AS dan Cina sekarang masih jauh lebih maju dalam hal ini. Pemerintah Jerman kini ingin menjadikan negaranya yang paling unggul. Strategi sudah dirumuskan dan disahkan.
Iklan
Pemerintah Jerman ingin menjadikan kecerdasan buatan yang paling utama dalam hal teknologi masa depan, dan menjadikan Jerman negara yang paling unggul di bidang itu. Itu dinyatakan dalam strategi pengembangan yang disahkan kabinet Rabu lalu. Untuk itu, pemerintah ingin mengembangkan penelitian di bidang kecerdasan buatan. Untuk itu, bukan saja peneliti akan diperbanyak melainkan juga kondisi kerja bagi peneliti di dalam dan di luar negeri akan diperbaiki.
Tukar-menukar antara ilmu alam dan ekonomi juga akan diperkuat, dan pendirian perusahaan akan dipermudah. Jerman juga akan bekerjasama secara internasional. Dalam rangka itu, jaringan penelitian dan inovasi dengan Perancis juga akan dibangun. Demikian halnya kerjasama dengan negara-negara Eropa lainnya.
Robot Akan Kuasai Dunia
Robot akan kuasai lapangan kerja di seluruh dunia. Inilah fokus utama di Hannover Messe 2017 yang diikui 6,500 perusahaan dari 70 negara. Pameran industri terbesar sedunia ini juga tampilkan inovasi baru lain.
Foto: Deutsche Messe AG
Pasukan Robot
Pasukan robot mendominasi arena pameran industri terbesar sedunia Hannover Messe 2017. Di masa depan, robot-robot beragam jenis akan jadi alat utama yang membantu pekerjaan manusia. Akan makin banyak lapangan kerja diisi robot industri.
Foto: DW/H. Böhme
Kawan Kita
Robot ini bermain Lego. Yang jadi fokus utama pada robot adalah lengannya yang buatan perusahaan Schunk di Jerman. Walau tidak membuat robot komplit, teknik tangan robot buatan perusahaan menengah Jerman itu terkenal di seluruh dunia.
Foto: DW/H. Böhme
Pabrik Masadepan
Citra pabrik yang berukuran besar, bising dan kotor akan jadi kenangan masa lalu. Pabrik masa depan berukuran kecil, tenang dan bersih. Dibangun dari modul-modul komponen beragam tekinik yang kompatibel, dimungkinkan proses produksi yang fleksibel. Mulai dari produk unik hingga produksi massal.
Foto: DW/H. Böhme
Terhubung di Jejaring
Di masa depan semua proses produksi terhubung di jejaring virtual. Produsen mesin asal Italia, Comau bekerjasama dengan raksasa IT Microsoft kembangkan sebuah inteface. Dengan itu semua jalur produksi bisa dikendalikan secara virtual.
Foto: DW/H. Böhme
Solusi Digital
Tablet PC semacam iPad menjadi perangkat penting dalam industri masa depan. Direktur Hannover Messe Jochen Köckler menyebutkan, pemicunya adalah ide para industriawan yang menyebut, mereka tidak perlu lagi petunjuk manual mesin. Perusahaan Universal Robots dari Denmark bereaksi cepat dengan menawarkan solusi digital tersebut.
Foto: DW/H. Böhme
Gadget Pengawas
Pabrik konvensional selalu dipenuhi plang peringatan keamanan dan keselamatan kerja. Di masa depan, gadget seperti Smartwatch akan jadi pengawas ditaatinya aturan keselamatan kerja. Gadget akan memberi peringatan, bahwa di lokasi pabrik ini pekerja harus mengenakan pakaian pengaman.
Foto: Comau
Teknik Ruang Angkasa Membumi
Semua lengan robot digerakkan motor. Resepnya, bentuknya harus kecil tapi kinerjanya kuat. Perusahaan Faulhaber dari Jerman membuat suku cadang untuk wahana ruang angkasa Rosetta (kiri) yang kecil dan berkinerja tinggi. Instrumen ini terbukti tangguh menempuh jarak 6,5 milyar kilometer di luar angkasa selama 10 tahun. Sekarang tekniknya akan diterapkan di Bumi.
Foto: DW/H. Böhme
Bionik
Makin banyak teknik meniru alam. Perusahaan Festo yang spesialisasinya otomatisasi, terkenal dengan bio tekniknya yang sukses meniru alam. Di Hannover Messe 2017 ditampilkan lengan buatan meniru tentakel gurita. Kanselir Jerman Angela Merkel (foto) terlihat skeptis terhadap temuan baru ini.
Foto: Deutsche Messe AG
Teknik Analog
Semua robotik atau digital? Tidak juga. Di Hannover Messe masih ada perusahaan yang menawarkan produk yang 100 % analog. Palu dengan kepala dilindungin plastik ini misalnya, masih tetap diperlukan oleh teknisi untuk mereparasi robot atau mesin yang macet dan mogok.
Foto: DW/H. Böhme
9 foto1 | 9
"Masalah kunci bagi Jerman dan Eropa"
Dalam strategi yang dirumuskan pemerintah disebutkan, bahwa kecerdasan buatan semakin berkembang menjadi salah satu pendorong utama kemampuan Jerman untuk bersaing. Untuk menjadikan kecerdasan buatan sesuatu yang menolong rakyat adalah tantangan berat. Kecerdasan buatan bisa digunakan untuk mobil-mobil yang bergerak tanpa pengemudi, asisten bahasa dan mesin-mesin yang mampu belajar. Lagi pula kecerdasan buatan bisa digunakan untuk kalkulasi risiko pemberian kredit, dan analisa citra Röntgen.
Kecerdasan buatan adalah sebutan untuk sistem-sistem komputer, yang mampu memahami dan mencari solusi bagi masalah secara independen. Kecerdasan buatan menjadi masalah kunci bagi Jerman dan Eropa, demikian dikemukakan Menteri Perekonomian Peter Altmaier. Kecerdasan buatan adalah "inovasi dasar, yang akan mengubah dan memperbaiki perekonomian dan hidup kita," demikian ditambahkan Altmaier.
Dasar penting bagi pengembangan kecerdasan buatan ditetapkan kementerian ekonomi, penelitian dan pekerjaan. Dalam beberapa bulan mendatang strategi akan dikembangkan, dan dipresentasikan dalam Desember mendatang. Sebuah komisi angket dalam parlemen Bundestag juga akan meneliti kesempatan yang bisa diraih dan risiko yang muncul dari kecerdasan buatan. Antara lain akan dibicarakan, apa yang mungkin terjadi, jika mesin semakin banyak mengambil keputusan sendiri, juga apa yang akan terjadi dengan data yang terkumpul.
5 Abad Robot: Makin Mirip Manusia
Lima abad sejak pertama kali diciptakan, kecanggihan robot makin ‘menggila’. Tak hanya tampilannya yang makin mirip dengan manusia, perannya juga mulai menggantikan tugas penciptanya.
Foto: Plastiques Photography, courtesy of the Science Museum
Bisa baca berita
Profesi pembaca berita atau news anchor mulai tergantikan tugasnya sejak Jepang menciptakan kodomoroid. Android yang diciptakan tahun 2014 itu bisa lancar melaporkan berita dalam berbagai bahasa, tanpa tersandung-sandung. Dia bahkan diprogram dengan rasa humor. Memang, dia masih sedikit kaku - untuk jenisnya yang sekarang ini.
Foto: Plastiques Photography, courtesy of the Science Museum
AI dari Beijing
Baru tahun 2018, Cina sukses mengembangkan robot pembaca berita yang mampu bekerja hingga 24 jam. Robot yang dilingkapi kecerdasan buatan (AI) itu dikembangkan Xinhua dan perusahaan mesin pencari Cina Sohou. Pembaca berita ini dirancang meniru suara manusia, ekspresi wajah hingga gerak tubuh.
Foto: Getty Images/AFP/STR
Tangan baja
Namun jauh sebelum tokoh humanoid diciptakan, perangkat palsu sebenarnya sudah dikembangkan untuk menggantikan anggota badan yang hilang. Model awal ditemukan pada mumi Mesir antara 950-710 SM. Bagi penggemar sains fantasi, protesa baja dan kuningan era Victoria ini mungkin keren. Namun, bagi orang lain, tangan-tangan palsu ini agak menyeramkan.
Foto: Plastiques Photography, courtesy of the Science Museum
Biksu pendeta 'Frankenstein'
Robot terbaru tahun 2019, adalah robot pendeta di Kuil Kodaiji di Kyoto, Jepang. Sebagaimana biksu manusia, ia juga memberikan wejangan pada pengunjung kuil. Meski menuai kritik dari luar karena dibandingkan dengan Frankenstein, warga lokal justru beri respon positif. Robot ini diharapkan bisa merangkul generasi muda yang kurang familier dengan agama Buddha yang dianut sekitar 30% warga Jepang.
Foto: Getty Images/AFP/C. Triballeau
Asal mula robot biksu
Istilah "robot" sebenarnya sudah tidak digunakan sampai tahun 1920, karakter mekanik telah diciptakan selama berabad-abad. Di antaranya untuk menghidupkan kembali cerita-cerita Alkitab. Karakter biksu ini misalnya, berasal dari Spanyol dan diperkirakan sudah dibuat sejak tahun 1560.
Foto: Smithsonian Institution/Jennie Hills
Bayi animatronik
Dalam pameran robot di Museum Sains London, pengunjung menyaksikan robot mirip bayi manusia. Sama seperti bayi baru lahir, gerakan robot bayi ini terbatas pada lengan dan kaki; tampak seperti bernapas dan bisa bersin. Robot seperti ini digunakan untuk produksi film. Mereka amat mirip bayi, sehingga orang merasakan emosinya ketika menyaksikan robot bayi ini.
Foto: Plastiques Photography, courtesy of the Science Museum
Gantikan tugas manusia
Semakin lama robot makin digunakan untuk menggantikan tugas manusia dalam pekerjaan industri. Mengapa orang harus melakukan tugas-tugas yang dianggap kotor atau berbahaya - ketika robot dapat melakukannya? Hanya butuh waktu beberapa menit untuk pekerja reguler untuk "mengajarkan" robot Baxter tugas baru. Robot ini dijual seharga $25.000.
Foto: Plastiques Photography, courtesy of the Science Museum
Ilmiah di balik fiksi
Pameran robot di London 2017 memutar film yang berfokus pada kecerdasan buatan, seperti film Steven Spielberg "A.I. Artificial Intelligence" (2001) dan film Alex Garland "Ex Machina" (2015). Bintang film Alicia Vikander berperan sebagai robot yang sangat canggih (gambar). Semakin menjadi bagian dari realitas kita, tema-tema film tersebut tidak lagi sekadar fiksi ilmiah yang surealis
Foto: picture-alliance/AP Photo/A24 Films
Makin canggih
Android open source Rob Knight (ROSA) adalah robot "anthropomimetic" pertama. Ia mereproduksi struktur tubuh manusia. Robot yang ditampilkan di pameran di Museum Sains di London tidak hampir sama dengan android dari serial TV "Westworld," tapi mereka terus memprovokasi refleksi tentang apa artinya menjadi manusia.
Foto: Plastiques Photography, courtesy of the Science Museum
I'll be back
Persepsi kita atas robot telah sangat dipengaruhi oleh seni. Dalam film R.U.R, robot bangkit untuk hancurkan penciptanya. Sejak itu, film juga berkontribusi dengan konsep cerita serupa. Salah satu robot yang paling ikonik dalam sejarah film diciptakan oleh James Cameron pada tahun 1984 dengan film thriller-nya, "The Terminator," dimana kata-kata “I’ll be back!” di film ini jadi legendaris.
Foto: picture-alliance/dpa/M. S. Gordon/2015 Paramount Pictures
Robot pertama di bioskop jenis kelaminnya perempuan
Fritz Lang perintis fiksi ilmiah karya "Metropolis" (1927) menampilkan salah satu robot pertama sejarah film: "Maschinenmensch" (manusia mesin). Latar belakang kisahnya tahun 2026. Dikisahkan di film ini, ilmuwan ciptakan robot untuk mereproduksi perempuan yang dicintainya, Maria.
Foto: Plastiques Photography, courtesy of the Science Museum
Mari kita sebut mereka robot
Pada tahun 1920, penulis Ceko, Karel Capek menemukan kata "robot" untuk drama fiksi ilmiahnya: "R.U.R." (Rossum's Universal Robots). Istilah robot berasal dari bahasa Ceko "robota," yang berarti buruh kerja paksa. Drama “R.U.R” diterjemahkan ke dalam 30 bahasa. Dalam gambar ini, "Eric" (kanan) adalah reproduksi dari salah satu robot pertama di dunia, berasal dari tahun 1928. (Ed: ap/vlz/vv)
Foto: Plastiques Photography, courtesy of the Science Museum