1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Kemunculan Publik Perdana Pendiri WikiLeaks Usai Bebas

2 Oktober 2024

Pendiri WikiLeaks sebut ia dibebaskan dari penjara setelah "mengaku bersalah atas kegiatan jurnalisme". Berbicara di Parlemen Eropa, Ia menceritakan pengalaman di penjara sebagai perjuangan “untuk bertahan hidup.”

Julian Assange
Assange berbicara di samping istrinya Stella, yang juga menjadi mantan pengacaranyaFoto: Frederick Florin/AFP/Getty Images

Julian Assange, pendiri WikiLeaks, memberikan pidato publik pertamanya pada Selasa (01/10) sejak dibebaskan dari penjara Inggris pada Juni lalu.

Berbicara di hadapan komisi hukum dan hak asasi manusia dari Majelis Parlemen Dewan Eropa di Strasbourg, Prancis, Assange membahas perjalanan hukum panjang yang telah mewarnai hidupnya selama lebih dari sepuluh tahun.

"Saya tidak bebas hari ini karena sistem hukum yang berfungsi," kata Assange kepada para anggota parlemen dari 46 negara. "Saya bebas hari ini setelah bertahun-tahun dipenjara karena saya mengaku bersalah atas kegiatan jurnalisme."

Dia menambahkan, "Saya mengaku bersalah karena mencari informasi dari sumber. Saya mengaku bersalah karena mendapatkan informasi dari sumber. Dan saya mengaku bersalah karena memberi tahu publik mengenai informasi itu."

Assange menggambarkan perubahan dari dikurung di Kedutaan Ekuador di London, lalu dipenjara di Inggris, hingga kini berbicara di hadapan dewan sebagai "perubahan besar yang terasa seperti mimpi." Ia juga mengatakan bahwa beberapa tahun terakhir adalah "perjuangan tanpa henti untuk bertahan hidup, baik secara fisik maupun mental.”

Pertarungan hukum yang panjang

Setelah dibebaskan tiga bulan lalu, istrinya, Stella Assange, mengatakan bahwa suaminya membutuhkan waktu untuk pulih secara fisik dari masa-masa di Penjara Keamanan Tinggi Belmarsh di Inggris, di mana ia ditahan dalam isolasi.

WikiLeaks menjadi terkenal pada 2010 saat menerbitkan dokumen rahasia dari perang AS di Irak dan Afganistan, termasuk bukti dugaan kejahatan perang yang dilakukan oleh tentara AS.

Dicari di Swedia atas tuduhan pelecehan seksual dan di AS atas penyelidikan mata-mata, Assange mencari suaka di Kedutaan Besar Ekuador pada 2012. Namun, ia ditangkap dan diseret keluar pada 2019 setelah hubungan dengan pemerintah Ekuador memburuk, dan beberapa orang mulai mengkritiknya karena dianggap sering menyebarkan teori konspirasi.

Assange kemudian dikirim ke penjara Belmarsh di London karena melanggar jaminan dan berjuang melawan ekstradisi ke AS selama bertahun-tahun. Dia dibebaskan pada Juni lalu setelah mencapai kesepakatan untuk mengaku bersalah atas penerbitan dokumen militer rahasia AS, dan dijatuhi hukuman sesuai dengan waktu yang sudah dia jalani dalam tahanan Inggris.

Setelah kesepakatan tersebut, Assange kembali ke Australia, tanah kelahirannya, sebagai orang bebas.

rs/hp (AP, Reuters)