1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Keluarga Adalah yang Terpenting Saat Natal

Simon Broll19 Desember 2014

Natal tak lepas dari hadiah, pohon Natal, berkumpul di Pasar Natal. Tapi bagi generasi muda Jerman, kumpul bersama keluarga adalah yang terpenting.

Foto: Fotolia/Robert Kneschke

Jika Felix Müller mencium aroma Lebkuchen, kayu manis dan anggur hangat, baginya masa Natal sudah dimulai. "Dengan teman-teman kami mengelilingi meja tinggi di pojok Pasar Natal, minum anggur hangat kaya rempah, atau Glühwein, makan Reibekuchen atau bakwan kentang, mengobrol, itu adalah masa-masa paling indah bagi saya di sepanjang tahun ini," tutur mahasiswa berusia 17 tahun itu. "Saya tak pergi ke gereja, tapi bagi saya yang terpenting adalah kebersamaan."

Itu sebabnya sebelum Natal, Felix pada sore hari berduyun-duyun dengan teman sekelasnya ke Pasar Natal Bonn. Cangkir berisi Gluhwein yang mengepul digenggamnya di tangan, sambil mendengarkan musik.

Sesaat sebelum 24 Desember, orang-orang terutama kaum muda gemar berduyun-duyun ke Pasar Natal. Pasar yang non-permanen ini terdiri dari gubuk-gubuk kayu meriah yang dihiasi dan didirikan di pusat-pusat kota. Sesaat sebelum Natal tiba, orang-orang juga sibuk memanfaatkan detik-detik terakhir berburu hadiah Natal. Atau malah menghabiskan waktu bersama sahabat. Apakah Natal demikian istimewa bagi mereka?

"Bagi saya, Natal berarti makan dengan keluarga. Kita semua duduk di meja dan dikelilingi lampu pohon Natal," kata Rebekka Fröhlich. "Biasanya kita tidak punya banyak waktu untuk bersama-sama. Tapi saat Natal, itu berbeda."

Keluarga adalah prioritas utama

"Natal sangat berarti bagi banyak anak muda di Jerman," kata Martina Gille dari Institut Pemuda Jerman (DJI), "terutama karena ada acara keluarga." Lulusan sosiolog sejak pertengahan 1980-an itu bekerja sama dengan anak-anak muda dan mengamati apa yang penting bagi hidup mereka. "Selama 20 tahun terakhir, kami mengamati peningkatan nilai-nilai tradisional di kalangan remaja dan dewasa-muda," kata Gillespie. Alih-alih hanya memikirkan diri mereka sendiri, mereka kembali memikirkan arti pentingnya keluarga.

Pekerjaan merupakan hal penting bagi generasi muda. "Masa depan bagi banyak pelajar dan mahasiwa tidak pasti," kata ilmuwan sosial Martina Gille. Meskipun sebenarnya, kaum muda yang menjadi pengangguran di Jerman secara signifikan lebih rendah daripada di negara-negara lain, yakni sekitar 5,3 persen. Banyak orang muda yang usai menjalani pelatihan kerja akan mendapat kontrak kerja jangka tetap. Di samping pekerjaan, pegangan lain dalam hidup yang cukup penting adalah keluarga, tambah Gille.

Signifikansi agama

Christoph Tillman juga menghabiskan malam Natal bersama orang tuanya. Tidak seperti banyak teman sekelasnya, remaja berusia 15 tahun ini paling menantikan saat-saat misa di gereja. "Natal adalah kelahiran Kristus, karena itu pelayanan iman harus menjadi acara utama," ujar siswa yang berasal dari keluarga Kristen ini. "Hal ini juga sesuai dengan acara permainan Natal di gereja. Tapi pembagian hadiah Natal setelahnya, sebenarnya tak terlalu penting."

Dengan pandangannya tersebut, Tilmann tampak berbeda dengan rekan-rekannya. "Saya tidak religius dan menunjukkan diri lebih baik di depan gereja," kata Elisa Kuhr, yang berusia 16 tahun. "Sementara orangtua saya pergi ke gereja. Saya lebih memilih untuk duduk-duduk di rumah dan menghabiskan malam yang menyenangkan." Dia sangat suka jika ada salju di luar jendela dan menciumi bau pohon cemara Natal di ruangan rumahnya.

Makna keagamaan Natal dalam konteks kegerejaan berkurang," kata Martina Gille. Kajian yang dilakukan Shell menunjukkan bahwa, bagi remaja ‘agama‘ secara umum di Jerman menempati status setelah politik dan budaya. Demikian menurut jajak pendapat.

Alih-alih hadir di gereja, banyak siswa lebih memilih untuk mengembangkan tradisi baru. "Dalam keluarga kami, biasanya kita pergi ke bioskop pada hari Natal," kata Janina Keusch. "Ketika kami kembali dari bioskop, hadiah-hadiah sudah menunggu."

Suka membuat hadiah

Di Pasar Natal, Franziska Schirneck berdiri dengan teman-temannya di tengah keramaian dan hiruk pikuk. "Bagi banyak anak muda, penting artinya menerima hadiah-hadiah besar," kata mahasiswi keguruan berusia 20 tahun itu. "Ada banyak orang yang menghabiskan Natal tidak seperti yang kami lakukan. Jadi kita harus menghargai semua itu, dalam kerendahan hati."

Franziska sangat senang memberikan kesenangan untuk teman-teman dan anggota keluarganya, "Saya suka membuat hadiah. Hal ini jauh lebih baik daripada mendapatkan hadiah." Pembelian hadiah sudah dimulai minggu lalu. Sekarang dia dapat mempersiapkan diri untuk beberapa hari mendatang - dan beristirahat.

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait