Kedutaan Besar Jerman di Kabul Ditutup
18 Oktober 2013Harian Jerman "Die Welt" melaporkan, dinas rahasia mendapat petunjuk bahwa kelompok radikal Taliban merencanakan serangan terhadap para diplomat di Kedutaan Besar di Kabul. Petunjuk tersebut cukup "serius" dan "konkrit", demikian diberitakan harian itu dengan mengutip sumber di dinas rahasia.
Untuk mengantisipasi ancaman itu, Kementerian Luar Negeri kemudian memutuskan untuk menutup Kedutaan di Kabul.
"Die Welt" mengutip seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri di Berlin: "Memang benar Kedutaan di Kabul ditutup untuk sementara. Tapi saya tidak bisa memberi keterangan lebih lanjut." Namun semua pegawai kedutaan dilaporkan masih tetap berada di Afghanistan.
Jerman saat ini menempatkan sekitar 3.900 serdadu di Afghanistan. Ini adalah kontingen militer asing ketiga terbesar di negara itu, setelah Amerika Serikat dan Inggris. Menurut kalangan pengamat, institusi Jerman di Afghanistan menjadi sasaran atraktif bagi para teroris.
Sampai tahun 2014, sebagian besar pasukan Jerman akan ditarik dari Afghanistan. Hanya sekitar 600 sampai 800 serdadu yang akan tetap berada di negara itu untuk melakukan pelatihan dan menjaga keamanan.
Serangan bom
Hari Selasa lalu (15/10) bom meledak di sebuah mesjid dan menewaskan gubernur provinsi Logar. Menurut keterangan juru bicara pemerintahan provinsi, bom itu disembunyikan di mikrofon yang dipakai dalam acara di mesjid.
Bom itu diledakkan dari jarak jauh ketika Gubernur Arsala Jamal sedang memberi sambutan dalam acara Idul Adha. Jamal langsung tewas ditempat, 15 orang lain cidera. Ledakan bom itu terjadi di Puli Alam, ibukota provinsi Logar.
Logar adalah provinsi di Afghanistan Timur yang berbatasan dengan Kabul. Situasi keamanan selama beberapa bulan terakhir terus memburuk. Dua minggu lalu, pasukan Amerika Serikat menangkap komandan Taliban di Logar, Latifullah Mehsud.
hp/ab (dpa, rtr, afp)