Skandal kebohongan Dwi Hartanto mengejutkan Indonesia. Namun perilaku menyimpang itu bukan tidak lazim di dunia sains. Tapi kenapa mahasiswa doktoral itu melakukan kebohongan yang mudah diverifikasi?
Iklan
Tidak sedikit yang kecewa ketika Dwi Hartanto, mahasiswa doktoral di Technische Universiteit Deflt Belanda, diketahui berbohong mengenai prestasinya di bidang antariksa.
Kebohongan Dwi Hartanto terlucuti satu per satu setelah anggota Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional (I4) memeriksa klaim prestasinya. Ia pun akhirnya meminta maaf. "Saya mengakui bahwa ini adalah kebohongan semata," tulisnya dalam surat klarifikasi yang diterbitkan Perhimpunan Pelajar Indonesia di Delft, Belanda.
Dia antara lain mengaku ikut mengembangkan pesawat tempur generasi ke-enam dan mengantongi sejumlah hak paten seputar teknologi kedirgantaraan. Dwi juga membual mengenai kemenangannya di kompetisi antar badan antariksa di Jerman. Dia bahkan memanipulasi cek hadiah untuk dioto dan disebarkan ke Indonesia.
Heboh ihwal kebohongan DWI Hartanto sampai-sampai memicu spekulasi bahwa ia mengidap penyakit psikologis, Mythomania. "Ketika orang merasa dirinya kurang berharga atau dihargai, lalu berbohong dengan kisah yang membesar-besarkan dirinya," kata dr Tun Kurniasih Bastaman, seorang Psikiater di Jakarta ketika ditanya Detik.com.
5 Kota Universitas Termurah di Jerman
Anda ingin kuliah di Jerman, tapi khawatir dengan biaya hidupnya? Mari memulainya dengan menganalisa biaya sewa apartemen yang paling murah. Berikut lima kota termurah menurut situs properti "Immowelt".
Foto: imago/biky
Bochum
Harga sewa apartemen untuk satu orang hanya 6,30 Euro per meter persegi. Universitas di kota Bochum menawarkan 70 jurusan yang berbeda. Termasuk bidang penelitian yang berfokus pada ilmu saraf, keamanan komputer dan teknologi kedokteran.
Foto: imago/biky
Leipzig
Kota ini dikenal dengan biaya sewa rumah murah dan banyaknya bangunan tua yang cantik. Satu apartemen harganya sekitar 6,90 Euro per meter persegi. Tapi kini banyak warga Leipzig yang khawatir harga sewa rumah akan naik, karena imej kota yang berubah dan semakin banyak investor yang menanam modal di kota tersebut.
Foto: Fotolia/kameraauge
Dortmund
Hanya 7,10 Euro per meter persegi harga sewa apartemen di kota Dortmund. Ini ada hubungannya dengan perubahan struktur di kawasan tersebut. Dortmund dianggap sebagai kota media kedua terbesar di negara bagian Nordrhein Westfalen. Jadi cocok untuk mahasiswa jurusan komunikasi dan media.
Foto: picture-alliance/dpa
Halle an der Saale
Di kota ini, mahasiswa membayar 7,60 Euro per meter persegi untuk sewa apartemen. Kota Halle mengalami masalah ekonomi. Jumlah pengangguran sangat tinggi. Selain kampus di tengah kota, ada banyak fakultas ilmu pengetahuan alam yang berlokasi di Weinberg Campus, kompleks sains dan teknologi terbesar kedua di timur Jerman.
Foto: DW/M.Meier
Kiel
Cukup dengan 7,90 Euro per meter persegi, Anda bisa menyewa apartemen di Kiel. Kota ini juga jadi lokasi alternatif bagi mahasiswa Hamburg. Dari Hamburg ke Kiel hanya butuh waktu 1,5 jam dengan kereta. Di Hamburg, mahasiswa haru membayar hampir dua kali lipatnya: 13,20 Euro.
Foto: picture-alliance/dpa
5 foto1 | 5
Kebohongan di dunia ilmu pengetahuan bukan hal yang tidak lazim. Haruko Obokata adalah contoh paling spektakuler. Ilmuwan perempuan berusia muda asal Jepang ini sempat digadang-gadang bakal mendapat penghargaan Nobel 2014 silam setelah menemukan cara efektif memogram ulang sel punca menjadi berbagai jenis jaringan tubuh.
Namun sensasi tersebut hanya bertahan selama beberapa hari. Obokata yang dianggap pahlawan perempuan di tengah dunia penelitian sel punca yang didominasi laki-laki, ketahuan memanipulasi data dan melakukan malpraktik. Setelah dipermalukan di depan publik. perempuan muda itu kehilangan pekerjaan dan reputasinya di dunia ilmu pengetahuan.
Semuanya bermula dari godaan popularitas dan uang yang dihadapi banyak ilmuwan. Menurut penelitian yang dipublikasikan jurnal ilmiah, Plos One, sebanyak 2% ilmuwan di Amerika Serikat mengaku memanipulasi data setidaknya sekali dalam karirnya dan 14% mengaku menyaksikan rekannya melakukan kebohongan, plagiarisme atau malpraktik.
Namun ketika studi tersebut mengangkat isu komersialisasi dunia penelitian yang mendorong tindakan malpraktik oleh ilmuwan untuk menyesuaikan hasil studi dengan pesanan sponsor, kasus Dwi Hartanto terpaut jauh.
Harus diakui, jarang ditemui kasus seorang ilmuwan membual mengenai jabatan atau prestasi, lantaran sifatnya mudah diverifikasi. Dwi sendiri berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya lagi.
Yang Harus Diketahui Sebelum Studi di Jerman
Jerman menarik minat mahasiswa asing karena kualitas universitasnya dan biaya yang murah. Tapi sebelum memutuskan berkuliah di Jerman, ada beberapa hal yang harus diperhatikan.
Foto: picture alliance / dpa
"Bebas Bayaran" Sifatnya Relatif
Universitas Jerman hanya bebas bayaran jika calon mahasiswa yang mendaftar ke universitas negeri juga diterima oleh universitas itu. Selain itu, calon mahasiswa juga bermaksud untuk berkuliah dalam kondisi seperti warga Jerman biasa. Itu berarti: menghadapi tantangan yang sama. Program studi yang lain dari itu, atau di universitas swasta, kualitasnya juga bagus, tetapi tidak bebas biaya dan mahal.
Foto: dapd
Mahasiswa dan Kerja Sampingan
Visa mahasiswa membatasi jumlah waktu yang boleh digunakan untuk bekerja. Bagi mahasiswa tanpa paspor Uni Eropa, batasnya 120 hari per tahun. Dalam semester kuliah hanya boleh bekerja 20 jam per minggu. Tetapi biaya hidup di Jerman lebih murah daripada di banyak kota AS dan Inggris. Sebaiknya tidak mencoba kerja gelap. Ada risiko eksploitasi, dan jika tertangkap bisa dideportasi.
Foto: Fotolia/MNStudio
Melamar Beasiswa
Di Jerman banyak ditawarkan beasiswa bagi mahasiswa asing di berbagai bidang. Jika berprestasi baik dan ulet mencari beasiswa, kesempatan bisa diperoleh. DAAD adalah lembaga negara Jerman yang memberikan beasiswa paling banyak bagi mahasiswa asing. Yayasan yang memberi beasiswa dengan spesifikasi tertentu juga banyak.
Foto: picture-alliance/dpa
Masalah Visa
Mahasiswa dari negara bukan anggota Uni Eropa kerap hadapi masalah visa. Tiap orang bertanggungjawab sendiri untuk mengurus asuransi kesehatan, buktik emampuan menunjang hidup secara finansial, temukan tempat tinggal, daftarkan diri pada kantor wilayah, buat janji soal perpanjangan visa, dan dokumen lainnya. Bagi banyak negara, masalah ini sudah dimulai saat meminta visa di kedutaan besar Jerman.
Foto: picture-alliance/dpa
Menanggulangi Banyak Formulir
Orang harus bersedia mengisi formulir. Sebaiknya biasakan diri dengan kata-kata birokratis Jerman. Juga organisir semua surat, lengkap dengan fotokopinya, mulai dari urusan visa sampai bayar sewa kamar. Triknya: jika dapat surat resmi, kirim kembali surat resmi yang lebih banyak lagi. Begitu saran Leah Scott-Zechlin, yang pernah kuliah di Berlin, dan veteran "Papierkrieg" (perang kertas).
Foto: picture alliance/dpa/Patrick Pleul
Bisa Bahasa Jerman Sangat Membantu
Tentu di kota besar orang asing bisa tinggal tanpa bisa bahasa Jerman. Sebagian program studi juga ditawarkan dalam bahasa Inggris. Tetapi setiap aspek hidup lebih mudah jika bisa bahasa Jerman, baik untuk bicara dengan petugas negara, maupun untuk bersosialisasi dengan orang Jerman. Kalau ingin bekerja, kemampuan berbahasa Jerman jadi aset sangat besar di pasaran tenaga kerja.
Foto: picture-alliance/dpa/J. Kalaene
Universitas Tidak Menuntun Mahasiswa
Di Jerman mahasiswa tidak dibimbing seperti di sekolah. Sepenuhnya tergantung tiap mahasiswa asing untuk bisa jalani hidup di negara asing, datang ke kuliah dan belajar. Mata kuliah ada yang berkesan sangat bebas. Terserah mahasiswa, apakah serahkan pekerjaan rumah, berpartisipasi dalam kuliah atau tidak. Sebagian mata kuliah tergantung sepenuhnya pada ujian akhir atau makalah di akhir semester.
Foto: imago/Westend61
Masalah Tempat Tinggal
Asrama mahasiswa ada di banyak kota. Tetapi untuk dapat tempat kadang sulit. Di samping asrama, mahasiswa Jerman juga sering tinggal di Wohngemeinschaft (WG). Dalam sistem ini, beberapa mahasiswa bersama-sama menyewa sebuah apartemen. Tiap orang dapat satu kamar. Dapur dan kamar mandi biasanya digunakan bersama. Ini cara baik untuk bersosialisasi dengan orang Jerman dan memperbaiki bahasa Jerman.
Foto: Fotolia
Mencari Saran
Tinggal dan belajar di luar negeri kerap butuh tanggung jawab tinggi. Dan kadang orang merasa harus berjuang sendirian menghadapi banyak tantangan. Tapi tidak usah khawatir. Anda bukan mahasiswa asing pertama di Jerman. Sumber informasi dan saran kerap bisa ditemukan di internet. Untuk yang berbahasa Inggris ada forum "Toytown Germany".
Foto: Fotolia/Creativa
Mungkin Ingin Tinggal Selamanya
Mungkin Anda individu yang tahu cara peroleh kesempatan terbaik dalam hidup: kuliah beberapa tahun di Jerman, raih gelar, mungkin kerja sedikit, lalu kembali ke tanah air dan dapat penghasilan tinggi. Bisa jadi juga, Anda jatuh cinta dengan Jerman, sehingga hadapi dilema ucapkan "Tschüß" (selamat tinggal) selamanya kepada tanah air, atau rindu Jerman seumur hidup. Penulis: Caitlin Hardee (ml/vlz)