunan atau yang perutnya nggak enak sejumlah 200 orang, itu 200 dari 3 koma sekian juta kalau tidak salah adalah 0,005 persen. Berarti keberhasilannya adalah 99,99 persen," jelasnya.

Prabowo menilai program Makan Bergizi Gratis secara umum berjalan sukses. Prabowo mengingatkan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana untuk tidak cepat puas.

"Di mana ada usaha, usaha manusia di mana bidang kerjaan apa pun, kalau 99,99 persen keberhasilannya, oke dong? Walaupun kita tidak boleh cepat puas, Pak Dadan, ya, kita harus lihat nanti Desember 2025," kata Prabowo.

"Tapi saya hargai karena Kepala BGN dan jajaran mengatakan, 'Pak, sasaran kita adalah zero penyimpangan, zero kesalahan'. Dan kita mengerti tidak gampang di dapur itu yang kerja 50 orang, satu dapur yang kerja 50 orang," lanjut Prabowo.

Kepala BGN ungkap butuh tambahan Rp50 triliun untuk MBG

Kepala BGN, Dadan Hindayana, mengatakan pihaknya membutuhkan anggaran senilai Rp116,6 triliun untuk program MBG di tahun 2025. Dadan menyebut pihaknya membutuhkan tambahan dana sebesar Rp50 triliun dari Rp71 triliun anggaran yang telah dimiliki.

Hal itu disampaikan Dadan dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi IX DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (06/05). Dadan menyebut penyerapan anggaran hingga Mei tahun ini baru di angka Rp2,386 triliun atau 3,36 persen.

"Nah ini realisasi anggaran sampai sekarang, jadi Badan Gizi memiliki anggaran Rp71 triliun dan sampai hari ini kita baru bisa menyerap Rp2,386 triliun. Jadi baru kurang lebih 3,36%," kata Dadan dalam rapat.

Ayo berlangganan newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

Dadan mengatakan pihaknya akan maksimal merealisasikan anggaran yang dimiliki. Ditargetkan pada Juni 2025 anggaran yang terserap bisa di angka Rp4,7 triliun, Juli Rp16 triliun dan Agustus Rp28 triliun.

"September kita akan menyerap kurang lebih Rp51 triliun, kemudian Oktober Rp60 triliun, November Rp88 triliun dan Desember Rp116 triliun," ujar Dadan.

Ia mengatakan anggaran sebesar Rp71 triliun sudah disepakati oleh DPR RI. Kendati demikian, untuk percepatan pelayanan MBG bagi 82,9 juta orang, BGN masih membutuhkan tambahan anggaran.

"Jadi kami masukkan bukan hanya anggarannya Rp71 triliun yang sudah disetujui, tapi kami buatkan mekanisme penyerapan anggaran termasuk yang diminta Pak Presiden terkait dengan percepatan pelayanan makan bergizi kepada 82,9 juta orang," ujar Dadan.

"Jadi MBG ini jika mengikuti mekanisme yang sudah kami rencanakan akan membutuhkan anggaran kurang lebih Rp116,6 triliun untuk memberikan pelayanan kepada 82,9 juta orang," tambahnya.

Dadan pun menyinggung pihaknya membutuhkan tambahan senilai Rp50 triliun. Total anggaran Rp116,6 triliun itu akan digunakan sampai Desember 2025.

"Jadi kalau sekarang ada Rp71 triliun tambahan Rp50 triliun sudah akan cukup bisa melayani seluruh penerima manfaat sampai Desember," imbuhnya.

Baca selengkapnya di: Detik News

Prabowo soal Kasus Keracunan MBG: 200 Orang dari 3 Juta Penerima Manfaat

Di DPR, Kepala BGN Ungkap Butuh Tambahan Rp 50 T untuk MBG 2025

 

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait