Kebun Binatang Jerman Susun Daftar Sembelih karena Corona
Kate Martyr
16 April 2020
Pembatasan yang diberlakukan untuk menekan laju penyebaran virus corona telah memaksa kebun binatang di Jerman untuk tutup. Salah satu kebun binatang mengatakan mereka mungkin harus membunuh hewan untuk menghemat biaya.
Iklan
Kebun Binatang Neumünster di Schleswig-Holstein, Jerman, telah menyusun daftar hewan yang akan disembelih sebagai bagian dari rencana darurat virus corona.
“Betul, kami memang memiliki daftar hewan yang harus disembelih terlebih dahulu,” kata Verena Kaspari, Direktur Kebun Binatang Neumünster, membenarkan laporan awal di media Jerman.
Hewan-hewan yang masuk dalam daftar akan diberikan sebagai makanan untuk lynx, elang dan “beruang kutub terbesar Jerman” bernama Vitus, yang tingginya 3,6 meter di kebun binatang tersebut.
Kambing dan rusa adalah beberapa hewan yang masuk dalam daftar sembelih, “tetapi binatang yang terancam punah tidak termasuk,” jelas Kaspari. “Ini adalah skenario terburuk, kita memang masih belum akan melakukannya, tetapi rencana darurat ini harus dipikirkan sejak awal”, tambahnya.
Skenario terburuknya adalah jika pengiriman ikan dan daging tidak memungkinkan lagi dilakukan karena adanya kekurangan dana.
Kebun Binatang Neumünster adalah kebun binatang kecil berisi lebih dari 700 binatang, termasuk rubah arktik, serigala maned dan anjing laut, serta Vitus. Jika kebun binatang diizinkan untuk dibuka kembali pada akhir April – jika pembatasan dilonggarkan – Kaspari memperkirakan akan kehilangan € 175.000 (setara dengan 2,9 miliar rupiah) dari penjualan tiket dan juga donasi.
Tidak ada pemasukan di masa Paskah
Kebun binatang sejatinya menjadi hiburan favorit orang-orang di Jerman. Sebanyak 75% orang Jerman suka mengunjungi kebun binatang, setidaknya begitu menurut penelitian yang dilakukan oleh lembaga penelitian Forsa. Kebun Binatang Berlin misalnya, dengan 20.000 binatang, melaporkan sebanyak 5 juta pengunjung setiap tahunnya.
Selama masa akhir pekan Paskah, kebun binatang biasanya mampu menutup pengeluaran yang mereka habiskan selama musim dingin. Ketika kebun binatang ditutup untuk umum, karyawan masih harus merawat seluruh binatang. Mereka masih harus dibayar dan hewan-hewan masih perlu diberi makan.
“Kami tidak ada pendapatan sama sekali dan biaya yang kami keluarkan selalu sama,” kata Kaspari.
Beberapa kebun bintang sebenarnya dapat mengakses pendanaan dari pemerintah daerah, yang dapat menutupi biaya pengeluaran hingga 10%, jelas Kaspari.
Namun, karena kebun binatang yang dioperasikan olehnya adalah kebun binatang amal, mereka tidak memenuhi syarat untuk menerima bantuan keuangan itu, jadi hanya bertahan dari sumbangan dan uang tiket masuk.
Hewan-hewan Kuasai Kota saat Lockdown Diberlakukan
Kota-kota di dunia yang sepi karena lockdown membuat hewan-hewan berani untuk menjelajahi jalan-jalan besar. Mereka bahkan berani masuk ke toko dan restoran.
Foto: picture-alliance/NurPhoto/S. Vidanagama
Kambing Gunung Kunjungi Kota
Di kota pesisir Wales, Llandudno, kambing gunung yang biasanya takut untuk bepergian kini datang mengunjungi kota. Mereka menjadi viral berkat cuitan Twitter seorang produser video Andrew Stuart. "Hampir tidak ada orang di sekitar yang membuat mereka takut. Mereka benar-benar tidak peduli dan makan apa pun yang mereka bisa." katanya.
Foto: picture-alliance/empics/P. Byrne
Tamu yang tak diundang
Di Nara, Jepang, rusa dianggap sebagai "utusan para dewa" dan telah ditetapkan sebagai harta biasanya onal. Lebih dari 1.000 rusa berkeliaran di taman pusat kota, dan biasanya turis-turis memberi makan mereka berupa gandum yang bebas gula. Tetapi karena tidak adanya turis, beberapa rusa berusaha untuk memasuki toko-toko dan restoran-restoran untuk mencari makanan.
Foto: picture-alliance/AP Photo/J. C. Hong
Bersaing untuk mendapatkan makanan
Ribuan kera yang berkeliaran di jalan-jalan Lopburi di Thailand tidak begitu ramah. Kera-kera ini biasanya diberi makan oleh para wisatawan, namun kini mereka kesulitan mencari makan akibat adanya pandemi. Mereka bahkan terlibat dalam "peran" antar suku, berkelahi di jalan-jalan dan kuil-kuil bersejarah, memperebutkan makanan.
Foto: Reuters/S. Z. Tun
Puma Jelajahi Ibukota
Baru-baru ini, tiga ekor puma terlihat sedang berjalan-jalan di pusat kota Santiago, Chili. Hewan-hewan yang hidup di Pegunungan Andes, semakin kerap terlihat di ibukota yang lumpuh, rumah bagi sekitar 6 juta penduduk. "Tidak ada orang, tidak ada suara, jadi mereka berani mengeksplorasi sedikit lebih banyak," kata seorang pejabat regional.
Foto: AFP/A. Pina
Wilayah yang tidak dikenal
Setelah India memberlakukan lockdown pada 24 Maret, sebagian besar penerbangan telah diberhentikan, sehingga anjing-anjing liar "menguasai" area kedatangan yang sepi di bandara Kolkata. Ada puluhan juta anjing yang nyasar menjelajahi jalan-jalan dan daerah kumuh di negara tersebut. Namun, ada undang-undang yang melarang untuk membunuh atau melukai binatang.
Foto: AFP/D. Sarkar
Kucing Raja Jalanan
Di kota Bosporus, Turki, ada lebih dari 200.000 kucing dan anjing berkeliaran bebas. Pemerintah setempat secara teratur menyediakan makanan dan pemeriksaan untuk hewan-hewan itu, dan itu tidak berhenti selama adanya pandemi. Aktivis hak-hak binatang mengatakan, hewan peliharaan semakin ditinggalkan karena adanya laporan palsu bahwa mereka dapat menularkan virus corona kepada manusia.
Foto: picture-alliance/NurPhoto/E. Demirtas
Burung Laut di Venesia
Venesia, salah satu tujuan wisata populer, telah melihat perubahan dramatis selama wabah COVID-19 yang membuat Italia hampir runtuh. Kota utara biasanya dibanjiri oleh wiasatawan, tetapi kanal telah dikosongkan selama lockdown yang diberlakukan secara ketat oleh pemerintah. Tidak adanya perahu dan gondola yang melewati sungai, membuat burung laut dan ikan tak takut untuk berenang.
Foto: AFP/A. Pattaro
Mengunjungi Tetangga
Amerika Serikat, pusat baru pandemi, secara bertahap memberlakukan berbagai tingkat lockdown di seluruh negeri. Di Chicago, Akuarium Shedd telah menutup pintu masuk untuk umum hingga setidaknya 30 April. Dengan tidak adanya pengunjung, penguin rockhopper diizinkan untuk menjelajahi akuarium.
.
Foto: Shedd Aquarium/Alicia Atkins
8 foto1 | 8
Semua kebun binatang alami kesulitan
Kebun Binatang Duisburg di Rhine-Westphalia Utara (NRW) yang berisi lebih dari 6.800 hewan juga telah menyusun rencana darurat, kata juru bicara mereka kepada DW. Toko pakan ternak memang masih penuh, namun daftar karyawan yang benar-benar diperlukan untuk merawat hewan telah disusun, sementara sisanya dapat disuruh pulang.
“Kebun Binatang Duisburg tidak memiliki daftar hewan yang akan disembelih karena pandemi virus corona,” kata juru bicara itu.
Kebun Binatang lain yaitu Krefeld sebelumnya terguncang akibat kebakaran di Tahun Baru yang menghancurkan Rumah Kera Besar-nya dan menewaskan lebih dari 30 hewan di dalamnya. Kini, mereka telah bergantung pada subsidi kota sebagai pemegang saham mayoritas, demikian kata pengelola kebun binatang dalam sebuah pernyataan. Bagi kebun binatang ini, membuat daftar sembelih adalah hal yang mustahil.
PETA: Kebun binatang bunuh hewan secara reguler
Seorang juru bicara organisasi hak-hak hewan bernama PETA (People for the Ethical Treatment of Animals), Yvonne Würz, mengatakan kepada DW bahwa “manajemen populasi” bukanlah “hal baru bagi kebun binatang”.
“Kebun binatang didanai dan hidup dari bayi-bayi hewan. Ketika tidak ada cukup ruang untuk hewan, mereka sering dibunuh untuk dimakan [untuk hewan lain],” kata Würz.
Dia menjelaskan bahwa beberapa kebun binatang, seperti yang ada di Nuremberg, selalu transparan tentang berapa jumlah hewan yang mereka bunuh setiap tahunnya. Dari 2013-2015, Kebun Binatang Nuremberg membunuh hingga 60 hewan per tahun, demikian seperti dikutip dari situs web PETA.
Sementara itu, Asosiasi Kebun Binatang dan Aquaria Eropa memperkirakan antara 3.000 sampai 5.000 hewan dibunuh di kebun binatang Eropa setiap tahunnya.
Apakah Hewan Peliharaan Dapat Menyebarkan Virus Corona?
Para ahli menemukan bahwa virus corona tidak hanya dapat menginfeksi manusia, tetapi ada beberapa jenis hewan yang dapat terinfeksi. Misalnya hewan yang biasa kita jadikan peliharaan yaitu kucing.
Foto: picture-alliance/F. Herrmann
Kucing Dapat Terinfeksi Virus
Para peneliti di Harbin Veterinary Research Institute di Cina menemukan, virus corona yang juga dikenal sebagai SARS-CoV-2, dapat ditularkan di antara kucing. “Kucing rumahan juga dapat menularkan virus tersebut kepada anggota spesiesnya, tetapi tidak dengan mudah”, kata Hualan Chen peneliti utama makalah yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah "bioRxiv" pada 31 Maret.
Foto: picture-alliance/dpa/K-W. Friedrich
Pemilik Kucing, Jangan Khawatir!
Tetapi pemilik kucing tidak perlu panik. Kucing dapat membentuk antibodi dengan cepat terhadap virus, sehingga tidak menular terlalu lama. Pemilik kucing domestik yang memiliki masalah kondisi medis atau manula, harus membatasi kontak dengan kucing peliharaannya. Bagi orang yang sehat, tetap harus tetap mencuci tangan dengan bersih setelah memegang kucing.
Foto: picture-alliance/imageBroker
Virus Tidak Menulari Anjing
Para peneliti melaporkan bahwa tidak seperti pada kucing, virus ini tidak dapat menginfeksi anjing dengan mudah. Jadi, pemilik anjing tidak perlu khawatir jika melakukan kontak, berjalan atau melatih anjingnya.
Foto: DW/F. Schmidt
Hewan Apa yang Dapat Menginfeksi?
Di Italia, memiliki babi sebagai hewan peliharaan adalah hal yang wajar. Babi peliharaan ini bebas berjalan-jalan di Roma dan tidak takut pada anjing. Anjing biasanya juga tidak takut pada babi peliharaan. Para dokter hewan menemukan bahwa babi tidak dianggap sebagai reservoir alami virus corona.
Foto: Reuters/A. Lingria
Musang Dikarantina
Berbeda untuk musang anggota keluarga Mustelidae. Hualan Chen yang juga meneliti musang menemukan, SARS-CoV-2 mampu bereproduksi pada hewan ini, sama seperti pada kucing. Penularan antar hewan terjadi melalui cairan hidung dan air liur. Para peneliti menemukan virus pada sampel yang diambil dari tenggorokan dan hidung musang dan kucing, tetapi tidak mendeteksi adanya infeksi paru-paru.
Para ahli telah memberikan penjelasan bagi orang yang menangani unggas, seperti para pedagang di Wuhan, Cina, di mana para ilmuwan percaya, kasus virus pertama muncul akhir tahun lalu. Kita tidak perlu khawatir, karena ayam kebal terhadap virus SARS-CoV-2, seperti halnya bebek dan spesies burung lainnya.
Foto: Getty Images/China Photos
Manusia Menjadi Ancaman
Manusia juga dapat menginfeksi hewan. Seekor harimau Melayu berusia empat tahun dinyatakan positif COVID-19 baru-baru ini di Kebun Binatang Bronx di New York. "Ini pertama kalinya, sepengetahuan kami, bahwa seekor binatang liar sakit karena COVID-19 yang ditularkan oleh manusia", ujar Paul Calle, kepala dokter hewan kebun binatang kepada majalah "National Geographic".
Foto: Reuters/WCS
Kelawar Inang Utama Virus COVID-19?
Kelelawar dianggap sebagai inang pembawa SARS-CoV-2, tetapi dokter hewan meyakini bahwa pada Desember 2019, pasti ada spesies lain di Wuhan berperan sebagai inang perantara, sehingga virus corona dari kelelawar bisa menginfeksi manusia. Mungkinkah itu musang atau kucing? (fs/as)
Foto: picture-alliance/blickwinkel/AGAMI/T. Douma
8 foto1 | 8
Pendanaan ekstra
Majelis tinggi parlemen Jerman, Bundestag, menyetujui paket bantuan 750 miliar euro (setara dengan 12.800 triliun rupiah) untuk melindungi ekonomi dari dampak terburuk oleh wabah virus corona. Paket bantuan tersebut mencakup bantuan untuk wiraswasta, serta usaha kecil dan menengah.
Organisasi payung untuk kebun binatang Jerman, VdZ, sebelumnya menuntut bantuan dari pemerintah sebesar 100 juta euro (setara dengan 1,7 triliun rupiah).
“Tidak seperti fasilitas lain, kita tidak bisa begitu saja menutup layanan kita, hewan-hewan kita harus terus diberi makan dan dirawat,” kata ketua VdZ, Jörg Junhold pada akhir Maret lalu.
Negara bagian Schleswig-Holstein telah menjanjikan 5 juta euro (setara dengan 85,5 miliar rupiah) untuk membantu kebun binatang, tetapi “masih belum ada cara untuk membuat permintaan resmi,” kata direktur Kebun Binatang Neumünster.
Sementara itu, donasi adalah “satu-satunya sumber pendapatan” selama penutupan sementara, kata Kaspari, dan pengumuman “daftar sembelih” jelas telah “menarik perhatian publik.”
Kebun Binatang Neumünster sebelumnya telah mengunggah video di Facebook resmi kebun binatang dalam Bahasa Jerman dan Inggris untuk membantu meningkatkan perhatian publik. Unggahan itu disertai dengan rincian bank agar orang mengirim sumbangan.
Ini merupakan salah satu cara agar kebun binatang tetap aman secara finansial, sampai paling tidak pertengahan Mei, jelas Kaspari. Tentu saja terus berharap agar kebun binatang diizinkan buka kembali di waktu tersebut. (gtp/pkp)