"Kebencian Yang Disebarkan Nazi, Sekarang Masih Ada"
31 Januari 2020
Ketua World Jewish Congress Ronald Lauder pada Hari Peringatan Holocaust 27 Januari lalu mengingatkan, penyebaran kebencian tidak dapat dihentikan hanya dengan pidato-pidato saja.
Iklan
Penyebaran kebencian hanya bisa ditanggapi secara efektif dengan menerapkan aturan dan sanksi yang tegas, kata Ketua World Jewish Congress Ronald Lauder. Banyak pemerintahan hanya mengeluarkan imbauan dan peringatan terkait penyebaran anti semitisme, namun pidato-pidato saja tidak akan menghentikannya, tambahnya.
Pada peringatan 75 tahun pembebasan kamp konsentrasi Nazi di Auschwitz-Birkenau, Polandia, 27 Januari lalu, Ronald Lauder mengatakan bahwa rasisme dan kebencian anti semitisme hari ini pun "masih tetap ada".
"Bahkan sebaliknya, itu meluas lagi di seluruh dunia", tegasnya. Lauder menyebut Auschwitz sebagai "puncak kebiadaban yang bisa muncul dari anti semitisme". "Kita harus angkat suara untuk menentangnya," katanya.
Pada 27 Januari 1945, pasukan Soviet mencapai kamp konsentrasi Auschwitz-Birkenau yang ditinggalkan secara tergesa-gesa oleh pasukan Nazi. Mereka kemudian membebaskan sekitar 7000 tahanan yang masih ada di sana dalam keadaan mengenaskan. Banyak dari tahanan yang dibebaskan tak lama kemudian mati karena sakit atau kelelahan.
Di kamp konsentrasi Auschwitz-Birkenau saja sekitar 1,1 juta orang dibunuh, kebanyakan warga Yahudi syang didatangkan dari berbagai negara Eropa. Seluruhnya ada sekitar 6 juta orang yang dibunuh oleh rezim Nazi di bawah Hitler.
Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier pada upacara peringatan itu mengatakan, kekejaman Nazi tidak boleh dilupakan. Perlindungan warga dan kehiodupan Yahudi akan tetap menjadi tanggung jawab Jerman sekarang dan hari esok. hp/vlz (afp, dpa)
Hitler dan Perang Dunia II
1 September 1939 Hitler memerintahkan pasukan Jerman menyerang Polandia. Itulah awal Perang Dunia II yang berakhir dengan kapitulasi Jerman, 8 Mei 1945.
Foto: AP
1939 Serangan ke Polandia
Tanggal 1 September 1939, Hitler memerintahkan serangan ke Polandia, dengan alasan membalas serangan Polandia ke wilayah Jerman. Tapi itu hanya alasan yang dibuat-buat. Inggris dan Perancis, yang menjadi sekutu Polandia, tanggal 3 September menyatakan perang terhadap Jerman.
1939 Soviet masuk Polandia timur
Polandia tidak mampu menghadapi militer Jerman yang punya persenjataan modern. Hanya dalam waktu lima minggu, pasukan Polandia dikalahkan. Tanggal 17 September, pasukan Soviet menduduki Polandia timur, sesuai kesepakatan yang dibuat dengan Jerman.
Foto: AP
1940 Duduki Denmark dan Norwegia
Pasukan Jerman Wehrmacht menduduki Denmark April 1940, selanjutnya bergerak menuju Norwegia. Negara ini penting sebagai pemasok bahan mentah untuk industri senjata Jerman. Inggris bermaksud menghentikan serangan itu dan mengirim pasukan ke Norwegia. Tapi Norwegia akhirnya menyerah.
1940 Menyerang Belanda
Di front barat, pasukan Jerman dan Perancis terlibat pertempuran sengit selama delapan bulan. Bulan Mei 1940, Jerman menyerang negara-negara tetangga yang selama itu netral, Belanda, Luksemburg dan Belgia, untuk menghindari pasukan Perancis.
Foto: picture alliance/akg-images
1940 Menuju Paris
Jerman berhasil menggempur pertahanan Perancis dari belakang dan bergerak cepat menuju Paris. 22 Juni 1940, Perancis menyatakan kapitulasi dan terpecah dua. Satu bagian diduduki pasukan Hitler, bagian lain dideklarasikan sebagai Republik Vichy yang dipimpin Jendral Petain.
Foto: ullstein bild/SZ Photo
1940 Serangan udara ke Inggris
Setelah menang atas Perancis, Hitler memutuskan untuk menyerang Inggris. Pesawat-pesawat Jerman membom kota-kota Inggris, seperti Coventry. Angkatan udara Inggris terlibat pertempuran sengit dengan angkatan udara Jerman di selat Inggris. Jerman kalah dan menarik angkatan udaranya.
Foto: Getty Images
1941 Afrika, Balkan dan Soviet
Setelah kalah dalam perang udara dengan Inggris, Hitler mulai berpaling ke selatan dan timur. Ia mengirim pasukan ke Afrika utara, ke wilayah Balkan dan ke Uni Soviet. Jerman lalu membentuk poros militer dengan Italia dan Jepang.
1941 Ke Yugoslavia dan Yunani
Awal 1941, Hitler menyerang Yugoslavia dan Yunani, yang menjadi pangkalan pasukan Inggris. Jerman melakukan salah satu operasi pendaratan terbesar di pulau Kreta, Mei 1941.
Foto: picture-alliance/akg-images
1941 Operasi Barbarossa
Juni 1941, Jerman membuka serangan ke Uni Soviet, yang dikenal sejarah dengan "Operasi Barbarossa". Operasi militer ini dicatat sebagai salah satu yang paling brutal. Tentara Jerman melakukan berbagai kejahatan perang. Jerman juga menyatakan perang terhadap Amerika Serikat.
Foto: Getty Images
1942 Pembasmian etnis
Di Eropa timur, rejim Nazi Hitler mendirikan kamp-kamp penampungan seperti di Auschwitz-Birkenau. Lebih dari enam juta orang tewas dalam aksi pembasmian etnis yang dilakukan Nazi. Mereka ditembak, dibunuh dengan gas, atau mati karena kelaparan dan sakit.
Foto: Yad Vashem Photo Archives
1944 Pendaratan sekutu di Normandy
Pagi hari 6 Juni 1944, pasukan sekutu dari Amerika Serikat, Inggris dan Kanada melakukan pendaratan di pantai Normandy (Normandia) di Perancis utara. Inilah awal dari kekalahan Jerman terhadap pasukan sekutu di sektor barat.
Foto: Getty Images
1945 Kapitulasi Jerman
8 Mei 1945, Nazi Jerman menyatakan kapitulasi tanpa syarat. Panglima perang Jerman, Jendral Wilhelm Keitel, menandatangani kapitulasi di Berlin. Sebelumnya, Hitler melakukan bunuh diri pada 30 April. Setelah enam tahun dilanda perang, sebagian besar Eropa tinggal reruntuhan.