1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
KesehatanIndonesia

Kemenkes Telusuri 250 Kontak Erat Kasus Omicron

20 Desember 2021

Virus corona varian Omicron telah masuk Indonesia. Kementerian Kesehatan mengatakan saat ini pihaknya sedang melakukan penelusuran lebih dari 200 orang yang kontak erat dengan pasien COVID-19 varian Omicron.

Ilustrasi varian Omicron
Pemerintah menyebut temuan varian Omicron menjadi tanda agar warga menunda melakukan perjalanan ke luar negeriFoto: Pavlo Gonchar/Zumapress/picture alliance

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) dr. Siti Nadia Tarmizi mengungkap sejauh ini ada lebih dari 200 orang yang ditelusuri statusnya usai kontak erat dengan kasus positif COVID-19 varian Omicron.

"Mungkin sudah ada 250 orang ya total yang di-tracing dari ketiga kasus Omicron ini," kata dr Nadia.

Dari total jumlah tersebut, belum diketahui berapa banyak yang dinyatakan positif COVID-19. Sejauh ini, ada tiga kasus probable Omicron lainnya yang juga belum diketahui statusnya, apakah benar-benar terpapar COVID-19 varian Omicron.

Diberitakan sebelumnya, pekerja pembersih Wisma Atlet yang terpapar Omicron diduga tertular dari WNI asal kedatangan Nigeria, tiba di Indonesia 27 November 2021. Meski begitu, dr. Nadia belum bisa memastikan hasil whole genome sequencing WNI Nigeria lantaran yang bersangkutan kini sudah negatif COVID-19.

"WNI Nigeria tetap masih probable karena saat ini pemeriksaannya sudah menjadi negatif. Hasil WGS tiga kasus probable WNA Cina belum," ujar Nadia.

Epidemiolog minta pemerintah fokus tracing

Usai ditemukannya kasus Omicron, pakar epidemiologi Universitas Griffith Australia Dicky Budiman meminta pemerintah bisa menggencarkan penemuan kasus COVID-19 semasif mungkin, berkaitan dengan kontak erat positif Omicron. Hal ini demi memutus rantai penularan varian baru Corona B.1.1.529.

Indonesia hingga kini memiliki tiga kasus COVID-19 varian Omicron. Adalah pasien dari pekerja pembersih Wisma Atlet, pelaku perjalanan dari Inggris, pelaku perjalanan dari Amerika Serikat.

Indonesia masih 'aman' di level 1 versi CDC AS

Juru bicara vaksinasi Kemenkes dr. Siti Nadia Tarmizi mengatakan adanya temuan varian Omicron ini menjadi tanda agar warga menunda melakukan perjalanan ke luar negeri. Terlebih mengingat laju penyebaran Omicron terbukti sangat cepat.

"Indonesia adalah salah satu negara paling aman dari COVID-19. Jika kita keluar negeri, maka kita akan keluar dari zona aman menuju zona berbahaya. Jika kembali, nanti akan berpotensi membawa Omicron ke Indonesia dan pastinya akan merusak situasi yang sudah kondusif ini," tutur dr Nadia dikutip dari laman resmi Kemenkes, Senin (20/12).

Di beberapa negara, varian Omicron menjadi penyebab lonjakan kasus sehingga level transmisi penularan COVID-19 di negara tersebut menjadi tinggi. Bagaimana di Indonesia?

Belum lama ini, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mengungkap Indonesia termasuk negara dengan risiko penularan COVID-19 yang rendah. Risiko penularan corona di Indonesia kini berada di Level 1.

Dikutip dari laman resmi CDC per Senin (20/12), Indonesia masih 'anteng' di level 1 penularan COVID-19 menurut penilaian lembaga tersebut.

Sementara beberapa negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura yang juga telah mendeteksi varian Omicron masih masuk dalam kategori penularan tinggi dan sangat tinggi. CDC merekomendasikan agar warga AS menghindari bepergian ke wilayah tersebut. (Ed: ha/rap)

Visualisasi data perbandingan kasus baru COVID-19 dalam 14 hari terakhir di seluruh dunia

Baca selengkapnya di: Detik News

Kemenkes Telusuri 250 Kontak Erat dari 3 Kasus Positif Omicron di Indonesia

Varian Omicron Sudah Masuk, RI Masih 'Aman' di Level 1 Versi CDC AS

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait