1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Kebakaran Lahap Kamp Pengungsi Rohingya di Bangladesh

6 Maret 2023

Menurut lembaga bantuan, kebakaran hebat telah terjadi di salah satu bagian padat kamp pengungsi di Cox's Bazar.

Kebakaran di kamp pengungsi Rohingya di Bangladesh
Muslim Rohingya dari kamp pengungsian membantu memadamkan apiFoto: Mahmud Hossain Opu/AP/picture alliance

Cox's Bazar yang merupakan salah satu kamp pengungsi terbesar di dunia itu pada hari Minggu (05/03) dilahap api merah besar, lapor PBB dan lembaga bantuan lainnya. Kamp ini merupakan rumah bagi sebagian besar warga Muslim Rohingya yang melarikan diri dari Myanmar ke negara tetangganya Bangladesh.

Kebakaran hebat itu dilaporkan terjadi di kamp Balukhali pada sore hari. Petugas pemadam kebakaran Emdadul Haque mengonfirmasi bahwa tidak ada korban jiwa sejauh ini.

Badan Pengungsi PBB (UNHCR) di Bangladesh juga mengunggah cuitan dan menuliskan bahwa para sukarelawan dari kamp tersebut sedang berusaha memadamkan api. UNHCR mengatakan bahwa lembaganya juga turut memberikan bantuan.

Apa yang kita ketahui tentang kebakaran ini?

Surat kabar lokal Dhaka Tribune melaporkan bahwa empat unit pemadam kebakaran telah dikerahkan untuk memadamkan api.

"Saat ini kami belum memiliki perkiraan total kerugian, namun tidak ada laporan mengenai korban jiwa," ujar inspektur polisi di Cox's Bazar, Rafiqul Islam, kepada tim Reuters. Rafiqul menambahkan bahwa kobaran api telah berhasil dikendalikan dan para petugas pemadam kebakaran, polisi, hingga departemen bantuan pengungsi juga telah berada di lokasi.

"Sekitar 2.000 tempat penampungan telah terbakar, menyebabkan sekitar 12.000 warga negara Myanmar yang mengungsi secara paksa tidak memiliki tempat tinggal," ujar Komisioner Pengungsi Bangladesh Mijanur Rahman, kepada tim AFP. Rahman menambahkan bahwa total 35 masjid dan 21 pusat pembelajaran termasuk di antara reruntuhan bangunan yang dilahap si jago merah.

Mohammad Shamsuddoza, seorang pejabat senior di Komisi Bantuan dan Pemulangan Pengungsi Bangladesh, mengatakan kepada kantor berita Jerman DPA, bahwa bangunan-bangunan tersebut memang sebagian besar terbuat dari bambu dan terpal, material yang sangat mudah hancur terbakar.

Seorang pejabat polisi lainnya juga mengatakan bahwa penyebab kebakaran belum dapat dipastikan.

Ribuan rumah dilaporkan telah hancur dalam kebakaran tersebutFoto: Mahmud Hossain Opu/AP/picture alliance

Cox's Bazar

Kamp ini sebelumnya telah mengalami kebakaran serupa pada Januari 2022 dan Maret 2021, yang menewaskan 15 orang dan menghancurkan lebih dari 10.000 rumah penampungan.

Lebih dari 1 juta pengungsi Rohingya telah melarikan diri ke Bangladesh untuk menghindari penindasan negara yang menurut Amerika Serikat (AS) merupakan salah satu bentuk genosida.

Jumlah warga Rohingya yang melintasi perbatasan itu melonjak pada tahun 2017, tepat ketika militer Myanmar yang mayoritas beragama Buddha memulai tindak kekerasan terhadap kelompok minoritas di negara itu.

Sebagian besar warga Rohingya di Myanmar juga telah ditolak kewarganegaraannya, bahkan hak-hak lainnya. Upaya Bangladesh untuk memulangkan mereka telah gagal beberapa kali, karena kondisi negara Myanmar semakin memburuk sejak militer mengambil alih kekuasaan di negara itu pada tahun 2021 silam.

kp/hp (AP, Reuters)


Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait