Perdana Menteri Belanda Mark Rutte:

“Bisa jadi adalah sebuah bencana udara terburuk dalam sejarah Belanda… saya terkejut. Hati saya hancur. Kami semua di Belanda sangat berduka.“

Perdana Menteri Malaysia Najib Razak:

“Kita harus – dan kami akan – menemukan dengan tepat apa yang terjadi atas penerbangan ini. Tak ada yang boleh terlewat. Jika terbukti bahwa pesawat itu betul ditembak jatuh, kami berkeras bahwa para pelaku harus cepat dibawa ke pengadilan.“

“Ini adalah hari yang tragis, dari sebuah tahun yang sudah tragis, bagi Malaysia… para kru dan penumpang pesawat dari banyak negara. Tapi hari ini, tanpa memandang kebangsaan, kita semua bersatu dalam kesedihan.“

Presiden Ukraina Petro Poroshenko menyebut ini sebagai sebuah ”tindakan terorisme” dan menuntut digelarnya penyelidikan internasional.

Presiden Rusia Vladimir Putin:

“Tragedi ini tidak akan terjadi jika ada perdamaian di tanah itu (Ukraina), jika aksi militer tidak kembali dilakukan di tenggara Ukraina.

“Dan tentu saja, negara tempat terjadinya kecelakaan ini bertanggungjawab atas tragedi mengerikan ini.”

Perdana Menteri Australia Tony Abbott:

"Kami berhutang kepada seluruh keluarga yang tewas untuk menemukan dengan pasti apa yang terjadi dan siapa yang bertanggungjawab… sepertinya, ini agak kurang kelihatan seperti sebuah kecelakaan dibanding sebuah tindakan criminal. Dan jika demikian, para pelaku harus dibawa ke pengadilan.”

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry:

"Kami merasa ngeri dengan kecelakaan Malaysia Airlines penerbangan MH17. Tak ada kata yang cukup untuk mengungkapkan belasungkawa kami kepada para keluarga hampir 300 korban. Kami menyampaikan simpati dan dukungan kami kepada pemerintah Malaysia dan Belanda pada masa-masa sulit ini, demikian pula semua negara yang warganya ada di dalam pesawat.“

“Pemerintah AS siap membantu sebuah penyelidikan internasional sebisa kami, dan kami akan terus berhubungan dengan semua mitra terkait untuk mencari fakta-fakta tentang apa yang terjadi hari ini.”

Sekjen PBB Ban Ki-Moon:

“Jelas ada kebutuhan bagi digelarnya penyelidikan internasional secara penuh dan transparan.”

Tokoh oposisi Malaysia Anwar Ibrahim:

“Ini adalah tragedi nasional lainnya dan momen kesedihan dan luka mendalam kami.“

ab/ml (afp,ap,rtr)