Saat merasa lapar, hanya ada satu hal dalam pikiran. Makan sebanyak mungkin hingga merasa tenang. Ini ciri khas "Binge Eating Disorder". Penyakit yang tidak terkenal seperti bulimia, tapi lebih banyak diderita.
Iklan
Penyakit kecanduan makan atau makan secara berlebihan dikenal dengan istilah "Binge-Eating-Disorder". Kata "to binge" adalah bahasa Inggris yang artinya kurang lebih adalah "berlebihan". 15 persen dari penderita gangguan makan adalah Binge-Eater. Penyebabnya sering sama dengan gangguan makan lainnya. Yakni, berusaha meringankan beban psikologis.
Tidak seperti penderita bulimia dan anoreksia, Binge-Eater tidak berusaha mengendalikan berat badan dengan cara memuntahkan makanan atau olahraga berlebihan. Mereka biasanya makan secara berlebihan secara cepat tanpa bisa mengendalikannya dan tanpa merasakan rasa kenyang. Seringnya beberapa kali dalam seminggu.
Lingkaran Setan Binge-Eating-Disorder
Tidak lama setelah "serangan makan", rasa tenang menghilang dengan cepat. Yang tersisa adalah rasa malu, sesal dan kecewa. Perasaan negatif ini kembali diatasi para Binge-Eater dengan makan dalam jumlah banyak. Tanpa bantuan profesional, lingkaran setan ini tidak akan bisa dipatahkan. Tidak cukup dengan upaya diet.
Makanan dan Minuman Penyulut Ketagihan Parah
Makan lebih banyak dari yang direncanakan? Tidak bisa berhenti? Makin lama butuh makin banyak? Itu tanda-tanda ketagihan. Dan makanan tertentu memang menyulut ketagihan. Ini yang paling parah.
Foto: Fotolia/Ariwasabi
Pizza
Pizza yang dilapisi keju dan minyak tampak menarik serta mengundang lapar. Memang pizza enak. Tapi masalahnya, satu potong pizza saja mengandung 300 kalori dan 10 gram lemak. Jika ditambah daging olahan, kalori jadi 360 dan lemak bertambah jadi 20 gram. Pizza adalah makanan yang paling menyebabkan ketagihan menurut studi Universitas Michigan tahun 2015.
Foto: Colourbox
Cokelat
Cokelat kerap dianggap sebagai makanan kesenangan saja. Tetapi studi yang diadakan Universitas Drexel menunjukkan, orang mengalami ketagihan coklat dan merasa senang jika memakannya, sama seperti jika orang ketagihan obat terlarang. Patut dicatat, sebatang cokelat, bisa mengandung sekitar 201 kalori, dan 13 gram lemak.
Foto: picture-alliance/dpa/L. Mikko Stig
Keripik Kentang (Chips)
Sambil nonton televisi, sambil baca buku atau saat pesta. Chips adalah cemilan yang disukai banyak orang. Menurut riset American Chemical Society pada tikus (2013, hewan itu lebih memilih chips daripada coklat. Penyebabnya bukan karena lapar, tetapi karena ingin merasa "senang". Demikian Dr. Tobias Hoch, Ph.D. Chips sebenarnya penuh lemak. 30 chips mengandung 320 kalori dan 20 gram lemak.
Foto: Fotolia/BeTa-Artworks
Biskuit
Sebuah studi Connecticut College menemukan, biskuit coklat menimbulkan ketagihan sama pada tikus, seperti halnya kokain. Selain itu, studi mengungkap keterkaitan antara ketagihan manis dan ketagihan obat terlarang. Dari segi nutrisi, empat buah biskuit coklat mengandung 192 kalori dan 10 gram lemak.
Foto: picture-alliance/dpa/D. Reinhardt
Es Krim
Ini juga makanan yang disukai banyak orang. Bisa pakai buah, vanili, coklat, dan dicampur-campur. Bagaimana dengan isinya? Es krim sebenarnya hanya terdiri dari krim dan susu, serta mengandung lemak jenuh dalam jumlah tinggi, yang diyakini tidak menguntungkan kesehatan.
Foto: picture-alliance/dpa/I. Fassbender
Kentang Goreng (French Fries)
Renyah dan lezat, dan menyebabkan ketagihan. French Fries bisa ditemukan di berbagai restoran cepat saji, seperti McDonald. Tapi makanan ini diduga mengandung substansi berbahaya bagi kesehatan, yaitu acrylamide. Menurut badan urusan makanan dan minuman AS, substansi ini bisa sebabkan kanker. Walaupun riset masih dilanjutkan, pakar nutrisi menganjurkan orang untuk kurangi goreng-gorengan.
Foto: Colourbox/Yeko Photo Studio
Kue
Mengenyangkan dan penuh dilabur coklat, wangi karena vanili atau kuning karena jeruk. Kue bisa dibeli di bakeri atau toko kue biasa dan penggemarnya banyak. Tapi secara umum, kue mengandung gula olahan dan lemak yang tidak baik bagi kesehatan jika dikonsumsi terlalu banyak. Sepotong kue dengan lapisan coklat bisa mengandung 506 kalori dan 22 gram lemak.
Foto: DW
Minuman Soda
Menikmati minuman bersoda tentu enak, apalagi di saat udara panas. Tapi minuman ini, apapun mereknya, sering mengandung gula dalam jumlah tinggi. Selain itu, minuman ini juga sudah beberapa kali dikaitkan dengan obesitas, darah tinggi dan kanker. Jadi walaupun suhu tambah tinggi, lebih baik tetap minum air.
Foto: Colourbox
8 foto1 | 8
Astrid Helesic, pimpinan klinik gangguan makan di Bad Honnef, menjelaskan: "Pada dasarnya sama seperti kecanduan lainnya, ini sikap kompensasi. Upaya untuk melupakan sesuatu. Pasien seringnya tidak sadar masalah sesungguhnya. Sering ada hubungannya dengan rasa harga diri atau trauma di masa lampau".
Operasi Lambung Bukan Terapi
Sekitar 40 persen penderita bertubuh gemuk. Tapi tidak setiap orang yang gemuk adalah Binge-Eater. Gejala utamanya adalah "serangan makan berlebihan" yang berulang kali. Juga bentuk tubuh yang tidak normal, keterbatasan dalam sosialisasi, dan cenderung mengalami masalah psikis seperti depresi. Penyakit lain yang muncul akibat Binge-Eating juga bisa berupa diabetes, tekanan darah tinggi atau asma.
Pasien yang sudah mencoba terapi psikosomatis, namun tetap kelebihan berat badan, bisa memutuskan untuk menjalani operasi pengecilan lambung. Pada operasi tersebut hampir 75 persen lambung dihilangkan. Sisanya dibentuk menjadi seperti selang. Sehingga pasien akan merasa lebih cepat dan lebih lama kenyang.
Yang Harus Diketahui Tentang Bobot Tubuh
Kurangi bobot tubuh, sebagian besar orang terpaku pada pola pikir standar: diet, konsumsi makanan sehat dan olahraga. Padahal faktanya tidak semudah itu. Ada hal-hal yang harus diketahui agar kurangi bobot bisa efektif.
Foto: Fotolia/Gina Sanders
Ada Yang Punya Banyak Sel Lemak
Jumlahnya beragam. Ada yang punya dua kali lipat daripada yang lain. Demikian Kirsty Spalding, PhD, dari Karolinska Institute, Stockholm. Berat tubuh Anda bisa bertambah atau berkurang, tapi jumlah sel lemak tetap sama. Sel lemak mengikat lemak yang sudah ada di tubuh dan ibaratnya "haus" akan tambahan lemak. Sel lemak muncul saat anak-anak dan berhenti di masa remaja.
Foto: picture-alliance/dpa/J. Kalaene
Metabolisme Bisa Berubah
Riset pasangan anak kembar oleh Kirsi Pietiläinen, PhD, dari University Central Hospital, Helsinki tunjukkan, sel lemak anak yang gemuk melewati perubahan metabolisme yang membuatnya sulit membakar lemak. Tambahan 5 kg lemak sudah bisa memperlambat metabolisme. Sehingga semakin banyak makan lemak, semakin sulit dihilangkan. Apa yang bisa menolong? Jawabannya: aktivitas fisik.
Foto: picture-alliance/dpa/Bernd Thissen
Stres Picu Tambahan Bobot
Stres cepat memicu kegemukan. Karena stres orang mencari cemilan yang kaya karbohidrat. Ini memang menurunkan hormon stres. Tapi hormon stres juga menambah penumpukan lemak. Para pakar menyarankan, untuk mengatasi masalah ini, sebaiknya berolahraga rutin, dan melatih penanggulangan stres seperti lewat yoga atau melewatkan banyak waktu dengan keluarga.
Foto: picture-alliance/dpa/M.Wüstenhagen
Pembawaan Sejak dari Kandungan
Sebuah studi dari universitas Pennington menunjukkan, pada ibu yang gemuk, kadar glukosa dalam kandungannya lebih tinggi daripada ibu yang lebih kurus. Demikian halnya dengan kadar asam lemak bebas. Molekul-molekul ini memicu pelepasan protein yang mengganggu kontrol nafsu makan dan sistem metabolisme pada otak janin yang masih berkembang.
Foto: picture-alliance/P.Grimm
Lebih Lama Tidur, Banyak Lemak Hilang
Bagi Louis Aronne, MD, mantan Ketua Ikatan Obesitas, kebiasaan tidur sama pentingnya dengan kebiasaan makan. Kalau tidur lebih banyak, orang merasa lebih kenyang, jadi akhirnya bobot berkurang. Menurut ilmuwan University of Chicago, kurang tidur mengganggu keseimbangan hormon. Hormon Leptin yang bantu perasaan kenyang berkurang, dan Ghrelin yang meningkatkan rasa lapar bertambah.
Foto: Colourbox/Monkey Business Images
Bobot Tubuh Pasangan Juga Berperan
Menurut penelitian, mengurangi atau menambah bobot tubuh bisa "menular" ke suami atau istri. Penelitian yang diterbitkan di majalah New England Journal of Medicine menunjukkan, jika pasangan menderita obesitas, Anda bisa terseret juga. Peneliti menyimpulkan, obesitas bisa menyebar lewat jaringan sosial.
Tim Linda Bartoshuk dari University of Florida meneliti, mengapa orang yang kurang bisa mengecap rasa makanan cenderung lebih gemuk. Ilmuwan Derek Snyder punya teori, infeksi di telinga bisa bisa merusak syaraf pengecap rasa. Dan terbukti, orang berusia di atas 35 yang mengalami infeksi telinga berkali-kali, kemungkinan besar akan jadi gemuk.
Foto: Colourbox
Orang Bisa Gemuk Tapi Sehat
Studi yang dipublikasikan di Archives of Internal Medicine meneliti 5.440 orang dewasa di AS. Mereka menemukan, 51% orang dewasa AS yang kegemukan, dan 32% yang menderita obesitas punya kadar kolesterol yang normal, juga gula darah, tekanan darah dan indikasi kesehatan lain juga normal. Sedangkan 23,5% yang langsing, metabolismenya tidak normal, sehingga rentan terhadap penyakit jantung.
Foto: picture alliance/Bildagentur-online
8 foto1 | 8
Operasi hanya membantu untuk mengatasi berat badan yang berlebih dan bukan menghilangkan masalah gangguan makan, tegas Dr. Min-Seop Son dari rumah sakit Johanniter di Bonn. "Operasi bukan terapi gangguan Binge-Eating. Operasi ini terapi adipositas dan gangguan Binge-Eating biasanya mengakibatkan adipositas. Terapi sesungguhnya Binge-Eating-Disorder adalah terapi psikologis. Karena itu penting bagi para pasien untuk dirawat dan menjalani terapi psikologis, juga setelah operasi.
12 Cara Memerangi Stres
Stres bisa jadi masalah yang serius jika sering terjadi dan dibiarkan. Padahal tidak sulit untuk mengurangi stres, dan caranya macam-macam.
Foto: Fotolia/Janina Dierks
Berolahraga
Menurut penelitian, stres yang tidak kunjung henti menyebabkan gangguan sel saraf. Sebaliknya, olahraga menyokong kesehatan sel saraf dan seluruh tubuh. Selain itu, olahraga mendukung agar orang bisa tidur lebih baik. Sedangkan stres biasanya menyebabkan gangguan tidur.
Foto: Fotolia/Kzenon
Relaksasi
Relaksasi dalam bentuk apapun, termasuk yoga, berjalan-jalan atau meditasi bisa turunkan tekanan darah dan melonggarkan otot yang tegang. Tahun 2008 Marc Berman, John Jonides dan Stephen Kaplan dari Universitas Michigan meneliti perbedaan efek berjalan-jalan di taman dan di kota. Hasilnya: setelah berjalan-jalan di taman, orang lebih mampu berkonsentrasi dan berikan perhatian.
Foto: Fotolia/Eisenhans
Bersosialisasi
Memelihara hubungan sosial, baik dengan teman, keluarga, atau bahkan hewan peliharaan, bisa mendorong rasa percaya pada orang lain, perasaan santai dan memberi dukungan bagi rasa percaya diri. Memiliki hubungan sosial yang baik kerap dianggap sangat penting bagi kesehatan mental dan fisik.
Foto: Fotolia/Robert Kneschke
Tertawa dan Menikmati Humor
Tertawa sudah lama dianggap jadi cara tangguh memerangi stres. Dan peneliti mengungkap, tertawa memang bisa membantu. Misalnya studi yang dilakukan 2002 oleh Mary Bennett dan rekan-rekannya. Menurut hasil studi yang dilakukan pada orang dewasa, menonton film yang lucu mengurangi stres, dibanding dengan film tentang tujuan wisata.
Foto: imago/CHROMORANGE
Berpikir Positif
Tahun 2010 Jeremy Jamieson dan rekan-rekannya di Harvard University melatih sekelompok mahasiswa untuk percaya, bahwa gelisah karena menghadapi ujian bisa memperbaiki hasil ujian. Dengan kata lain, mahasiswa dilatih untuk berpikir positif. Hasilnya: mereka tidak terlalu stres dan nilai ujian lebih baik dibanding mahasiswa yang tidak dilatih.
Foto: Fotolia/vgstudio
Makanan Yang Sehat
Di pagi hari, walaupun sudah terlambat, sebaiknya tetap sediakan waktu untuk sarapan yang baik. Menurut hasil studi Universitas Erlangen-Nürnberg, sarapan yang kaya protein menurunkan kadar kortisol pada darah dan menjaga keseimbangan gula darah. Telur baik untuk melawan stres. Sedangkan kopi yang terlalu banyak bisa menambah stres.
Foto: picture-alliance/dpa
Menikmati Kehijauan
Sebuah studi Universitas Essex tunjukkan, melewatkan waktu di kawasan hijau seperti taman atau hutan juga menurunkan kadar kortisol dan tekanan darah. Ini juga tren terbaru dari Jepang, dan disebut "Shinrin-yoku.“ Di Jepang dokter bahkan mengharuskan pasiennya berjalan-jalan di hutan, jika mereka menderita stres terlalu berat.
Foto: picture-alliance/ZB
Tinggalkan Kebiasaan Buruk
Konsumsi alkohol, rokok dan kofein yang terlalu banyak bisa meningkatkan tekanan darah. Untuk mengurangi stres, orang kerap dianjurkan untuk berhenti merokok sepenuhnya. Jika sering mengkonsumsi alkohol, sebaiknya mengurangi jumlahnya.
Foto: picture-alliance/dpa
Memberi Bantuan
Sumbangkan waktu untuk menolong orang lain, misalnya teman yang baru pindah rumah. Membantu orang lain, dalam bentuk apapun, bisa mengurangi stres.
Foto: auremar - Fotolia.com
Jangan Khawatir
Dunia tidak akan berhenti berputar, jika dapur tidak dibersihkan, atau pekerjaan lain tidak terselesaikan. Nantinya itu semua harus diselesaikan, tetapi mungkin tidak harus saat ini juga.
Foto: unitypix - Fotolia
Atur Waktu dengan Baik
Buatlah daftar tugas untuk membantu agar lebih terfokus pada hal yang paling penting untuk dilakukan. Lakukan tugas-tugas penting satu persatu. Misalnya, mulailah dengan mengatur satu bagian saja dalam hidup sehari-hari. Pertama-tama lemari, berikutnya meja kerja, kemudian dapur dan seterusnya.
Foto: Picture-Factory/Fotolia
Tidur Yang Cukup
Jika bisa tidur dengan baik, stres tidak terlalu mengganggu. Untuk bisa tidur dengan baik, semua alat elektronik harus dimatikan demikian halnya sumber cahaya di kamar tidur. Orang yang sering terganggu tidurnya, sebaiknya mulai sore hari menghindari minuman mengandung kofein. Keterkaitan antara stres dan kurang tidur sudah dibuktikan dalam sebuah studi dari Pennsylvania State University College.