1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Kasus Pembunuhan Anna Lindh/Keselamatan Penerbangan Sipil/Wahana Penelitian Mars "Beagle-2"

8 Januari 2004

Kali ini akan kami soroti tiga tema yang dijadikan ulasan dan komentar harian-harian Internasional. Tema yang pertama kasus pembunuhan terhadap Menteri Luar Negeri Swedia Anna Lidh, empat bulan lalu, tepatnya tanggal 10 September 2003. Tema yang kedua, keamanan dan keselamatan penerbangan sipil. Dan tema yang terakhir raibnya wahana penelitian Mars " Beagle-2" yang diluncurkan Badan Ruang Angkasa Eropa, ESA.. Baiklah kami mulai dengan tema yang pertama, yakni kasus pembunuhan terhadap Menteri Luar Negeri Swedia Anna Lindh. Empat bulan setelah kasus pembunuhannya, Mijailo Mijailovic yang selama ini ditahan dan bungkam , mengakui sebagai pelakunya. Putera seorang imigran Serbia yang berusia 25 tahun itu ketika diinterogasi mengakui melakukan serangan pembunuhan dengan tikaman pisau terhadap Anna Lindh tanggal 10 September tahun lalu, disebuah pusat perbelanjaan di Stockholm. Harian Swedia SVENSKA DAGBLADET menurunkan ulasan berjudul "pengakuan pembunuh Anna Lindh menghindarkan trauma".

Kami baca:
Empat bulan setelah pembunuhan dengan tikaman pisau terhadap Menteri Luar Negeri Anna Lindh, seorang pengacara mengungkapkan, kliennya mengakui sebagai pelaku serangan. Dengan demikian tidak hanya keluarga Anna Lindh, melainkan juga rakyat Swedia terhindar dari sebuah trauma, seperti masih belum terbongkarnya sampai sekarang kasus pembunuhan terhadap Perdana Menteri Olof Palme. Pengakuan pelakunya, memberikan dampak yang positiv, dimana akan dapat dipastikan dan diungkap latar belakang kasus pembunuhannya. Sehubungan dengan itu, pengacaranya membantah spekulasi mengenai latar belakang politik dibalik pembunuhan terhadap Menteri Luar Negeri Anna Lindh. Ia menyatakan serangan pembunuhan yang dilakukan merupakan tindakan spontan. Ini merupakan sesuatu yang buruk. Seorang yang mengalami gangguan psikis, dan lebih awal dikeluarkan dari tempat perawatannya, yakni lima hari menjelang terjadinya serangan pembunuhan terhadap Anna Lindh, akan dapat dinilai tidak membahayakan demokrasi.

Mengenai tema yang sama, berikut komentar harian Jerman DRESDNER NEUESTE NACHRICHTEN:

Kami kutip:
Dari setumpuk pertanyaan, baru satu yang terjawab. Yakni siapa pelaku pembunuhan terhadap Menteri Luar Negeri Swedia Anna Lindh. Pelakunya Mijailo Mijailovic, berusia 25 tahun, warga Swedia keturunan Serbia. Dengan terbunuhnya Anna Lindh tanggal 10 September tahun lalu, rakyat Swedia mulai berpisah dari ketenangan. Masyarakat ideal yang terbuka terguncang. Anna Lindh politisi pendukung diterapkannya mata uang Euro dinegaranya,ditempat terbuka tanpa pengawal tewas ditikam pisau. Kejadiannya empat hari menjelang diselenggarakannya referendum di Swedia,untuk menentukan diterima atau ditolaknya mata uang Euro. Meskipun demikian, usaha peningkatan perlindungan dan keselamatan politisi Swedia baru akan ditentukan bulan Mei mendatang, setelah adanya laporan dari tim ahli. Mudah-mudahan pelaku pembunuhan yang potensial dapat bersabar menjelang batas waktu tersebut.

Kami masuki sekarang tema kedua, keamanan dan keselamatan penerbangan. Sehubungan dengan musibah jatuhnya sebuah pesawat penumpang di Laut Merah baru-baru ini, yang menewaskan kebih 140 orang, semakin disoroti kebijakan informasi mengenai keselamatan penerbangan. Harian Swiss NEU ZÜRCHER ZEITUNG menurunkan ulasan berjudul" usaha mewujudkan keselamatan dan keamanan penerbangan sipil merupakan tugas yang amat sulit. Selanjutnya kami baca:

Usaha mewujudkan keselamatan dan keamanan dalam penerbangan sipil merupakan sesuatu yang amat sulit. Jumlah kecelakaan terus meningkat. Diduga ketentuan Internasional bagi pertukaran informasi yang disepakati mengenai hasil pemeriksaan tehnis pesawat tidak berjalan sebagai mana mestinya. Juga ada kecenderungan untuk merendahkan data Internasional, bila tidak menguntungkan dalam melakukan diagnosa penerbangan. Ini jelas merupakan sebuah ancaman. Dengan kenyataan ini, memang amat sulit untuk dapat mewujudkan keamanan dan keselamatan penerbangan.

Sekarang kita masuki tema yang terakhir, yakni raibnya wahana penelitian Mars, Beagle-2, yang diluncurkan Badan Angkasa Luar Eropa, ESA. Mengenainya harian Inggris FINANCIAL TIMES menurunkan komentar dengan judul " raib dalam debu merah".

Kami kutip:
Seandainya Beagle-2 sekarang telah berupa rongsokan dalam debu merah, Inggris dan Eropa dimasa depan hendaknya lebih baik merencanakan pendaratan di planet Mars. Rencana itu telah disiapkan Badan Angkasa Luar Eropa ESA pada tahun 2009, sebagai bagian program Aurora bagi penelitian planet. Tehnologi wahana penelitian Beagle dapat meniru wahana yang diluncurkan Badan Ruang Angkasa Amerika Serikat NASA. Mengirimkan wahana penelitian tak berawak keplanet, merupakan proyek penelitian yang bermanfaat, dan dapat menyulut entusiasme dibidang ilmu pengetahuan yang lebih luas. .