Bukan soal pukulan saja, tapi juga siapa yang salah. Kanselir Angela Merkel, akui penyebabnya kesalahan politik pengungsi. Mitra koalisinya, Sosial Demokrat punya analisa beda kekalahan pemerintahan di Berlin.
Iklan
Kanselir Angela Merkel juga mengakui ikut menyebabkan kekalahan partainya dalam pemilu di Berlin. Disebutkan, ini akibat arah dan target politik pengungsi tidak dipaparkan sebaik-baiknya. Akibatnya arus pengungsi datang ke Jerman tanpa terkontrol. Merkel mengatakan, jika ia bisa memutar kembali waktu, ia akan melakukannya, agar bisa mempersiapkan Jerman dengan lebih baik untuk menghadapi masalah pengungsi.
Hasil pemilu yang paling buruk bagi Partai Kristen Demokrat (CDU) di Berlin, penyebabnya jelas, yaitu politik pengungsi yang dijalankan Kanselir Angela Merkel. Bagi partai mitra CDU di Bayern, CSU ini "peringatan tegas kedua dalam dua pekan" untuk menyadari kesalahan. Demikian politisi puncak CSU Markus Söder dalam sebuah wawancara dengan harian Jerman Bild. Seruan pertama yang dimaksud Söder adalah pemilu di negara bagian Mecklenburg-Vorpommern.
Sementara Sekretaris Jenderal CSU Andreas Scheuer berpendapat, kesuksesan partai kanan Alternative für Deutschland (AfD) dalam dua pemilu tingkat negara bagian ibaratnya pergeseran tektonis dalam peta politik Jerman. "Partai-partai besar harus sesegera mungkin kembali meraih kepercayaan pemilih", ujar Scheuer dalam siaran radio Bayerischen Rundfunk.
Tuntutan berat integrasi
Angkatan muda dalam CDU/CSU menuntut Kanselir Angela Merkel untuk menyatakan jelas syarat yang harus dipenuhi pengungsi untuk berintegrasi di Jerman. "Bahwa AfD mendapat dukungan banyak hingga lebih dari 10% menunjukkan banyak orang khawatir integrasi para pencari suaka akan gagal", kata ketuanya Paul Ziemiak kepada harian Jerman Welt.
Ia menekankan, CDU/CSU harus menyatakan dengan tegas, "Kami tidak ingin perempuan lalu-lalang di sini dengan mengenakan burka. Kami ingin, murid perempuan tetap ikut kelas olah raga bersama murid laki-laki, dan kami ingin pria dan perempuan bisa bersalaman tangan."
Sementara Sekretaris Jenderal CDU Peter Tauber menyalahkan partai aliansinya CSU. Menurutnya, pertikaian antara CDU dan CSU soal pengungsi, dan kritik tajam yang dilontarkan CSU terhadap CDU ikut menyebabkan kegagalan di Berlin. Sehingga ia menyerukan, mulai sekarang kedua partai harus bekerjasama lebih baik dan menunjukkan persatuan.
Tapi sebagian politisi menilai, kegagalan di Berlin tidak bisa digunakan untuk menarik kesimpulan bagi seluruh Jerman. Sejumlah anggota partai CDU lain juga berpendapat kesalahan tidak sepenuhnya ada pada Kanselir Angela Merkel dan politik pengungsinya. Perdana Menteri Saarland, Annegret Kramp-Karrenbauer mengatakan, realitanya ketidakpuasan warga terhadap koalisi CDU dan SPD di Berlin sangat besar. Itu sekarang harus dianalisa. Pernyataan senada juga disampaikan Thomas Strobl yang menjabat wakil ketua CDU.
Politik pengungsi menyelubungi tema-tema lain
Sekretaris Jenderal SPD Katarina Barley mengeluh, akibat masalah pengungsi, perhatian warga sepenuhnya terarah ke sana. Padahal baik di tingkat negara bagian maupun tingkat federal Jerman, banyak yang sudah diraih dalam pembangunan pemukiman, tempat penitipan anak balita dan lapangan kerja.
"Yang dibicarakan selalu hanya masalah pengungsi. Kalau demikian, yang tampak jelas adalah sikap memprotes. Dan itulah yang kita lihat di Berlin sekarang." SPD memang jadi pemenang pemilu hari Minggu kemarin. Tapi dengan 21,6% suara, itu adalah hasil terburuknya dalam sejarah. Demikian halnya dengan CDU dnegan 17,6%. Sementara partai kanan AfD mendapat 14,2%.
Cara Jerman Menolong Pengungsi
Hampir setiap hari ada tempat penampungan pengungsi yang dibakar di suatu tempat di Jerman. Tapi di samping berita buruk seperti itu, ada berita bagus. Yaitu bagaimana ribuan warga Jerman ulurkan tangan bagi pengungsi.
Foto: picture-alliance/dpa/P. Endig
Pesta Penyambutan
Pengungsi dan sukarelawan menari bersama dalam pesta penyambutan. 600 pemohon suaka di Heidenau ditempatkan di gedung bekas toko bahan bangunan, dan dilindungi pagar tinggi. Sebelumnya mereka takut meninggalkan tempat penampungan, karena kelompok ekstrem kanan mengadakan perusakan dan meneriakkan kecaman berhari-hari. Pesta diorganisir ikatan Dresden Bebas dari kelompok NeoNazi.
