1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Kemiskinan di Albania Desak Kaum Muda Pergi

13 Maret 2021

Mengembangbiakkan ternak atau membuat produk susu. Itu sumber penghasilan banyak peternak kecil di pegunungan Korab, dari generasi ke generasi. Tapi kawula mudanya lebih memilih pergi ke luar negeri.

Perempuan penghuni desa di kawasan Balkan
Penduduk sebuah desa di kawasan BalkanFoto: DW

Olsion Lama yang bekerja pada NGO lingkungan paling besar di Albania ingin memberikan perspektif bagi warga sekitar, agar tidak pindah ke tempat lain. Lewat foto-fotonya ia ibaratnya ingin menunjukkan kepada warga kawasan pegunungan, bahwa mereka tinggal di bagian dunia yang paling cantik.

Hari ini ia menunjukkan kepada seorang petani di kaki gunung, bagaimana caranya menggerakkan warga muda untuk tidak meninggalkan kawasan pegunungan Korab. Antara lain dengan menanam sendiri buah beri, daripada mencarinya dengan susah payah di gunung. Olsion Lama yakin, tanaman seperti ini juga bisa jadi sumber nafkah warga pegunungan.

Petani buah organik Zija Keshi jadi panutan. Keshi bekerja sebagai tukang di Italia selama bertahun-tahun, dan mengumpulkan uang. Lima tahun lalu, ia mulai menanam jenis buah beri yang dikenal dengan sebutan Aronia, dan dia sukses. Di sini, di kaki pegunungan Korab di Albania Timur.

Pertanian organik

Sejak Juli 2020 ia bahkan mendapat sertifikat organik "Bio" dari Jerman. Itu membuatnya sangat bangga. Keshi menjelaskan, "Saya tidak memakai pupuk. Segalanya dikembangkan seperti di hutan. Ada bakteri di tanah, dan humus. Akibatnya tanaman jadi kuat."

Keshi tidak butuh manajer pemasaran. Hasil panennya dibeli langsung di lokasi. Terutama eksperimen yang dilakukannya berhasil, misalnya apel jenis Redlove. Ini apel yang berasal dari Kuba. Tapi sudah tumbuh di Albania dan terbukti sangat tangguh. Juga goji, jenis beri yang berasal dari Cina, tumbuh di sini. Bagi yang berminat, Keshi juga menjual berbagai bibit untuk ditanam.

Ide-ide seperti itu ingin diperluas Olsion Lama di kawasan pegunungan. Ia bertemu dengan penjaga hutan, dokter hewan dan ahli pertanian secara teratur. Mereka ingin memberikan penyuluhan kepada petani kecil di pegunungan. Menunjukkan kepada mereka, bagaimana cara mendapat kredit atau membeli ternak.

Pertanian Organik Solusi bagi Kekosongan Desa

06:27

This browser does not support the video element.

Upaya menarik wisatawan

Upaya lain untuk menghidupkan kawasan pegunungan Korab juga ada. Misalnya lewat wisata pendakian gunung. Sudah ada sejumlah papan pengumuman di berbagai tempat, juga gubuk untuk pemberian informasi. Tapi hampir tidak ada yang datang. Akibat risiko COVID-19, tidak ada pendaki gunung yang datang. Sekarang sebagian besar kawasan Albania terisolasi.

Penduduk dan hewan di sini juga tidak pergi ke manapun akibat wabah. Di daerah yang kurang subur itu, mereka hidup sederhana.

Tapi ada juga orang-orang dari generasi muda yang terus menetap di sana. Misalnya penggembala domba Amri Fida. Walaupun peluang untuk menjual produk-produknya tidak bagus, dia tidak mau pindah, berbeda dengan orang lain seumurnya.

Dalam upayanya mencegah kepergian generasi muda, Olsion Lama mendokumentasi segalanya, dan mendengarkan kekhawatiran sehari-hari dari setiap orang. Lahan penggembalaan semakin menciut, kata mereka, jumlah domba juga makin sedikit. Akibatnya kawasan penggembalaan semakin menjadi stepa.  

Peternakan dan perluasan stepa

Olsion Lama juga melihat masalahnya. Jika jumlah domba berkurang setiap tahun, semak makin berkembang di kawasan padang rumput. Ia mengatakan, masalah hilangnya lahan penggembalaan adalah masalah yang sulit. Ini sebuah lingkaran setan. 

Keluarga Amri Fida seperti biasa melewatkan bulan-bulan terakhir musim panas di pegunungan. Nanti di musim dingin, mereka pindah ke desa di kaki gunung. Ibunya tidak khawatir putranya, Amri, akan pergi, karena ia tetap ingin tinggal bersama keluarganya.

"Ya, saya juga ingin punya mobil besar. Tapi dalam hidup, orang harus membuat keputusan. Jika ingin hidup normal seperti di sini, tidak bisa hidup di kota besar," demikian Amri Fida. Bagi orang kota, hidup mereka tidak nyaman. Tetapi kondisinya sebenarnya sudah jauh lebih baik dibanding 100 tahun lalu.

Membuat kawasan Korab tambah menarik

Itulah yang diusahakan Olsion Lama. "Itu ingin kami perkuat di tahun-tahun mendatang. Kami harus mencari cara agar menguntungkan bagi mereka, jika mereka tetap tinggal di sini. Itu yang kami usahakan," papar Lama.

Keluarga Amri Fida sepertinya tahu jelas apa yang penting bagi mereka. Sebuah rumah berkondisi bagus sekarang berdiri di sebelah gubuk milik leluhurnya. Di sini pergantian generasi berfungsi baik.

Tapi tidak semua keluarga seperti itu. Contohnya, sebuah keluarga lain yang berasal dari daerah itu. Keramahannya sama seperti warga lainnya di sini. Olsion Lama mendengar, putra tertua mereka sebenarnya bekerja di Swedia. Sekarang ia tidak bisa pergi akibat pandemi Corona.

Putra sulung mereka, Xhdmil Noka, tampak berkemeja apik dan mengenakan topi baseball. Sedangkan ibunya tampak sedih. Ia tidak mengerti, mengapa anaknya ingin pergi lagi. Putra yang lebih muda juga ingin ikut kakanya ke Swedia, sementara ayah mereka tidak tahu bagaimana caranya menahan anak-anak mereka.

Olsion Lama mendengarkan keluhan mereka. Salah satu hal yang ingin ia jelaskan kepada pemerintah Albania adalah, populasi kawasan pegunungan akan semakin berkurang jika, misalnya, jalanan yang lebih baik tidak dibangun.

Ketika ditanya, Xhemil Noka berusaha menjelaskan pandangannya tentang situasi mereka.

"Saya menghormati tradisi. Tapi apa yang bisa kami lakukan, jika kami tidak tahu, apakah produk-produk kami akan bisa dijual? Pabrik produk susu yang terdekat letaknya 50 km dari sini! Tidak ada jaminan mereka akan menerima susu hasil peternakan kami. Dari negara juga tidak ada jaminan. Jadinya sulit menjaga tradisi."

Di tanah mereka masih berdiri gubuk tempat leluhur mereka hidup. Tapi di dekatnya sudah ada rumah baru mereka yang dibiayai kiriman putra mereka yang bekerja di Swedia. Oleh sebab itu, daerah ini tampak cantik. Tapi itu tidak cukup untuk menahan kawula muda untuk tetap tinggal di sini. (ml)