1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Kebun Binatang Riset Kembali ke Bumi

20 Mei 2013

Sebuah kapsul penelitian Rusia, yang dijuluki kebun binatang mini kembali ke Bumi setelah misi di ruang angkasa selama sebulan.

Weltall ErdumlaufbahnFoto: REUTERS

Modul penelitian antariksa Rusia yang diberin nama Bion-M itu, dilaporkan membawa sekitar 100 binatang kecil dan organisme lainnya, sukses kembali ke Bumi setelah sebulan berada di kawasan tanpa bobot di ruang angkasa.

Pejabat lembaga antariksa Rusia melaporkan, kapsul penelitian yang antara lain membawa tikus, ikan, siput, ganggang dan beragam bakteri itu diluncurkan sebulan lalu ke zona orbiter di ketinggian 600 km di atas Bumi. "Sebagian binatang mati saat kembali ke Bumi", lapor stasiun televisi resmi Rusia.

Ekseperimen itu kini dianalisa datanya oleh sebuah institut ilmu pengetahuan di Moskow. Tim peneliti, termasuk diantaranya ilmuwan Jerman mengharapkan dapat menarik kesimpulan, terkait dampak pancaran kosmis terhadap makhluk hidup. Hasil eksperimen, diharapkan dapat dimanfaatkan antara lain untuk rencana misi berawak ke planet Mars.


Jaminan Tetap Hidup di Antariksa

Akuarium penelitian berisi ikan, siput dan ganggang yang sebulan lamanya berada di ruang tanpa bobot.Foto: picture-alliance/dpa

"Binatang percobaan itu dikurung dalam kandang yang terpisah-pisah dan terus diamati lewat kamera video. Ini pertama kalinya, binatang percobaan diluncurkan ke antariksa selama itu, tanpa didampingi manusia", ujar Vladimir Sychov dari Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia.

Di Moskow, binatang percobaan dari antariksa, akan dibandingkan kondisinya dengan binatang pembanding yang tetap berada di bumi.

Penanggung jawab riset di lembaga antariksa Rusia Valery Abraschkin, sebelum peluncuran kapsul riset mengatakan, "Tujuan penelitian untuk melihat, sejauh mana organisme dapat beradaptasi dengan kondisi tanpa bobot. Serta apa yang harus dilakukan agar awak pesawat dapat dijamin tetap hidup, dalam misi ruang angkasa cukup lama."

Para ilmuwan Rusia sejauh ini dikenal memiliki banyak pengalaman dengan misi peluncuran binatang percobaan ke ruang angkasa. Misalnya, meluncurkan monyet ke ruang angkasa, untuk menguji coba kondisi kahidupan bagi kosmonotnya untuk misi di stasiun ruang angkasa MIR, dan juga di ISS.

Bintang percobaan paling terkenal, adalah anjing betina bernama Laika, yang 1957 diluncurkan sebagai makhluk hidup pertama ke orbit Bumi. Hasil riset Laika dimanfaatkan untuk misi ruang angkasa kosmonot Juri Gagarin pada 1961, sebagai manusia pertama yang mengorbit Bumi.

AS/ML (dpa, afpd)

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait