1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Kekuatan Assad Mulai Retak

7 Agustus 2012

Perdana Menteri Suriah bergabung dengan pemberontak dan menuduh Presiden Assad melakukan genosida terhadap rakyatnya sendiri.

In this photo released by the Syrian official news agency SANA, Syrian President Bashar Assad is shown in an official portrait. (Foto:SANA/AP/dapd) AP PROVIDES ACCESS TO THIS PUBLICLY DISTRIBUTED HANDOUT PHOTO PROVIDED BY SANA TO BE USED FOR EDITORIAL PURPOSES ONLY
Bashar al AssadFoto: AP

PM Riad Hidjab merupakan wakil pemerintahan tertinggi Suriah yang membelot ke pihak pemberontak dan bersama keluarganya melarikan diri ke Yordania. Lewat juru bicaranya Mohammed Otari, Hidjab menyampaikan, ia membalikkan punggung dari rezim pembunuh dan teroris Presiden Bashar al-Assad serta bergabung dengan pihak oposisi. Pelarian dirinya kemudian dikoordinir oleh pasukan pemberontak Tentara Pembebasan Suriah FSA.

Menteri Informasi Suriah Omran al Sohbri mengkonfirmasi secara tidak langsung membelotnya kepala pemerintahan tersebut. Kepada kantor berita Sana al Sohbri mengatakan, penggabungan diri "tokoh dari tingkat manapun“ dengan oposisi tidak mengubah politik negara. Namun Al Sohbri membantah pemberitaan pihak oposisi Dewan Nasional Suriah mengenai kaburnya dua menteri.

Stasiun televisi nasional Suriah berusaha membatasi kekeruhan situasi dengan memberitakan, Assad memecat Hidjab dan menugaskan pemerintahan transisi di bawah pimpinan Omar Ghalawandji. Stasiun televisi itu sendiri sesaat sebelum pengumuman pembelotan Hidjab menjadi sasaran serangan, yang menyebabkan sejumlah karyawan luka-luka. Stasiun televisi Suriah dikenal sebagai instrumen propaganda terpenting dari rezim Assad.

Simbol gambar serangan terhadap stasiun televisi SuriahFoto: dapd

Dukungan Militer Bagi Assad Melemah

Amerika Serikat menilai pembelotan Hidjab sebagai bukti selanjutnya bagi runtuhnya rezim Assad. Kenyataan bahwa semakin banyak wakil tinggi pemerintahan yang melarikan diri, adalah pertanda bahwa Assad semakin kehilangan kekuasaan. Demikian dikatakan jurubicara Gedung Putih Jay Carney di Washington. Assad tidak dapat menciptakan kembali pengawasannya terhadap negara itu, karena rakyat tidak mengijinkannya. Juga Menteri Luar Negeri Jerman Guido Westerwelle menjelaskan, hal ini menunjukkan seberapa jauh proses erosi yang terjadi pada jajaran pimpinan Suriah

Assad menunjuk Riad Hidjab sebagai perdana menteri Juni 2012Foto: Reuters

Kritisi rezim melaporkan, Assad juga semakin kehilangan dukungan kelompok Sunni di lingkungan militer dan aparat keamanan. Meski demikian ini hanya berjumlah 4000 dari total 33000 tentara di jajaran militer. Klan Assad dan pimpinan rezim adalah kelompok Syiah Alawit, sementara kebanyakan pemberontak adalah warga Sunni.

DK/VLZ (dpa, afp, rtr)