Foto: picture-alliance/dpa/S. Willnow
Selamat Datang di Sylt
Joachim Leber (tengah) membimbing keluarga dari Suriah ini. Ia adalah anggota organisasi Integrationshilfe Sylt (bantuan integrasi Sylt). Di pulau itu sekitar 120 pengungsi ditampung. Sebagian besar dari mereka berasal dari Afghanistan, Somalia dan Suriah. Sukarelawan mengajar mereka bahasa Jerman, memberi sokongan moral, dan jadi anggota keluarga. "Jerman juga dibantu setelah PD II," kata Leber.
Foto: picture-alliance/dpa/B. Marks
Klub Sepak Bola Welcome United O3
Henning Eich dari klub Lok Potsdam menyambut para pemain dari klub Welcome United 03. Inilah tim sepak bola pertama Jerman yang sepenuhnya terdiri dari pengungsi. Klub ini langsung menang 3:2 dalam pertandingan lawan klub Lok Potsdam. Mereka bisa ikut main karena upaya klub SV Babelsberg . "Sepak bola menyatukan," kata Manja Thieme, yang mengurus tim internasional beranggotakan 40 orang.
Foto: picture-alliance/dpa/O. Mehlis
Sepeda bagi Pengungsi
Tobias Fleiter memompa ban sepeda bagi seorang pengungsi dari Togo. Proyek "Bikes without Borders" adalah inisiatif dua sukarelawan. Awalnya mereka hanya punya lima sepeda. Sekarang tim sudah beranggotakan 15 sukarelawan, dan sudah memperbaiki serta menyediakan 200 sepeda. Inisiatif di Karlsruhe ini beri kesempatan kepada pemohon suaka untuk punya sarana transportasi.
Foto: picture-alliance/dpa/U. Deck
Aman di Jalan
Bagaimana caranya naik kereta dari A ke B? Apa artinya tanda-tanda ini? Di mana saya bisa beli karcis? Itu dipelajari pengungsi dari Suriah di Halle, negara bagian Sachsen-Anhalt, di stasiun utama kota itu. Seorang polisi juga menunjukkan, bahwa mereka harus berdiri di belakang garis putih, jika sebuah kereta datang. Jika tidak bisa berbahaya.
Foto: picture-alliance/dpa/H. Schmidt
Ikatan Perenang Pertama bagi Pengungsi
Di Schwäbisch Gmünd, pengungsi bisa belajar berenang. Ludwig Majohr (pakai topi) memberikan pelajaran berenang. Ikatan yang baru didirikan terutama harus mendorong integrasi, demikian Majohr. "Kami para perenang saling bantu", kata sukarelawan lain, Roland Wendel. "Kami tidak menanyakan nasionalitas." Delapan orang yang sudah pensiun dari profesi mereka aktif membantu pengungsi.
Foto: picture-alliance/dpa/S. Puchner
Bayi Pengungsi Pertama
49 sentimeter, 3.000 gram. Sophia nama bayi perempuan ini. Ia adalah bayi pertama, yang lahir di kapal angkatan bersenjata Jerman "Schleswig-Holstein". Ibunya, Rahmar Ali dari Somalia, jadi pengungsi yang beruntung mendapat bimbingan dokter menjelang melahirkan. "Dalam momen seperti inilah orang merasakan telah melakukan sesuatu yang berguna," kata seorang tentara, yang hadir saat Sophia lahir.
Foto: Reuters/Bundeswehr/PAO Mittelmeer
#WelcomeChallenge
Dengan tagar ini, lewat YouTube dan Facebook sekelompok orang yang memberikan bantuan sukarela menyerukan lebih banyak orang untuk ikut aktif. Mereka yang menolong, sumbangkan foto aksinya. Koki kenamaan Sarah Wiener juga diminta membantu. Ia membawa 150 porsi sup dan roti ke tempat penampungan di Berlin dan membaginya dengan senyum.
Foto: picture-alliance/dpa/G. Fischer
Bahasa Jerman untuk Sehari-Hari
Sebagi salah satu sukarelawan, Karl Landherr mengajarkan bahasa Jerman kepada seorang pemohon suaka di Thannhausen, Bayern. Landherr yang pensiunan kepala sekolah bersama beberapa rekan juga membuat buku untuk belajar bahasa Jerman bagi pengungsi. Bukunya berorientasi pada hidup sehari-hari, berisi banyak tips, dan sekarang digunakan di seluruh Jerman.
Foto: picture-alliance/dpa/S. Puchner
Aktif di Tempat Penampungan Pakaian
Di tempat penampungan pengungsi di Berlin semua tempat penuh. Sebelumnya sudah ada tiga tempat baru yang dibuka. Salah satunya adalah sekolah Teske di Berlin Schöneberg yang tidak digunakan. Gedung ini bisa tampung 200 orang. Banyak sukarelawan juga aktif di sini, misalnya untuk mengatur tempat penampungan pakaian hasil sumbangan.