Kejahatan Perang di Luar Negeri Bisa Diadili di Jerman
29 Januari 2021
Mahkamah Jerman menetapkan bahwa tentara atau warga asing yang melakukan kejahatan perang di luar negeri dapat diadili di Jerman. Putusan itu bisa punya implikasi luas untuk proses gugatan kejahatan perang.
Iklan
Majelis Hakim di Mahkamah Federal Jerman Bundesgerichtshof (BGH) hari Kamis (28/1) memutuskan bahwa pengadilan Jerman bisa mengadili kasus tentang pelanggaran hukum internasional dan kejahatan perang yang dilakukan di luar Jerman.
Dalam keputusannya, BGH menerangkan bahwa tentara asing tidak dilindungi dari penuntutan atas kejahatan perang di Jerman, dan bahwa mereka tidak dapat meminta hak kekebalan hukum.
Putusan itu bisa berdampak pada gugatan-gugatan lain di pengasilan Jerman terhadap bekas pejabat negara asing, seperti persidangan dua mantan anggota polisi rahasia Suriah yang sedang digugat melakukan kejahatan perang. Inilah kasus pengadilan pertama di dunia yang melibatkan mantan pejabat tinggi Suriah yang sedang dilanda konflik.
Mengadili kejahatan perang yang dilakukan di luar Jerman
Keputusan BGH berasal dari persidangan gugatan terhadap seorang mantan perwira Afghanistan yang dijatuhi hukuman percobaan, karena dakwaan kejahatan kejahatan perang yang diproses di pengadilan München.
Terdakwa diduga telah menganiaya tiga anggota Taliban yang ditangkap selama interogasi, dan mengancam mereka dengan sengatan listrik. Selain itu, dia diduga menggantung tubuh seorang komandan Taliban seperti piala di dinding.
Pengadilan München lalu menjatuhkan hukuman percobaan dua tahun kepada pria itu atas dakwaan menyebabkan cedera tubuh yang berbahaya dan melakukan kejahatan perang.
Pembelanya lalu mengajukan banding atas putusan hakim dan kasusnya dibawa sampai ke BGH, dengan pembelaan bahwa tindakan terdakwa adalah tindakan yang "dilakukan dalam menjalankan kegiatan kedaulatan asing." Namun hakim BGH menolak klaim imunitas hukum dan menyatakan bahwa klaim itu tidak berlaku untuk tuduhan penganiayaan terhadap tahanan - yang merupakan kejahatan perang.
Iklan
Implikasi luas
Dalam putusannya, BGH mengatakan bahwa Pengadilan di München membuat kesalahan karena memberikan sanksi terlalu rendah dengan tidak mempertimbangkan tuduhan penyiksaan. BGH memerintahkan pengadilan yang lebih rendah itu untuk membuat piutusan baru tentang sanksi hukum atas penyiksaan.
Kasus di München dan putusan BGH ini akan berdampak luas dalam sidang pengadilan lainnya. Misalnya proses pengadilan yang sedang berlangsung di Koblenz terhadap dua mantan anggota dinas rahasia Suriah yang dituduh melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Salah satu dari kedua tertuduh adalah pejabat senior dari dinas keamanan Suriah yang awalnya mencari suaka di Jerman. Dia dituduh terlibat dalam penyiksaan dan pembunuhan.
Siapa Yang Berperang di Konflik Suriah?
Konflik di Suriah memasuki babak baru setelah militer Turki melancarkan serangan terhadap posisi milisi Kurdi di timur laut Suriah. Inilah faksi-faksi yang berperang di Suriah.
Foto: Atta Kenare/AFP/Getty Images
Perang Tiada Akhir
Suriah telah dilanda kehancuran akibat perang saudara sejak 2011 setelah Presiden Bashar Assad kehilangan kendali atas sebagian besar negara itu karena berbagai kelompok revolusioner. Sejak dari itu, konflik menarik berbagai kekuatan asing dan membawa kesengsaraan dan kematian bagi rakyat Suriah.
Foto: picture alliance/abaca/A. Al-Bushy
Kelompok Loyalis Assad
Militer Suriah yang resminya bernama Syrian Arab Army (SAA) alami kekalahan besar pada 2011 terhadap kelompok anti-Assad yang tergabung dalam Free Syrian Army. SAA adalah gabungan pasukan pertahanan nasional Suriah dengan dukungan milisi bersenjata pro-Assad. Pada bulan September, Turki meluncurkan invansi militer ketiga dalam tiga tahun yang menargetkan milisi Kurdi.
Foto: picture alliance/dpa/V. Sharifulin
Militer Turki
Hampir semua negara tetangga Suriah ikut terseret ke pusaran konflik. Turki yang berbatasan langsung juga terimbas amat kuat. Berlatar belakang permusuhan politik antara rezim di Ankara dan rezim di Damaskus, Turki mendukung berbagai faksi militan anti-Assad.
Foto: picture alliance/dpa/S. Suna
Tentara Rusia
Pasukan dari Moskow terbukti jadi aliansi kuat Presiden Assad. Pasukan darat Rusia resminya terlibat perang 2015, setelah bertahun-tahun menyuplai senjata ke militer Suriah. Komunitas internasional mengritik Moskow akibat banyaknya korban sipil dalam serangan udara yang didukung jet tempur Rusia.
Sebuah koalisi pimpinan Amerika Serikat yang terdiri lebih dari 50 negara, termasuk Jerman, mulai menargetkan Isis dan target teroris lainnya dengan serangan udara pada akhir 2014. Koalisi anti-Isis telah membuat kemunduran besar bagi kelompok militan. AS memiliki lebih dari seribu pasukan khusus di Suriah yang mendukung Pasukan Demokrat Suriah.
Foto: picture-alliance/AP Images/US Navy/F. Williams
Pemberontak Free Syrian Army
Kelompok Free Syrian Army mengklaim diri sebagai sayap moderat, yang muncul dari aksi protes menentang rezim Assad 2011. Bersama milisi nonjihadis, kelompok pemberontak ini terus berusaha menumbangkan Presiden Assad dan meminta pemilu demokratis. Kelompok ini didukung Amerika dan Turki. Tapi kekuatan FSA melemah, akibat sejumlah milisi pendukungnya memilih bergabung dengan grup teroris.
Foto: Reuters
Pemberontak Kurdi
Perang Suriah sejatinya konflik yang amat rumit. Dalam perang besar ada perang kecil. Misalnya antara pemberontak Kurdi Suriah melawan ISIS di utara dan barat Suriah. Atau juga antara etnis Kurdi di Turki melawan pemerintah di Ankara. Etnis Kurdi di Turki, Suriah dan Irak sejak lama menghendaki berdirinya negara berdaulat Kurdi.
Foto: picture-alliance/AA/A. Deeb
Islamic State ISIS
Kelompok teroris Islamic State (Isis) yang memanfaatkan kekacauan di Suriah dan vakum kekuasaan di Irak, pada tahun 2014 berhasil merebut wilayah luas di Suriah dan Irak. Wajah baru teror ini berusaha mendirikan kekalifahan, dan namanya tercoreng akibat genosida, pembunuhan sandera serta penyiksaan brutal.
Foto: picture-alliance/dpa
Afiliasi Al Qaeda
Milisi teroris Front al-Nusra yang berafiliasi ke Al Qaeda merupakan kelompok jihadis kawakan di Suriah. Kelompok ini tidak hanya memerangi rezim Assad tapi juga terlibat perang dengan pemberontak yang disebut moderat. Setelah merger dengan sejumlah grup milisi lainnya, Januari 2017 namanya diubah jadi Tahrir al-Sham.
Foto: picture-alliance/AP Photo/Nusra Front on Twitter
Pasukan Iran
Iran terlibat pusaran konflik dengan mendukung rezim Assad. Konflik ini juga jadi perang proxy antara Iran dan Rusia di satu sisi, melawan Turki dan AS di sisi lainnya. Teheran berusaha menjaga perimbangan kekuatan di kawasan, dan mendukung Damaskus dengan asistensi startegis, pelatihan militer dan bahkan mengirim pasukan darat.