1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Kelompok Islamis Hancurkan Makam Bersejarah Timbuktu

30 Juni 2012

Kelompok Islamis Mali menghancurkan sebuah makam bersejarah di Timbuktu Sabtu (30/06) pagi. Mereka menganggap kuil suci yang merupakan warisan dunia itu sebagai hal yang musrik.

Kelompok fundamentalisFoto: dapd

Hari Sabtu (30/06) Badan PBB UNESCO menyampaikan penyesalannya atas peristiwa tragis berupa perusakan situs suci yang dilakukan kelompok fundamentalis Mali di Timbuktu. Kuil itu baru saja didaftarkan sebagai warisan dunia.

Salah satu lokasi bersejarah diTimbuktuFoto: picture-alliance/Désirée von Trotha

Duta besar tetap Federasi Rusia untuk UNESCO, Yeleonor Mitrofanova yang memipin sidang warisan budaya mengatakan, “Perusakan kuil itu merupakan peristiwa tragis bagi kita semua, dan terutama tentu saja penduduk Timbuktu, yang sudah lebih dari tujuh abad memelihara monumen tersebut.” Ia meminta agar semua pihak yang terlibat dalam konflik di Timbuktu untuk bertanggung jawab, demi masa depan generasi mendatang.

Ansar DineFoto: dapd

Juru bicara kelompok fundamentalis Ansar Dine, Sanda Ould Boumama mengatakan, “Ansar Dine akan menghancurkan setiap moseleum di kota itu, semua, tanpa terkecuali.“ Dengan bantuan penerjemah, ia menambahkan pernyataannya kepada AFP, “Allah itu unik. Ini semua haram. Kami semua Muslim, apa itu UNESCO?”

Seorang saksi mata menceritakan, kelompok fundamentalis itu menghancurkan sebuah makam tokoh Islam di kota yang juga disebut sebagi Kota 333 Orang Suci itu pada Sabtu (30/06) pagi, dengan menggunakan sekop dan kapak.

Beita perusakan tersebut menjadi pukulan berat bagi UNESCO, karena baru hari Kamis (28/06) lalu, komite warisan budaya, menetapkan baik Timbuktu maupun makam dekat Askia dalam daftar warisan dunia yang terancam.

afp/AP