1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Kasus Litvinenko dan hubungan Uni Eropa-Rusia

23 Mei 2007

Perkembangan kasus pembunuhan Alexander Litvinenko di Inggris jadi sorotan berbagai harian internasional.

Andrei Lugovoi dituduh meracun Litvinenko dengan bahan radioaktif.
Andrei Lugovoi dituduh meracun Litvinenko dengan bahan radioaktif.Foto: AP

Mengenai kasus Litvinenkoi harian Rusia „Iswetija“ yang terbit di Moskow berkomentar:

„Untuk beberapa waktu yang lama, kejaksaan Inggris hanya memberikan penjelasan yang sangat sedikit tentang pembunuhan mantan agen rahasia Alexander Litvinenko. Semua informasi hanya didapatkan dari bocoran koran-koran gosip. Di saat yang bersamaan, banyak koran-koran yang melakukan kampanye terbuka anti Rusia. Tetapi keterlibatan agen rahasia Rusia dalam kasus pembunuhan ini tidak dipertanyakan lagi. Sampai sekarang yang menjadi teka-teki hanyalah indentitas sang pembunuh. Secara keseluruhan pernyataan-pernyataan dari kejaksaan Inggris tidak memberikan banyak kontribusi baru. Pertanyaa-pertanyaan terpenting, apa motif kejahatan ini dan siapa dalang dibalik pembunuhan ini, tetap tidak terjawab.“

Sementara itu harian Inggris „Daily Telegraph“ berkomentar:

„Siapa yang dahulu percaya, bahwa setelah perang dingin berakhir akan ada kerja sama antara Rusia dan Inggris, pasti sekarang sangat kecewa. Presiden Rusia Vladimir Putin terlihat telah memutuskan, akan kembali menempatkan negaranya sebagai pelaku yang berbahaya dan agresif di panggung politik dunia. Litvinenko mendapatkan suaka politik di Inggris dan ia juga menjadi warga negara Inggris. Litvinenko dibunuh di Inggris. Tidak ada keraguan bahwa orang yang disalahkan dan dianggap bertanggung jawab atas pembunuhan ini harus dibawa ke Inggris dahulu, agar kasusnya dapat diproses. Siapa pun para pelaku drama kelabu ini, merupakan hal yang mengesalkan, bahwa agen-agen Rusia diperbolehkan menyelesaikan masalah masa lalunya di Inggris dan setelah itu membuat dirinya tidak terjangkau untuk diproses secara hukum.“

Harian Spanyol „El Pais“ yang terbit di Madrid menulis:

„Kejaksaan Inggris melihat bukti yang cukup untuk mendakwa Andrei Lugovoi atas kejahatan kelas berat ini. Dan kejaksaan Inggris telah menuntut pemerintah Tony Blair untuk mengajukan permintaan penyerahan Lugovoy. Rusia menolak dengan tegas. Kasus ini akan merusak hubungan London dan Moskow. Dan juga akan merusak hubungan Uni Eropa dan Rusia yang memang sudah berada di dalam situasi yang buruk. Tetapi baik London maupun Uni Eropa tidak boleh merasa terintimidasi oleh Moskow karena kejahatan ini. Tentu saja Inggris juga tidak boleh membiarkan konglomerat Rusia seperti Boris Beresovski, yang kenal Litvinenko dan juga tinggal di London, untuk menyerukan melawan Putin secara terbuka.“

Harian Inggris lain „Financial Times“ berkomentar tentang sikap dunia barat terhadap Rusia. Harian yang terbit di London ini menulis:

„Hubungan antara Rusia dan dunia barat berada dalam kondisi terburuk sejak akhir perang dingin. Dan sepertinya hubungan ini akan tetap dingin setidaknya sampai tahun depan. Ketegangan ini terutama akan dapat dilihat pada perseteruan antara London dan Moskow tentang kasus pembunuhan Aleksander Litvinenko, mantan agen rahasia Rusia yang menjadi warga negara Inggris. Ketika politik Rusia semakin lantang menjelang pemilihan parlemen bulan Desember dan pemilihan presiden tahun depan, hubungan dengan dunia barat menjadi buruk karena kasus ini. Dalam situasi ini Eropa dan Amerika Serikat harus menjalankan politik yang tegas terhadap Moskow.“