Taman vertikal di kota besar yang minim lahan terbuka, kini dilirik jadi solusi atasi polusi udara. Penelitian buktikan, kehijauan di kota mampu filter partikel berbahaya, sekaligus menyuplai oksigen bagi warga urban.
Iklan
Kebun Vertikal Urban Solusi Atasi Polusi
03:58
Kehijauan mengganti warna kelabu gedung bertingkat. Ibarat hutan vertikal, yang tumbuh di fasad bangunan. Tumbuhan hijau di gedung bertingkat menjadikan kota besar lebih atraktif. Arsitek dan penata kota di seluruh dunia sudah lama menyadari efek ini.
Terutama di kota-kota besar, tanaman amat penting. Pasalnya di musim panas, suhu di kota lebih panas ketimbang desa. Tembok telanjang menyimpan panas. Sementara fasad hijau justru menyejukan.
Kota-Kota Hijau Inovatif di Eropa
Lebih dari sepertiga warga Uni Eropa kini tinggal di kota. Melalui konferensi ‘Cities of Tomorrow,' kota-kota di Eropa diajak untuk memenuhi target kawasan. Berikut wujud inovasi kehidupan urban yang berkelanjutan.
Foto: CC/Negu
Kopenhagen yang Hijau
Skandinavia adalah rumah bagi beberapa kota terbersih dan paling inovatif di Eropa. Kopenhagen didapuk sebagai "Ibukota Hijau Eropa 2014". Ibukota Denmark ini menuju netral karbon pada tahun 2025. Transportasi publik ditingkatkan, emisi dibatasi dan warga didorong untuk bersepeda.
Foto: CC/Negu
Energi Terbarukan untuk Transportasi Publik Stockholm
Stockholm menjadi salah satu yang terdepan di Eropa kalau menyangkut udara bersih dan transportasi ramah lingkungan. 75 persen jaringan transportasi kota memanfaatkan energi terbarukan dan pajak kemacetan membantu mendorong warga untuk memakai transportasi publik. Tahun 2007, udara Stockholm memiliki tingkat partikulat terendah di Eropa, dan kualitas udaranya sejak itu terus meningkat.
Foto: picture-alliance/dpa/Paul Eckenrot
Siena: Kota Netral Karbon Pertama di Eropa
Setahun lebih awal dari jadwal, kota Siena di Italia menjadi kota netral karbon pertama di Uni Eropa. Bagaimana caranya? Dengan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil, melindungi hutan, beralih ke biomassa dan memproduksi energi panas bumi. Siena juga memberlakukan perencanaan energi baru yang fokus pada pengurangan konsumsi energi kalangan warga dan bisnis.
Foto: cc-by-sa/Massimo Catarinella
Bus-Bus Hidrogen di Islandia
Berkat lokasinya yang dikelilingi gunung berapi dan sumber air panas, Reykjavik kaya akan opsi energi terbarukan. Kota ini mentargetkan 100 persen bebas dari bahan bakar fosil pada tahun 2050 dan akan sepenuhnya bergantung pada tenaga hidrogen dan panas bumi. Bus-bus hidrogen menjadi transportasi warga di sekitar pulau, dan 90 persen lebih bangunan di ibukota memanfaatkan energi panas bumi.
Foto: picture-alliance/dpa
Trem-Trem di Nantes
Kota terbesar keenam di Perancis, Nantes, memiliki kebijakan transportasi hijau yang fokus pada transportasi publik dan sepeda. Bahkan, Nantes adalah kota pertama di Perancis yang memperkenalkan kembali trem, yang secara dramatis mengurangi polusi udara dan emisi CO2.
Foto: imago/McPHOTO
Menghirup Udara Segar di Vilnius
Meski lalu lintas semakin padat di pusat ibukota Lituania, Vilnius mempunyai salah satu kualitas udara terbaik di Eropa. Kunci suksesnya tidak banyak berpangku pada inovasi namun tradisi lama yakni pepohonan. Hutan-hutan besar, taman dan kebun mengelilingi kota dan politisi setempat bekerja keras untuk memelihara ruang hijau.
Foto: Fotolia/Aleksandr Volkov
Kotoran Manusia Menghangatkan Rumah
Warga kota Didcot di Oxfordshire adalah yang pertama di Inggris yang menghangatkan rumah mereka dengan gas yang terbuat dari tinja mereka sendiri. Butuh sekitar tiga pekan untuk memproses limbah mentah dan menyediakan bahan bakar hayati bagi rumah tangga. Tidak berbau, berkelanjutan dan pasokannya berlimpah.
Foto: Getty Images
Percikan Berkelanjutan di Berlin
Pemerintah ibukota Jerman telah menciptakan ‘waterscape kota’ untuk menarik perhatian warga terhadap pentingnya penggunaan air yang berkelanjutan. Sistem atap hijau dan kolam-kolam yang menampung air hujan kemudian digunakan untuk mengairi kanal-kanal di Potsdamer Platz dan menyuplai baik kamar mandi maupun sistem pemadaman api di gedung-gedung terdekat.
Foto: imago/Schöning
Tantangan Masa Depan
Kota-kota Eropa yang sedang booming menghadapi tantangan besar selain perlindungan lingkungan. Penurunan populasi, polarisasi sosial, dan kerentanan beragam tipe kota akan semakin mempengaruhi pembangunan perkotaan. Isu-isu ini juga menjadi bahasan utama dalam konferensi Cities of Tomorrow di Brussel.
Foto: picture-alliance/dpa
9 foto1 | 9
Tapi di Eropa, suhu tinggi di saat musim panas, sering berarti juga kekeringan. Menyiram fasad gedung tinggi bukan hal mudah. Taman vertikal perlu solusi berbeda. Tembok percobaan di kota Oberhausen bahan bangunannya merupakan bagian daris sistem irigasi.
Wolfgang Hante, pakar batako batu pasir kapur mengatakan: "Batako punya sifat positif. Cepat menyerap dan menguapkan lagi air. Kami manfaatkan prinsip ini dengan mengairi batako, yang meneruskan kelembaban pada tanah, hingga tanaman bisa diairi optimal."
Justru tembok yang akan membantu, agar alam kembali ke kota. Taman-taman hijau di kota makin banyak dibangun. Nilai taman sebagai tempat bersantai...
...tak bisa digantikan kehijauan fasad bangunan. Walau begitu, taman vertikal membantu memperbaiki kualitas udara.
Pasalnya, lewat pori-pori di bagian bawah daun, tanaman menyerap nitrogen oksida dan karbon dioksida dari lingkungan dan memproduksi oksigen. Jadi fungsinya seperti filter sekaligus penyegar udara. Sebuah fungsi penting di kota besar, dimana udaranya tercemar gas beracun serta partikel mikro lainnya.
Tren Urban Farming di Berbagai Metropolitan Dunia
Urban Farming atau sering disebut Pertanian Perkotaan kini merambah di berbagai metropolitan. Dari Berlin sampai Bangkok, penduduk kota mulai berkebun di atas atap dan dinding.
Foto: Getty Images/AFP/P. Lopez
Kebangkitan urban farming
Balkon, dinding, atap - semua jenis ruang perkotaan dapat diubah menjadi zona pertanian mini. Penduduk Bumi akan mencapai 10 miliar orang pada tahun. 2/3nya akan tinggal di kota-kota. Kebutuhan nutrisi untuk milyaran orang di era perubahan iklim menjadi salah satu tantangan terbesar abad ke-21. Di situlah urban farming bisa membantu.
Foto: Imago/UIG
Menghijaukan kota
Penduduk kota merindukan alam. Itu sebabnya, berkebun di perkotaan cepat jadi tren. Antara lain untuk meningkatkan kualitas hidup dan menciptakan ikatan sosial dalam masyarakat. Urban farming meningkatkan perekonomian lokal dengan menciptakan lapangan kerja dan mendukung ketahanan pangan yang lebih besar.
Foto: Imago/AFLO/Yoshio Tsunoda
Kebun bisa mendinginkan kota
Perkebunan perkotaan membantu membatasi dampak iklim yang memanas dengan mendinginkan kota, sekaligus meningkatkan keanekaragaman hayati di lingkungan perkotaan. HK Farm di Hong Kong, yang didirikan Maret 2012, adalah jaringan taman atap di sekitar Yau Ma Tei, salah satu lingkungan tertua di Hong Kong yang sudah lebih seabad tidak melihat kegiatan pertanian.
Foto: Getty Images/AFP/P. Lopez
Kebun atap membantu perbaikan nutrisi
Brooklyn Grange mengoperasikan perkebunan atap terbesar di dunia di New York City. Mereka menanam lebih dari 22 ton produk organik setiap tahunnya. Mereka juga mengelola lebih dari 30 sarang lebah madu di atas atap di seluruh kota. Ini dimulai 2010 dengan tujuan menciptakan model berkelanjutan untuk pertanian perkotaan, menghasilkan sayuran untuk masyarakat dan menjaga ekosistem.
Foto: Imago/UIG
Mengubah lahan terbuang menjadi kebun organik
Prinzessinnengärten diluncurkan sebagai proyek percontohan tahun 2009 di distrik Kreuzberg, Berlin. Sampah dibersihkan dan dibuat pot-pot sayuran organik. Dan sekarang ada ruang bagi penduduk setempat untuk mengetahui lebih banyak tentang perlindungan iklim.
Foto: Prinzessinnengärten/Marco Clausen
Sawah di atap gedung
Di atas atap the Roppongi Hills business and shopping complex di Tokyo ada sawah. Di sini, orang bisa menanam padi. Di tempat lain di Tokyo, tumbuh semangka, tomat dan cabe. Community members can participate in threshing events, cooking projects, and sake-making courses.
Foto: Imago/AFLO/Yoshio Tsunoda
Memberi makan komunitas
Kebun komunitas Elliniko, di pinggiran kota Athena, adalah salah satu "taman gerilya" yang telah muncul di seluruh Yunani. Terletak di bandara tua yang ditinggalkan pada tahun 2001, para sukarelawan menanam buah dan sayuran untuk membantu warga yang kekurangan.
Foto: Heidi Fuller-love
7 foto1 | 7
Bahkan kawasan industri, bisa dibuat lebih nyaman lewat tanaman hijau. Di pabrik inilah diproduksi komponen pengairan untuk tembok hijau. Tembok hijau ini mengembalikan sepetak alam dan sekaligus menangkap unsur berbahaya dari udara.
Dr. Holger Wack, pakar lingkungan Institut Fraunhofer UMSICHT menjelaskan: "Bisa jadi partikel halus melekat di permukaan ini. Misalnya permukaan daun ini menangkap partikel halus dari udara. Lahan hijau ini memungkinkan serangga, burung, laba-laba dan binatang kecil lainnya hidup. Dimana di kawasan urban atau industri tak ada lagi habitatnya. Hewan ini bisa menemukan habitatnya di sistem teknik yang kami buat."
Ujicoba tanaman di tembok
Sejak tiga tahun mitra proyek mengujicoba, tanaman mana yang mudah tumbuh di tembok. Hasilnya, di sisi yang terkena cahaya matahari, tumbuhan berkembang subur di kawasan industri, layaknya di kawasan laut tengah.
Rumah di Pohon-Pohon Kota Berlin
Tidak hanya anak-anak, orang dewasa kadang juga ingin punya rumah pohon. Untuk bersembunyi, tinggal, atau bermimpi. Ini contoh-contoh rumah pohon dari Berlin.
Foto: gemeinfrei
UFO di Tengah Pohon
Orang dewasa kadang juga ingin menyendiri di rumah pohon. Bermain di rumah pohon kini jadi tren di Berlin, dan tidak selalu terbuat dari kayu. Rumah pohon bernama "Spreebogen" ini dibuat arsitek Andreas Wenning. Rumah pohon tersebut dilapisi baja. Jika dilihat sepintas lalu, tampak seperti UFO.
Foto: Andreas Wenning
Rumah Pohon dengan Dinding Putih
Rumah pohon "Spreebogen" berdiri di dekat pelabuhan kecil di tepi sungai Spree di Berlin. Jadi pemiliknya tidak hanya menikmati pemandangan di pohon, tetapi juga pemandangan sungai. Rumah pohon itu juga menunjukkan, orang bisa tinggal di ruang sempit, setidaknya jika pemandangan dan interiornya bagus.
Foto: Andreas Wenning
Pohon Jadi Intinya
Rumah pohon ini, yang juga bisa jadi instalasi cahaya di malam hari. Dibuka tahun 2012 di Fischerinsel, Berlin, tiga tingkatnya dihubungkan tangga dan mengitari pohon. Pohon tetap bisa tumbuh walaupun ditempati rumah itu. Rumah pohon ini dibuat arsitek Florian Kneer dan Bernita Le Gerrette. Inspirasinya dari gambar yang dibuat anak-anak.
Foto: Andreas Labes
Rumah Pohon dengan Tenaga Sukarela
Anggaran dibatasi hanya 5.000 Euro. Oleh sebab itu, rumah pohon membutuhkan banyak pekerja sukarela. Itu tidak sulit diperoleh, karena rumah pohon itu ada di halaman rumah yang dihuni banyak generasi dan disebut KREATIVHAUS. Dengan demikian, banyak orang merasa punya ikatan dengan rumah ini.
Foto: Andreas Labes
Rumah Pohon untuk Semua Orang
Rumah pohon di Potsdam ini juga bukan untuk kepentingan pribadi. Arsitek Emanuel Stahlmann dan timnya mendapat pesanan untuk membuat rumah pohon yang bisa dimasuki semua orang. Jadi ini bukan hanya tempat bermain anak-anak, tapi juga ruang istirahat di pepohonan. Jendela dalam bentuk berbeda-beda juga menarik perhatian ke luar.
Foto: Malte Schmidt
Rumah bisa Terguncang
Rumah pohon itu digantung hanya dengan tali baja pada dua pohon Ek. Sehingga rumah bisa mengalami pergerakan sedikit, dan memberi orang perasaan sedang berada di alam, dan harus percaya kekuatan pohon. Agar orang tidak merasa takut pohon akan rubuh, diperlukan kerjasama antara pakar bangunan dan pohon.
Foto: Malte Schmidt
Rumah Pohon dengan 80 Segi Tiga
Bola berukuran besar ini ada di bagian Berlin yang bernama Kreuzberg. Dengan garis tengahnya yang empat meter, rumah pohon ini menyediakan ruang tinggal 12 meter persegi. Rumah ini digantung sekitar tiga setengah meter di atas tanah, pada tiga pohon. Dari bola ini ada tangga menuju pintu masuk, di bawahnya, dan ada juga tangga menuju teras. Guncangan kecil kerap terjadi pada rumah ini.
Foto: Emanuel Stahlmann
Rumah Pohon di Dalam Rumah
Rumah pohon ini, sampai sekarang hanya berbentuk model tiga dimensi. Ini proyek masyarakat dan seniman di daerah Wedding. Ide mereka: mendirikan rumah pohon di sekitar pilar yang berdiri di tengah ruangan seluas 140 meter persegi dengan langit-langit tinggi. Dari segi estetika, ini jadi percampuran antara karya Gaudí, Frank Lloyd Wright, "Lord of the Rings", "Avatar" dan bentuk dari alam.
Foto: Das Baumhaus GbR
Rumah di Tanah Tak Bertuan
Ketika Berlin masih terbelah Barat dan Timur, kota itu sudah jadi lokasi rumah pohon yang kreatif. Rumah pohon di tembok Berlin adalah rumah tamah yang didirikan pada dua pohon. Ketika Osman Kalin, yang berasal dari Turki membuatnya 1983, petak itu ada di tanah tak bertuan tepat di perbatasan. Ia beruntung karena rumahnya tidak digusur.
Foto: gemeinfrei
9 foto1 | 9
"Bagian ini menghadap ke selatan dan paling banyak terpapar matahari. Kami mencoba menanam beragam herbal. Ada kemangi, mint, tomat, bawang putih atau sawi putih. Pegawai kami sangat senang, karena di sini tiba-tiba ada yang bisa dipanen", ujar pakar batako ramah lingkungan Wolfgang Hante.
Taman vertikal adalan sebuah konsep untuk mengembalikan alam ke kota-kota besar. Lahan horizontal juga sudah lama diincar oleh pakar penghijauan kota. Taman di atap bangunan memang hanya berpengaruh kecil pada iklim mikro, tapi taman semacam ini selain untuk bersantai, juga bisa menyuplai makanan.
Apakah taman vertikal atau kebun horizontal, tak jadi masalah. Pada intinya lahan hijau di perkotaan jauh lebih baik dan berguna dibanding rimba beton yang kelabu.
(DW Inovator)
Taman Langit untuk Kota Masa Depan
Ketika diluncurkan 2014 silam Urban Skyfarm menjadi model pengembangan ruang terbuka hijau buat kawasan urban. Ide yang dicetuskan di Korea Selatan itu menggabungkan berbagai konsep hijau untuk kota masa depan.
Foto: aprilli.com
Keterbatasan Ruang
Efisiensi ruang adalah kalimat magis yang mendefinisikan tata kota masa depan. Pasalnya keterbatasan ruang membuat fasilitas publik seperti taman sering dikorbankan untuk pembangunan. Ketika ruang menyusut, maka langit adalah satu-satunya arah pembangunan. Resep yang sama berlaku untuk ruang terbuka hijau.
Foto: aprilli.com
Lokalisasi Produksi
Masalah lain kota masa depan adalah pasokan makanan yang saat ini masih bergantung pada struktur distribusi nasional atau global. Untuk memangkas jejak karbon, produksi makanan harus dilokalisasi pada lingkup desa atau kota. Untuk itu taman kota yang awalnya cuma bersifat ruang hijau dan hiburan, harus diubah menjadi ruang produksi.
Foto: aprilli.com
Menara Hijau
Berdasarkan kedua pola pikir tersebut Aprilli Design Studio mengembangkan konsep Urban SkyFarm untuk ibukota Korea Selatan, Seoul. Taman langit yang berbentuk menara ini tidak cuma berfungsi sebagai ruang terbuka hijau, tetapi juga sebagai lahan berkebun dan paru-paru kota.
Foto: aprilli.com
Desain Alam
Pohon adalah sumber inspirasi terbesar buat Urban SkyFarm. Dengan menyontek desain alam, arsitek Aprilli bisa memanfaatkan perbedaan karakter masing-masing komponen pohon seperti akar, cabang, batang dan daun untuk berbagai jenis perkebunan. Bagian dahan dan daun misalnya cocok untuk menanam pohon yang membutuhkan banyak matahari. Sementara bagian batang bisa dibuat kebun hidroponik.
Foto: aprilli.com
Energi Bersih
Konsep SkyFarm disempurnakan dengan menambah produksi energi hijau. Selain panel surya seluas 3.200 meter persegi, menara hijau ini juga menggunakan turbin angin untuk memproduksi energi. Listrik yang dihasilkan bisa digunakan untuk pencahayaan dan pemanas di malam hari.
Foto: aprilli.com
Efisiensi Sumber Daya
SkyFarm juga menampung air hujan, memanfaatkannya untuk tanaman, mengolah limbahnya hingga bersih dan mendistribusikan air yang telah diolah ke saluran umum. "Taman ini dikonsep untuk menjadi pusat agrikultur buat komunitas lokal yang menyediakan ruang untuk kehidupan sosial dan ekonomi."
Foto: aprilli.com
Ruang Sosial
Jantung utama SkyFarm terletak pada konsep ruang sosial untuk publik umum. Hasil panen misalnya akan langsung dijual di pasar makanan yang terletak di lantai dasar. Konsepnya yang bersifat terbuka memungkinkan penduduk untuk bercocok tanam demi konsumsi pribadi, barter atau dijual. Aprilli ingin menjaga karakter sosial sebuah perkebunan kolektif pada Urban SkyFarm.
Foto: aprilli.com
Solusi Masa Depan
"Urban Skyfarm menciptakan ekosistem mini yang mengembalikan keseimbangan pada komunitas urban," tulis Aprilli dalam situsnya. Kendati desainnya mulai menua, konsep Urban SkyFarm yang mengubah lanskap urban menjadi ruang produksi hijau, paru-paru kota dan taman vertikal kini menjadi solusi paling ideal untuk kota masa depan.