1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Kecelakaan Kereta Dapat Dicegah

Hans-Günter Kellner27 Juli 2013

Spanyol meratapi salah satu kecelakaan kereta terparah dalam sejarah negara tersebut. Sedikitnya 80 orang tewas. Sistem pengaman kereta Eropa ERTMS sebenarnya dapat mencegah kecelakaan nahas itu.

Foto: picture-alliance/dpa

Mari tengah menjemur pakaian saat 'sebuah torpedo suara dan debu datang melanda.' Benturan kereta ke dinding pembatas begitu kuat hingga sebuah gerbong terlepas dan mendarat di jalanan 5 meter di atas rel kereta.

'Kecepatan yang berlebihan' jelas menjadi penyebab kecelakaan. Harian Spanyol 'El Pais' melaporkan isi rekaman perbincangan antara masinis dengan pusat kontrol. Kereta berisikan 218 penumpang melaju dengan kecepatan 190 km per jam pada tikungan yang seharusnya dilalui dengan kecepatan 80 km per jam.

Kepastian dari kotak hitam

Pihak berwenang belum mengkonfirmasi adanya rekaman tersebut, tapi tidak menampik kecepatan sebagai penyebab kecelakaan. Dalam sebuah rekaman video terlihat bahwa kereta memasuki tikungan dengan kecepatan tinggi, lokomotif tetap pada jalur namun gerbong-gerbong di belakangnya mulai keluar jalur.

Gerbong-gerbong terlebih dahulu keluar rel baru kemudian lokomotif ikut terhempasFoto: picture-alliance/dpa

Manuel Nicolás, juru bicara federasi buruh kereta Comisiones Obreras, memperingatkan untuk tidak mengambil kesimpulan secara tergesa-gesa. Meski masinis kereta telah mengakui melaju dengan kecepatan tinggi, bukan berarti ia mengakui kesalahannya, tambah Nicolás. Temuan lainnya dapat diperjelas melalui kotak hitam yang sudah diamankan sebagai bukti oleh tim penyidik kecelakaan.

Kurang sistem keselamatan modern

Namun Nicolás mengakui bahwa sebuah sistem pengamanan ultra-modern yang dapat mengintervensi sudah terpasang pada kereta nahas itu, tapi tidak pada rel kereta yang menikung tajam. Tetap saja kereta sudah harus memperlambat laju dari 200 km per jam menjadi 80 km per jam sebelum kecelakaan. Sistem Manajemen Lalu Lintas Kereta Eropa (ERTMS) sebenarnya bisa mengaktifkan rem secara otomatis. Namun sesaat sebelum kecelakaan, sebuah sistem kontrol baru saja dipasang pada rel, yang hanya bisa mengeluarkan peringatan.

Transponder keluaran ERTMS belum terpasang pada lokasi kecelakaanFoto: cc/by-sa-Halász István

Nicolás kembali menjelaskan: "Kalau kereta harus mengerem secara tiba-tiba seperti itu, sebuah sistem pengamanan paralel akan sangat berguna." Juan Jesús García Frailes dari serikat masinis kereta menyerukan lebih banyak investasi bagi keselamatan rel kereta Spanyol. Komisi Eropa memutuskan pemberlakuan ERTMS untuk memfasilitasi lalu lintas kereta antar perbatasan pada tahun 2005. Namun untuk implementasinya dibutuhkan waktu 12 tahun.

Di Spanyol, jaringan kereta sejak tahun 2005 tidak lagi ditangani perusahaan negara Renfe, namun diambil alih Adif untuk meningkatkan jumlah penumpang. Saat ini 1.786 km rel kereta di Spanyol telah dikontrol sesuai ERTMS, menurut Adif. Angka tertinggi dibandingkan negara Eropa lainnya. Namun Adif menolak untuk menanggapi pertanyaan perihal luputnya instalasi pada lokasi kecelakaan.

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait