1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Kejahatan Siber oleh Pihak Asing di Jerman Meningkat 28%

14 Mei 2024

Laporan terbaru menyebutkan bahwa kejahatan siber di Jerman yang dilakukan oleh aktor asing meningkat 28%. Pada 2022, peningkatannya mencapai 8% dari tahun sebelumnya.

Ilustrasi kejahatan siber
Sejak tahun 2020, otoritas Jerman mulai mengumpulkan data terkait serangan siber yang dilakukan pihak asingFoto: Pond5 Images/IMAGO

Otoritas Jerman melaporkan adanya peningkatan sebesar 28% dalam serangan siber yang dilakukan oleh pihak asing, terutama Rusia dan Cina, pada tahun 2023. Demikian data yang baru saja dirilis pada Senin (13/05).

"Tingkat ancaman di bidang keamanan siber masih tetap tinggi,” kata Menteri Dalam Negeri Jerman Nancy Faeser dalam presentasinya di acara laporan nasional soal kejahatan siber.

Atasi peningkatan ancaman siber jelang Pemilu Parlemen Uni Eropa

Di saat meningkatnya rasa cemas atas dugaan peretasan dan spionase menjelang Pemilu Parlemen Uni Eropa pada Juni 2024, sebuah asosiasi industri digital Jerman bernama Bitkom melaporkan adanya peningkatan dua kali lipat jumlah serangan siber dari Rusia dalam dua tahun terakhir.

Serangan siber dari Cina juga meningkat 50% dalam dua tahun belakangan. Hal itu disampaikan CEO Bitkom Bernhard Rohlender kepada lembaga penyiaran publik Jerman, ZDF.

Rohlender mengatakan 80% perusahaan Jerman yang telah ditargetkan, menjadi korban pencurian data, spionase atau sabotase

Dia memperkirakan jumlah kerugian finansial akibat kejahatan siber ini mencapai 148 miliar Euro (Rp2.563 triliun).

Serangan dilakukan oleh pihak kriminal atau intelijen asing

Rohleder menyebut kebanyakan serangan tersebut dilakukan oleh kelompok kriminal terorganisir atau badan intelijen asing.

"Beberapa mengincar uang,” kata dia, sementara yang lain merusak infrastruktur penting seperti pasokan energi, transportasi atau rumah sakit.

"Dan masih ada beberapa pelaku, terutama perorangan, yang hanya ingin bersenang-senang,” ujar dia.

Dunia Bisnis Jerman Siaga Hadapi Serangan Siber

04:09

This browser does not support the video element.

Jerman tuduh Rusia lakukan serangan siber

Awal bulan ini, pemerintah Jerman menduga pihak Rusia telah melancarkan serangan siber terhadap sejumlah perusahaan pertahanan dan luar angkasa, serta juga menargetkan anggota Partai Sosial Demokratik (SPD) yang dipimpin Olah Scholfz.

Serangan-serangan itu diduga Berlin dilakukan oleh kelompok-kelompok yang berkaitan dengan intelijen militer Rusia. Menurut Faeser hal itu "menunjukkan betapa besar ancaman serangan tersebut”.

"Kami tidak akan terintimidasi oleh rezim Rusia,” tambah dia. "Kami akan terus melakukan segalanya demi melindungi demokrasi kami dari aksi siber Rusia dan kami akan terus mendukung Ukraina,” pungkas dia.

mh/rs (dpa, Reuters)