Menyusul gejolak politik dengan AS dan kebangkitan Cina, Australia kembali melirik ASEAN untuk membangun poros politik baru. Prospek kebangkitan Indonesia sebagai kekuatan regional adalah salah satu alasannya.
Iklan
Ketika Donald Trump giat menebar aroma perceraian dengan sekutu lama Amerika Serikat dan Cina mulai menunjukkan taring di Asia Timur, Australia mendapati diri dalam nostalgia Perang Dunia II.
Saat itu jiran di selatan sedang terdesak oleh ekspansi Jepang di Asia Tenggara. Tapi Inggris yang harusnya melindungi malah kewalahan menghadapi gempuran Jerman di Eropa. Dalam kondisi terdesak Perdana Menteri John Curtin menulis sebuah editorial di Melbourne Herald. Dia menyuarakan haluan politik baru dengan "memutuskan hubungan tradisional dengan Inggris dan menatap ke arah Amerika Serikat."
Lebih dari 75 tahun kemudian Canberra kembali sibuk mencari poros baru dan menaruh harap pada ASEAN.
Kekuatan Laut Negara yang Bertikai di Laut Cina Selatan
Sebanyak 7 negara terlibat dalam konflik teritorial di Laut Cina Selatan, termasuk juga Indonesia. Tapi sebesar apa kekuatan angkatan laut masing-masing negara yang bertikai?
Cina setidaknya memiliki satu kapal induk, yakni Liaoning, dan berniat membangun satu kapal induk lain, Warjag. Selain itu negeri tirai bambu ini juga menguasai 57 kapal selam, 78 kapal fregat dan kapal perusak , 27 korvet, 180 kapal patroli, 52 kapal pendarat dan 523 kapal penjaga pantai. Secara umum Angkatan Laut Cina memiliki 235.000 pasukan yang terbagi dalam tiga armada.
Foto: Reuters/Stringer
Singapura
Meski negara pulau, angkatan laut Singapura hanya memiliki 3.000 pasukan yang bertugas mengamankan wilayah perairan dari perompak. Secara umum negeri jiran ini menguasai 4 kapal selam, 6 kapal fregat dan kapal perusak, 6 kapal korvet, 29 kapal patroli dan 102 kapal penjaga pantai.
Foto: picture-alliance/dpa/J. Drake
Thailand
Meski tidak terlibat konflik secara langsung, posisi Thailand turut dipertimbangkan dalam konflik Laut Cina Selatan. Beranggotakan 44.000 tentara, angkatan laut negeri gajah putih ini memiliki satu kapal induk helikopter buatan Spanyol, HTMS Chakri Naruebet, 9 kapal fregat dan perusak, 7 kapal korvet, 77 kapal patroli, 2 kapal pendarat dan 94 kapal penjaga pantai.
Foto: Ponchai Kittiwongsakul/AFP/Getty Images
Filipina
Dari semua negara, angkatan laut Filipina dengan 24.000 personil termasuk yang paling lemah, terutama jika mempertimbangkan posisinya dalam konflik di Laut Cina Selatan. Jiran di utara ini hanya memiliki 4 kapal fregat buatan Amerika Serikat, 10 unit korvet yang sebagian sudah menua, 66 kapal patroli, 4 kapal pendarat dan 72 kapal penjaga pantai.
Foto: Reuters/Maritime Staff Office of the Defense Ministry of Japan
Vietnam
Vietnam banyak membenahi kekuatan angkatan lautnya sejak beberapa tahun terakhir. Kini angkatan laut Vietnam yang beranggotakan 40.000 serdadu memiliki 7 kapal selam anyar kelas Kilo buatan Rusia, 2 kapal fregat, 7 kapal korvet, 61 kapal patroli, 8 kapal pendarat tank dan 78 kapal penjaga pantai.
Foto: picture-alliance/Russian Look
Indonesia
Belakangan Jakarta meningkatkan pengamanan di perairan Natuna. Saat ini Indonesia adalah kekuatan terbesar kedua setelah Cina dalam konflik di Laut Cina Selatan. TNI AL saat ini memiliki 2 kapal selam, 12 kapal fregat dan perusak, 27 korvet, 64 kapal patroli, 19 kapal pendarat tank dan 43 kapal penjaga pantai. Namun begitu usia armada laut Indonesia juga tergolong yang paling tua di kawasan.
Foto: AFP/Getty Images/J. Kriswanto
Malaysia
Kekuatan angkatan laut Malaysia yang berkekuatan 14.000 personil hampir menyaingi Indonesia. Selain 2 kapal selam anyar buatan Spanyol, Malaysia juga memiliki 10 kapal fregat atau perusak, 4 kapal korvet buatan Jerman, 33 kapal patroli dan 317 kapal penjaga pantai. (rzn/hp - sumber: IISS, SIPRI)
Foto: Getty Images/R. Roslan
7 foto1 | 7
Sejak era bekas Perdana Menteri Paul Keating, Australia sudah mempertimbangkan gagasan untuk bergabung dengan ASEAN sebagai anggota penuh. Kini wacana tersebut kembali diangkat menjelang pertemuan KTT ASEAN di Sydney. Kota di pesisir selatan Samudera Pasifik itu mencatat sejarah karena untuk pertamakalinya pemimpin Asia Tenggara bertemu di negeri kangguru.
Uniknya keanggotaan Australia di ASEAN justru mendapat dukungan dari jiran yang paling sering terlibat konflik dengan Canberra, yakni Indonesia. Saat diwawancara harian The Sydney Morning Herald (SMH), Presiden Joko Widodo menyebut gagasan tersebut sebagai "ide yang bagus." Dia mengisyaratkan dukungan agar Australia lebih banyak terlibat dalam isu pertahanan dan ekonomi di ASEAN.
"Karena kawasan ini akan menjadi lebih baik, dalam hal stabilitas ekonomi dan politik. Jadi tentu pasti lebih baik," dalihnya.
Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull tidak kalah girang. "Saya ingin membahasnya jika Presiden Jokowi mengangkat isu ini. Kami menunggu undangan," kata dia kepada SMH.
Turnbull mengundang Jokowi secara ekslusif dalam jamuan makam malam di kediaman pribadinya.
Seratus Hari Donald Trump, Seribu Kicauan di Twitter
Sejak menduduki kursi nomor satu di Washington, Donald Trump lebih banyak berkoar di Twitter ketimbang menepati janji kampanyenya. Inilah kumpulan kicauan Trump paling kontroversial di 100 hari pertamanya.
Foto: picture alliance/dpa/P. Pleul
Kontroversi Dalam 140 Huruf
Twitter menjadi platform favorit Donald Trump buat memublikasikan dekret atau sekedar melontarkan pernyataan pedas pada lawan politiknya. Dengan pesan yang cuma sepanjang 140 karakter, situs sosial media ini menawarkan kesempatan buat Trump untuk memuat pernyataan yang kontroversial, tanpa perlu menjelaskan duduk perkaranya seperti pada sebuah artikel.
Foto: Getty Images/C. Somodevilla
"Iblis" dari Enam Negara Muslim
"Kita harus menjaga negara ini dari iblis," tulisnya pada 20 Januari ihwal perintah larangan masuk bagi warga muslim dari enam negara Islam. Ketika larangan tersebut digugurkan pengadilan, ia balik menyalak, "apa jadinya dengan negara ini jika kita membiarkan orang jahat masuk?"
Foto: Reuters/L. Buckman
Pertalian Racun di Asia Pasifik
Perekonomian Cina dan AS bertaut erat tanpa bisa dipisahkan. Namun begitu Trump gemar menyerang Beijing dalam isu perdagangan. Ia bahkan menyebut Cina sebagai "manipulator mata uang." Tapi dasar Trump, ia kemudian menyangkal ucapannya sendiri. "Kenapa saya mau menyebut Cina manipulator mata uang, padahal mereka bekerjasama dengan kami dalam isu Korea Utara!?."
Foto: Getty Images/AFP/J. Watson
Demonisasi Media
Terutama media liberal dan kiri sering menjadi sasaran amuk Donald Trump sejak masa kampanye. Berulangkali ia menyebut CNN, New York Times atau ABC sebagai media abal-abal. "Media palsu bukan musuh saya, tapi musuh rakyat Amerika!" Pada lain kesempatan ia menyerukan penduduk AS agar "tidak mempercayai media mainstream."
Foto: picture alliance/dpa/BILD/D. Biskup
Hantu Obama di Gedung Putih
Selama 100 hari pertama Trump sibuk memerangi warisan mantan Presiden Barack Obama, antara lain kebijakan lingkungan dan asuransi kesehatan. Ia bahkan melontarkan tuduhan miring pada pendahulunya itu. "Baru mendapat kabar Obama 'memata-matai' saya di Trump Tower sebelum kemenangan (Pemilu)." Tudingan tersebut tidak pernah bisa dibuktikan.
Foto: Reuters/K. Krzaczynski
"Musuh" di Sebrang Atlantik
Selain Obama, Kanselir Jerman Angela Merkel juga sering menjadi korban serangan verbal Donald Trump. Tidak jelas kenapa Trump gemar mencibir sekutu dekat AS tersebut. "Jerman berutang besar pada NATO dan Amerika Serikat. Mereka harus membayar layanan keamanan yang kita sediakan," kicaunya. Pada kunjungannya ke Washington Merkel lalu menguliahi Trump soal prinsip kerja NATO.
Foto: Reuters/J. Ernst
Proteksionisme dan Ancaman
"Beli produk Amerika, pekerjakan orang Amerika," tulisnya sesaat setelah dilantik menjadi Presiden. Proteksionisme yang menjadi aib bagi kebanyakan kepala negara, justru menjadi senjata Trump buat meraup suara. Ia antara lain mengancam bakal menerapkan pajak berlebih jika perusahaan multinasional tetap memproduksi barang yang akan dijual di AS di luar negeri.
Foto: Getty Images/B. Pugliano
7 foto1 | 7
Hubungan kedua negara cepat menghangat setelah insiden penghinaan Pancasila oleh oknum militer Australia beberapa bulan silam. Jokowi menilai undangan pribadi itu membuktikan Indonesia dan Australia "saling berbagi rasa hormat yang besar satu sama lain." Namun begitu dia tidak meyakini usulan tersebut akan mendapat dukungan dari sisa negara anggota ASEAN.
Wacana keanggotaan Australia di ASEAN digagas bekas PM Paul Keating dalam pidatonya di penghujung 2012. Ia berdalih kemunduran Inggris dan petualangan militer AS di Vietnam dan Teluk yang ikut menyeret Australia memaksa Canberra mencari alternatif baru. "Saya ingin mengajak Australia mengikuti bangsa yang besar dan tua di timur."
Menurutnya Australia harus keluar dari bayang-bayang AS dan "berkonsentrasi pada kawasan, di mana kita bisa membuat perbedaan. Saya sangat yakin itu adalah Asia Tenggara."
Kekuatan Ekonomi Global Masa Depan
Cina diprediksi akan merajai perekonomian dunia tahun 2050 menurut Economist Intelligence Unit. Tapi kiprah negeri tirai bambu itu bukan temuan yang paling mengejutkan, melainkan posisi Indonesia.
Foto: Fotolia
1. Cina
Negeri tirai bambu ini berada di peringkat kedua daftar negara sesuai besaran Produk Domestik Brutto-nya (PDB). Cina tahun 2014 berada di posisi kedua, di bawah AS dengan 11,212 Triliun Dollar AS. Tapi pada tahun 2050, Economist Intelligence Unit memprediksi Cina akan mampu melipatgandakan PDB-nya menjadi 105,916 Triliun Dollar AS.
Foto: imago/CTK Photo
2. Amerika Serikat
Saat ini AS masih mendominasi perekonomian global. Dengan nilai nominal PDB yang berada di kisaran 17,419 Triliun Dollar AS per tahun, tidak ada negara lain yang mampu menyaingi negeri paman sam itu. Tapi untuk 2050 ceritanya berbeda. AS akan turun ke peringkat dua dengan nilai PDB 70,913 Triliun Dollar AS.
Foto: picture-alliance/dpa/J. F. Martin
3. India
Tahun 2050 India akan menikmati pertumbuhan konstan di kisaran 5%, menurut studi EIU. Saat ini raksasa Asia Selatan ini bertengger di posisi sembilan daftar raksasa ekonomi terbesar dunia dengan nilai PDB 2 Triliun Dollar AS. Tapi 35 tahun kemudian India akan merangsek ke posisi ketiga di bawah AS dengan pendapatan nasional sebesar 63 triliun Dollar AS.
Foto: Reuters/N. Chitrakar
4. Indonesia
Perekonomian Indonesia membaik setekah tiga kali bangkrut menyusul krisis moneter berkepanjangan. Saat ini Indonesia mencatat nilai nominal PDB sebesar 895 Miliar Dollar AS dan berada di peringkat 16 dalam daftar kekuatan ekonomi global. Tahun 2050, Econimist Intelligence Unit memproyeksikan Indonesia menjadi kekuatan ekonomi terbesar keempat dengan PDB sebesar 15,4 Triliun Dollar AS.
Foto: picture-alliance/dpa
5. Jepang
Serupa AS, Jepang terpaksa turun peringkat di tahun 2050. Saat ini negeri sakura itu masih bertengger di posisi ketiga kekuatan ekonomi terbesar sejagad, dengan perolehan PDB sebesar 4,6 Triliun Dollar AS. 35 tahun kemudian, Jepang digeser oleh Indonesia dan terpaksa melorot ke peringkat lima dengan 11,7 Triliun Dollar AS.
Foto: AP
6. Jerman
Perekonomian Jerman banyak ditopang oleh sektor riil yang didominasi oleh industri padat karya. Tapi menurut EIU, justru sektor inilah yang akan banyak menyusut di masa depan. Jerman diyakini bakal kehilangan seperlima tenaga kerjanya pada 2050. Hasilnya, Jerman yang saat ini di posisi keempat dengan PDB sebesar 3,8 Triliun, akan merosot ke posisi enam dengan perolehan 11,3 Triliun Dollar AS.
Foto: imago/Caro
7. Brasil
Dari semua negara di posisi sepuluh besar, cuma Brasil yang tidak berubah. Saat ini raksasa Amerika Selatan itu berada di posisi tujuh dengan nominal PDB sebesar 2,3 Triliun Dollar AS. Di posisi yang sama Brasil bakal mencatat perolehan sebesar 10,3 Triliun Dollar AS tahun 2050.
Foto: picture-alliance/dpa/W. Rudhart
7 foto1 | 7
"ASEAN merepresentasikan arsitektur keamanan di Asia Tenggara. Bersama mereka kita bisa membangun dialog yang substansial dan dalam jangka panjang kita harus menjadi anggotanya. ASEAN adalah rumah alami buat Australia," kata Keating.
Keating mengacu pada kebangkitan Indonesia sebagai kekuatan regional. Lembaga Konsultan, McKinsey, saat itu baru membuat studi yang memprediksi kekuatan ekonomi Indonesia pada 2030 akan melebih Inggris dan Jerman.
"Bagaimana perasaan kita hidup bersama adidaya ekonomi di utara, sebuah negara kepulauan yang bakal dihuni oleh 300 juta manusia? Dan negara yang mungkin akan memiliki kekuatan laut dan udara yang sepadan dengan bobot perekonomiannya?"
"Indonesia sedang membangun pondasi untuk bisa berdiri sendiri, baik secara militer atau ekonomi, dan akan melawan siapapun yang menghadang, entah itu dari Laut Cina Selatan atau Samudera Hindia," imbuhnya. "Pertanyaanya adalah apa artinya kebangkitan Indoensia buat kita? Musuh atau mitra yang saling berbagi kepentingan bersama di kawasan dan dunia?"
Tidak heran jika Keating lalu menyambut dukungan Jokowi terkait keanggotaan Australia di ASEAN. "Saya sangat bersyukur," ujarnya. "Dengan pernyataannya itu Jokowi menegaskan keyakinan saya bahwa Indonesia adalah mitra terbesar kami dan sangat penting buat Australia."
Ranking Pendidikan Negara-negara ASEAN
Kualitas pendidikan Indonesia tertinggal bahkan jika dibandingkan dengan negara-negara yang lebih miskin. Tapi bagaimana sistem pendidikan kita ketimbang jiran lain di ASEAN?
Foto: picture alliance/AA/A. Rudianto
1. Singapura
Dengan skor 0,768, Singapura tidak hanya memiliki salah satu sistem pendidikan berkualitas terbaik di ASEAN, tapi juga dunia. Saat ini negeri kepulauan tersebut menempati posisi sembilan dalam Indeks Pendidikan UNESCO. Tahun 2013 silam tercatat hanya 1,3% murid sekolah yang gagal menuntaskan pendidikan.
Foto: picture-alliance/dpa
2. Brunei Darussalam
Dengan nilai Indeks Pendidikan alias EDI sebesar 0,692, Brunei Darussalam menempati posisi 30 di dunia dan nomer dua di Asia Tenggara. Tidak mengherankan, pasalnya pemerintah Brunei menanggung semua biaya pendidikan, termasuk ongkos penginapan, makanan, buku dan transportasi.
Foto: REUTERS/Ahim Rani
3. Malaysia
Dengan tingkat literasi penduduk dewasa yang mencapai 94%, tidak heran jika Malaysia mampu membukukan skor 0,671 di Indeks Pendidikan UNDP. Negeri jiran itu menempati posisi 62 dalam daftar pendidikan terbaik di dunia dan ketiga di ASEAN.
Foto: Roslan Rahman/AFP/Getty Images
4. Thailand
Thailand adalah salah satu negara ASEAN yang memiliki anggaran pendidikan tertinggi, yakni 7,6% dari Produk Domestik Brutto. Saat ini negeri gajah putih itu menempati posisi 89 di dunia dengan skor EDI sebesar 0.608.
Foto: Taylor Weidman/Getty Images
5. Indonesia
Saat ini Indonesia berada di posisi 108 di dunia dengan skor 0,603. Secara umum kualitas pendidikan di tanah air berada di bawah Palestina, Samoa dan Mongolia. Hanya sebanyak 44% penduduk menuntaskan pendidikan menengah. Sementara 11% murid gagal menuntaskan pendidikan alias keluar dari sekolah.
Foto: picture alliance/AA/A. Rudianto
6. Filipina
Tingkat kegagalan murid menuntaskan sekolah di FIlipina termasuk yang tertinggi di dunia, yakni 24,2%. Tidak heran jika Filipina saat ini menempati posisi 117 di dunia dengan skor 0,610. Namun begitu sebanyak 64% penduduk setidaknya menuntaskan pendidikan menengah.
Foto: picture-alliance/dpa/D. M. Sabagan
7. Vietnam
Vietnam yang berada di posisi 121 memiliki kualitas pendidikan yang lebih rendah ketimbang Irak dan Suriah. Saat ini Vietnam mencatat skor EDI 0,513 dan tingkat literasi penduduk dewasa sebesar 93,5%.
Foto: Hoang Dinh Nam/AFP/Getty Images
8. Kamboja
Meski banyak mencatat perbaikan dalam satu dekade terakhir, Kamboja tetap bertengger di peringkat 136 di dunia dengan skor 0,495. Wajah pendidikan negeri jrian itu termasuk yang paling muram, dengan tingkat kegagalan murid sebesar 35,8% dan hanya 15,5% penduduk yang mengenyam pendidikan tingkat menengah.
Foto: picture alliance/Robert Harding World Imagery
9. Laos
Tingkat literasi penduduk dewasa di Laos tergolong yang paling rendah, yakni 72,7%. Setidaknya 40% penduduk belum pernah mengecap pendidikan formal dan 139.
Foto: DW/E. Felden
10. Myanmar
Berpuluh tahun terkekang dalam cengkraman kekuasaan junta Militer, Myanmar sedang membangun kembali pendidikannya yang tertinggal. Saat ini Myanmar berada di urutan 150 di dunia dengan skor EDI 0.371. Tercatat hanya 19% penduduk Myanmar yang pernah mengecap pendidikan tingkat menengah.