1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Kekerasan Komunal Myanmar Merebak ke Tetangga

5 Juni 2013

Kekerasan komunal di Myanmar antara Muslim dan Buddhis meluber ke Malaysia, menyusul terbunuhnya empat orang beberapa hari terakhir, demikian keterangan polisi setempat.

Foto: Reuters

Semua korban termasuk seorang laki-laki yang digorok mati dengan parang oleh para penyerang di sebuah tempat pencucian mobil di ibukota Kuala Lumpur, pekan ini, adalah para Buddhis dari Myanmar, kata wakil kepala kepolisian Amar Singh Ishar Singh.

“Kami mendapat kabar bahwa bisa jadi konflik Buddhis dan Muslim Myanmar telah merembet ke Kuala Lumpur ini,” katanya sambil menambahkan bahwa “Jika di Myanmar para korban adalah Muslim, maka di sini yang jadi korban adalah Buddhis”.

Singh mengatakan bahwa kepolisian telah membentuk tim khusus untuk menangani kekerasan di Kuala Lumpur dan telah menangkap sekitar 60 imigran Myanmar pekan ini, untuk mengurangi ketegangan diantara kedua kelompok.

Kantor Berita Bernama Malaysia mengatakan bahwa salah seorang korban berusia 20 tahun, sedang tidur di tempat pencucian mobil ketika ia diserang oleh sepuluh orang,  Media lokal itu mengutip polisi yang mengatakan bahwa seorang laki-laki dan seorang perempuan terluka akibat serangan tersebut.

Polisi tidak memberikan rincian mengenai kasus serangan lainnya.

Mengungsi ke Negeri Tetangga

Kekerasan anti-Muslim di masyarakat Myanmar yang didominasi Buddhis merebak di Negara bagian barat Rakhin akhir tahun lalu dan kini menyebar mendekat ke pusat di bekas ibukota Negara Yangon, tahun ini.

Ribuan Muslim Rohingnya telah meninggalkan negaranya melarikan diri dari kekerasan dan kondisi hidup yang semakin memburuk. Banyak diantaranya melarikan diri dengan perahu atau lewat jalan darat menuju Negara tetangga Malaysia, yang mayoritas penduduknya adalah Muslim. Malaysia memperbolehkan mereka tinggal tapi tidak memberikan status, yang artinya bahwa mereka harus berjuang untuk mendapatkan pekerjaan atau akses sosial ke rumah sakit dan sekolah.

Jumlah imigran Myanmar di Malaysia diperkirakan sekitar 400 ribu orang. Badan pengungsi PBB mengatakan sekitar 23 ribu Rohingya terdaftar sebagai pengungsi di Malaysia, namun kelompok yang mewakili mereka mengatakan bahwa jumlah imigran Muslim jauh lebih tinggi dan semakin melonjak tahun ini karena kekerasan yang terus merebak di Myanmar.

Pada April lalu, para pengungsi Muslim dan Buddhis Myanmar bentrok di kamp pengungsian di Indonesia, dalam sebuah kerusuhan yang mengakibatkan delapan orang tewas terbunuh dan 15 lainnya luka.

ab/rn (rtr/ap/afp)

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait