Kebakaran hutan semakin sering mengancam kota-kota besar di dunia, termasuk Los Angeles. Dengan perubahan iklim yang memperburuk intensitas api, apa yang bisa dilakukan kawasan perkotaan untuk melindungi diri?
Diperparah oleh angin kencang, api telah menyebar ke daerah perkotaan padat penduduk, merenggut sedikitnya lima nyawa, dan menghancurkan lebih dari 1.000 bangunan.
Gambar ini menjadi ilustrasi nyata bahwa kebakaran hutan yang semakin meningkat di seluruh dunia tidak hanya terjadi di wilayah pedesaan terpencil, tetapi juga memberikan dampak besar di perkotaan.
Pada musim panas yang sama, kebakaran besar juga terjadi di antara pepohonan di bukit Monte Mario di pusat kota Roma. Dari Halifax di Kanada hingga Cape Town di Afrika Selatan, Kota Nanyo di Jepang, dan kini Los Angeles. Kebakaran hutan telah memaksa ribuan penduduk kota meninggalkan rumah mereka dalam beberapa bulan terakhir.
Iklan
Apakah kota-kota di dunia jadi lebih rentan kebakaran hutan?
Perubahan iklim meningkatkan suhu dan memperpanjang periode kekeringan, menciptakan kondisi lebih kering yang rentan terhadap kebakaran hutan. Hal ini membuat api lebih cepat menyebar, bertahan lebih lama, dan menjadi lebih ganas.
Data terbaru dari World Resources Institute menunjukkan bahwa kebakaran hutan saat ini membakar dua kali lipat tutupan pohon dibandingkan dua dekade lalu. Pertumbuhan kota di seluruh dunia turut meningkatkan kerentanan terhadap kebakaran.
"Kota-kota yang terus berkembang, terutama di wilayah yang berbatasan langsung dengan vegetasi liar, meningkatkan risiko kebakaran yang memengaruhi penduduk dan rumah mereka," ujar Julie Berckmans, ahli penilaian risiko iklim dari European Environment Agency.
Secara global, area yang dikenal sebagai wild urban interface (WUI), yakni tempat bangunan bertemu dengan vegetasi hutan, terus meluas dan meningkatkan risiko kebakaran.
Studi pada 2024 dari National Center for Atmospheric Research AS menunjukkan bahwa WUI meningkat 24%, antara tahun 2001–2020, dengan ekspansi terbesar terjadi di Afrika. Hal ini memperkirakan peningkatan jumlah kebakaran hutan di zona ini sebesar 23% dan luas area terbakar sebesar 35%. Dua pertiga orang yang terpapar kebakaran hutan di seluruh dunia tinggal di zona ini, tempat kota dan wilayah liar bertemu.
Alexander Held, ahli senior dari European Forest Institute, mengatakan cuplikan kebakaran di Athena pada musim panas lalu, menunjukkan betapa mudahnya api menyebar di area ini.
"Di area antarmuka ini, semak belukar sering tumbuh hingga ke taman, yang kemudian memiliki banyak bahan mudah terbakar. Hal ini membuat api dengan cepat mencapai rumah," ujar Held.
Abandonment (pengabaian) lahan pedesaan, terutama di wilayah Mediterania, turut memperburuk risiko kebakaran hutan, tambah Held. Semakin banyak lahan yang tidak digarap dan tidak terjaga, sehingga kebakaran yang sebelumnya bisa dikendalikan dengan cepat kini semakin mendekati kota-kota.
Selain itu, api tidak perlu mencapai batas kota untuk memberikan dampak besar, karena asapnya dapat menyebar hingga ratusan bahkan ribuan kilometer. Pada 2023, kota New York mengalami salah satu tingkat polusi udara terburuk yang pernah tercatat akibat kebakaran hutan di Kanada.
Tahun 2022: Krisis Iklim Melanda Seluruh Dunia
Tahun 2022 seluruh dunia dilanda cuaca panas yang ekstrem, kekeringan, kebakaran, badai dan banjir yang terkait dengan perubahan iklim. Berikut sejumlah peristiwa cuaca yang terjadi tahun 2022.
Foto: Peter Dejong/AP Photo/picture alliance
Eropa: Lebih panas dan lebih kering dari sebelumnya
Musim panas di Eropa ditandai cuaca panas ekstrem dan kekeringan terburuk dalam 500 tahun. Lebih 500 orang tewas akibat gelombang panas di Spanyol, dengan suhu hingga 45 derajat Celsius. Di Inggris, cuaca panas juga mencapai lebih 40 derajat Celsius. Sebagian benua Eropa jadi wilayah paling kering selama lebih dari satu milenium, sehingga banyak daerah terpaksa menjatah air.
Foto: Thomas Coex/AFP
Kebakaran hutan melanda seluruh Eropa
Mulai dari Portugal, Spanyol, Prancis, Italia, Yunani, Siprus, hingga Siberia, dilanda kebakaran hutan. Bencana itu telah menghanguskan 660.000 hektar lahan pada pertengahan tahun 2022 — kebakaran terbesar sejak pencatatan iklim dimulai pada tahun 2006.
Hujan monsun yang ekstrem menenggelamkan sepertiga wilayah Pakistan. Banjir itu menewaskan lebih dari 1.100 orang, menyebabkan 33 juta orang kehilangan tempat tinggal, dan memicu penyebaran penyakit. Hujan lebat juga melanda Afganistan. Banjir besar menghancurkan ribuan hektare lahan, memperburuk bencana kelaparan yang sudah akut di negara itu.
Foto: Stringer/REUTERS
Gelombang panas ekstrem dan topan terjang Asia
Sebelum dilanda banjir, Afganistan, Pakistan, dan India alami panas dan kekeringan ekstrem. Cina juga alami kekeringan terburuk dalam 60 tahun dan gelombang panas terburuk sejak pencatatan dimulai. Awal musim gugur, 12 topan telah mengamuk di seluruh Cina. Badai besar juga melanda Filipina, Jepang, Korea Selatan, dan Bangladesh. Perubahan iklim membuat Intensitas badai semakin kuat.
Foto: Mark Schiefelbein/AP Photo/picture alliance
Krisis iklim memperburuk kondisi Afrika
Afrika memanas lebih cepat dibanding rata-rata global. Itu sebabnya benua ini secara tidak proporsional dilanda perubahan pola curah hujan, kekeringan, dan banjir. Somalia sedang menghadapi kekeringan terparah dalam 40 tahun. Krisis itu telah memaksa lebih dari satu juta orang meninggalkan kawasan mereka.
Foto: ZOHRA BENSEMRA/REUTERS
Bencana kelaparan di Afrika
Banjir dan kekeringan telah membuat pertanian dan peternakan praktis tidak mungkin dilakukan di beberapa bagian Afrika. Akibatnya, 20 juta orang mengalami kelaparan. Banyak yang meninggal karena kelaparan di Etiopia, Somalia, dan Kenya.
Foto: Dong Jianghui/dpa/XinHua/picture alliance
Kebakaran dan banjir di Amerika Utara
Badai dahsyat menerjang sejumlah negara bagian AS, seperti California, Nevada, dan Arizona. Gelombang panas menghanguskan ketiga negara bagian dengan suhu mencapai lebih dari 40 derajat Celsius di akhir musim panas. Sebaliknya, hujan lebat di awal musim panas menyebabkan banjir parah di Taman Nasional Yellowstone dan di negara bagian Kentucky.
Foto: DAVID SWANSON/REUTERS
Badai menghancurkan Amerika
Pada September lalu, Badai Ian menghancurkan Florida. Otoritas setempat menggambarkan kerusakan itu sebagai "peristiwa bersejarah." Sebelumnya, badai itu melewati Kuba, di mana penduduknya hidup tanpa listrik selama berhari-hari. Badai Fiona juga menjadi topan tropis terburuk yang melanda Kanada setelah pertama kali menghantam Amerika Latin dan Karibia, mengakibatkan kerusakan parah.
Foto: Giorgio Viera/AFP/Getty Images
Badai tropis dahsyat landa Amerika Tengah
Badai Fiona bukan satu-satunya badai yang melanda Amerika Tengah. Pada Oktober lalu, Badai Julia menghantam Kolombia, Venezuela, Nikaragua, Honduras, dan El Salvador, menyebabkan kehancuran yang meluas. Pemanasan global meningkatkan suhu permukaan laut yang memperkuat intensitas badai.
Foto: Matias Delacroix/AP Photo/picture alliance
Kekeringan ekstrem di Amerika Selatan
Kekeringan yang terus-menerus melanda hampir seluruh Amerika Selatan. Cile, mengalami merosotnya curah hujan ekstrem sejak 2007. Di banyak daerah, sungai-sungai menyusut antara 50 dan 90%. Meksiko juga hampir tidak pernah mengalami hujan selama beberapa tahun berturut-turut. Argentina, Brasil, Uruguay, Bolivia, Panama, sebagian Ekuador, dan Kolombia pun mengalami kekeringan.
Foto: IVAN ALVARADO/REUTERS
Selandia Baru dan Australia tenggelam
Curah hujan yang intens menyebabkan rangkaian banjir ekstrem di Australia. Antara Januari dan Maret, pantai timur negara itu menerima curah hujan sebanyak yang dialami Jerman dalam setahun. Selandia Baru tidak luput dari banjir. Fenomena cuaca La Nina berada di balik peristiwa ekstrem tersebut. Atmosfer yang lebih hangat menyerap lebih banyak air, membuat curah hujan lebih deras. (ha/as)
Foto: Jenny Evans/Getty Images
11 foto1 | 11
Kota-kota mana yang paling rentan?
Ilmuwan geografi dari Universiy of Maryland, Alexandra Tyukavina, mengatakan kota-kota di wilayah dengan iklim subtropis kering, seperti California dan Mediterania, sangat rentan terhadap kebakaran hutan.
"Daerah-daerah ini sangat rentan karena sering mengalami kekeringan dalam beberapa tahun terakhir. Secara historis, tempat yang lebih kering memang lebih rentan terhadap kebakaran, terutama dengan adanya perubahan iklim," kata Tyukavina.
Kebakaran di Athena terjadi setelah Yunani mengalami musim dingin terhangat serta bulan Juni dan Juli terpanas dalam sejarah.
Pinggiran kota yang luas di wilayah seperti AS juga sangat rentan terhadap penyebaran api, kata Tyukavina. Berbeda dengan Jepang, misalnya, yang memiliki perencanaan kota lebih padat sehingga area alami cenderung terpisah dari kawasan perkotaan. "Di sana, lebih sedikit area antarmuka antara alam liar dan perkotaan," jelasnya.
Eropa dan Amerika Utara merupakan wilayah dengan proporsi terbesar kebakaran hutan di zona WUI, menurut penelitian pada 2022 yang dipublikasikan di Nature.
Apa yang Bisa Dilakukan untuk Menahan Laju Pemanasan Global?
Sementara jejak karbon banyak dianggap remeh oleh perusahaan bahan bakar fosil, ada banyak hal yang dapat kita lakukan secara individu untuk membantu membatasi emisi gas rumah kaca yang meningkatkan pemanasan global.
Foto: picture-alliance/U. Baumgarten
Pilih alat transportasi yang rendah emisi
Gunakan bus, kereta, atau sepeda. Kereta untuk perjalanan antarkota di Eropa menghasilkan hingga 90 persen lebih sedikit emisi karbon dibanding menggunakan pesawat.
Foto: Binh Truong/Photoshot/picture alliance
Pilih makan tumbuhan ketimbang daging
Peternakan daging dan susu menyumbang sekitar 15% dari emisi gas rumah kaca (GRK) global. Industri ini juga bertanggung jawab atas hilangnya keanekaragaman hayati, mengontaminasi tanah, dan polusi.
Foto: picture-alliance/dpa/Photoshot/R. Levine
Kritisi kebijakan pemerintah yang tidak ramah lingkungan
Aksi protes, kampanye di media sosial, atau menyampaikan aspirasi kepada perwakilan lokal yang akan berdampak pada politisi.
Foto: Justin Ng/Avalon/picture alliance
Pilih energi terbarukan
Menggunakan listrik yang berasal dari tenaga angin atau matahari adalah cara yang baik untuk memangkas sumber utama karbon perusak iklim.
Foto: Amit Dave/REUTERS
Hemat Energi
Cabut colokan elektronik yang tidak digunakan dan matikan komputer di malam hari.
Foto: Jens Niering/picture alliance
Setop buang makanan
Kamu dapat meminta supermarket untuk berhenti membuang makanan ekstra. Selain itu, sebaiknya bawa wadah penyimpanan untuk sisa makanan yang tidak kamu habiskan saat berada di restoran. (ap)
Foto: picture-alliance/dpa/C. Soeder
6 foto1 | 6
Apa yang bisa dilakukan kota-kota untuk melindungi diri?
Diperlukan lebih banyak pendanaan untuk sistem peringatan dini, panduan pengelolaan hutan, serta peningkatan kesadaran masyarakat, mengingat sebagian besar kebakaran hutan disebabkan oleh aktivitas manusia, kata Berckmans.
Menurut juru bicara Komisi Eropa, Balazs Ujvari, hampir 700 petugas pemadam kebakaran, dua pesawat pemadam kebakaran, dan dua helikopter dikerahkan dari seluruh Uni Eropa untuk membantu memadamkan kebakaran di Athena pada 2024.
Namun, Held menekankan perlunya sumber daya lebih besar untuk pencegahan kebakaran. Langkah ini mencakup mendorong perilaku bijak terhadap api, seperti menghindari menanam spesies tanaman yang mudah terbakar di taman, membersihkan talang atap, dan memastikan tidak ada bahan bakar seperti sampah kebun yang dapat memicu api.
"Kadang-kadang, Anda melihat foto desa atau kota kecil yang habis dilalap api, tetapi ada beberapa rumah yang selamat di tengah-tengahnya, dengan taman hijau di sekelilingnya. Ini adalah bukti bahwa perilaku bijak terhadap kebakaran memang berhasil," ujar Held.
Kota-kota juga harus memastikan ruang hijau bebas dari puing-puing di tanah dan memiliki pohon besar yang memberikan keteduhan, menjaga tanah tetap lembab, dan mengurangi angin.
"Langkah pencegahan lainnya adalah perencanaan tata ruang untuk mengurangi penyebaran urban," kata Berckmans.
Sebagai contoh, beberapa kota mempekerjakan penggembala dengan domba dan kambing untuk menciptakan zona penyangga yang digembalakan, di mana hewan-hewan ini memakan bahan bakar mudah terbakar seperti ranting dan rumput, tetapi tetap meninggalkan pohon-pohon besar.