Aksi solidaritas pro-Palestina di Jerman berulang kali dibidik aparat keamanan, karena dianggap menyuburkan tindak pidana. Di mana batas solidaritas dan dukungan bagi terorisme? Berikut ulasannya.
Iklan
Kapan demonstrasi bisa dilarang?
Pasal 8 Undang Undang Dasar Jerman Grundgesetz ayat 1 menjamin hak warga untuk "berkumpul secara damai dan tanpa menggunakan senjata, tanpa memerlukan registrasi atau izin."
Umumnya, konstitusi Jerman mempersulit legislasi yang ingin membatasi hak berkumpul atau memberlakukan larangan demonstrasi. Seperti yang ditetapkan mahkamah Konstitusi Jerman, setiap larangan harus memiliki alasan yang jelas.
Pertanyaan itu mencuat ketika banyak demonstrasi pro-Palestina yang dilarang pengadilan, karena dianggap dapat menimbulkan "gangguan terhadap keselamatan dan ketertiban umum,” yang memudahkan tindak pidana.
Larangan demonstrasi biasanya menjadi pilihan terakhir. Kepolisian biasanya akan memberikan instruksi atau melakukan intervensi jika terdapat spanduk atau yel-yel yang berisikan hasutan atau ujaran kebencian. Wewenang pembubaran hanya dijamin dalam keadaan darurat.
Rangkaian Perjanjian dan Prakarsa Damai Israel-Palestina yang Gagal
Selama lebih dari setengah abad, berbagai upaya telah digalang untuk mengakhiri konflik antara Israel dan Palestina, namun semuanya gagal.
Perjanjian Camp David dan Perdamaian Israel-Mesir, 1978-1979
Perundingan Arab-Israel dimulai pada tahun 1978 di bawah penengahan AS. Bertempat di Camp David, pada 26 Maret 1979, Perjanjian Damai Israel Palestina ditandatangani oleh Presiden Mesir Anwar Sadat (kiri) dan Perdana Menteri Israel Menachem Begin (kanan), melalui penengahan Presiden AS Jimmy Carter (tengah).
Foto: picture-alliance/AP Photo/B. Daugherty
Perjanjian Oslo I, 1993
Negosiasi di Norwegia antara Israel dan PLO menghasilkan Perjanjian Oslo I, yang ditandatangani pada September 1993. Perjanjian tersebut menuntut pasukan Israel mundur dari Tepi Barat dan Jalur Gaza, dan otoritas sementara Palestina akan membentuk pemerintahan otonomi untuk masa transisi lima tahun. Kesepakatan kedua ditandatangani pada tahun 1995.
Foto: picture-alliance/dpa/A. Sachs
Pertemuan Puncak Camp David, 2000
Presiden AS Bill Clinton pada tahun 2000 mengundang Perdana Menteri Israel Ehud Barak (kiri) dan Pemimpin PLO Yasser Arafat (kanan) ke Camp David untuk membahas masalah perbatasan, keamanan, permukiman, pengungsi dan status Yerusalem. Meskipun negosiasi menjadi lebih rinci dari sebelumnya, tidak ada kesepakatan yang dicapai.
Foto: picture-alliance/AP Photo/R. Edmonds
Prakarsa Perdamaian Arab dari KTT Beirut, 2002
Negosiasi Camp David diikuti dengan pertemuan di Washington di Kairo dan Taba, Mesir - semuanya tanpa hasil. Setelahnya Liga Arab mengusulkan Prakarsa Perdamaian Arab di Beirut, Maret 2002. Rencana tersebut meminta Israel menarik diri ke perbatasan sebelum 1967. Sebagai imbalannya, negara-negara Arab akan setuju untuk mengakui Israel.
Foto: Getty Images/C. Kealy
Peta Jalan Kuartet Timur Tengah, 2003
AS, Uni Eropa, Rusia, dan PBB bekerja sama sebagai Kuartet Timur Tengah untuk mengembangkan peta jalan menuju perdamaian. PM Palestina saat itu, Mahmoud Abbas, menerima teks tersebut, namun mitranya dari Israel, Ariel Sharon, keberatan. Peta jalan itu memuat tentang solusi dua negara Sayangnya, hal itu tidak pernah dilaksanakan. Dalam foto: Yasser Arafat dan pejabat Uni Eropa Lord Levy.
Foto: Getty Iamges/AFP/J. Aruri
Prakarsa Perdamaian Trump, 2020
Presiden AS Donald Trump memperkenalkan rancangan perdamaian tahun 2020. Tetapi rancangan itu menuntut warga Palestina menerima pemukiman Yahudi di kawasan Tepi Barat yang diduduki Israel. Palestina menolak rencangan tersebut.
Foto: Reuters/M. Salem
Konflik kembali berkobar 2021
Rencana Israel mengusir empat keluarga Palestina dan memberikan rumah mereka di Yerusalem Timur kepada pemukim Yahudi berujung bentrokan dan aksi protes di Yerusalem. Hamas kemudian menembakkan lebih 2.000 roket ke Israel, dibalas dengan serangan udara militer Israel, yang menghancurkan banyak bangunan di Jalur Gaza. (hp/gtp)
Foto: Mahmud Hams/AFP
7 foto1 | 7
Pengadilan Jerman memberikan putusan yang berbeda-beda, bergantung pada lokasi pertemuan atau rekam jejak penyelenggara. Sebelum demonstrasi, pihak yang berwenang harus menaksir apakah pelanggaran pidana berpotensi terjadi, misalnya penggunaan simbol-simbol terlarang dalam aksi protes.
Iklan
Simbol mana yang diperbolehkan dan mana yang tidak?
Barang siapa melanggar Pasal 86a KUHP diancam dengan pidana penjara paling lama tiga tahun atau denda. Pasal itu melarang penggunaan dan penyebarluasan simbol-simbol organisasi terlarang dan teroris. Paragraf ini awalnya dimaksudkan untuk melarang tanda dan simbol NAZI di ruang publik, yang mencakup "bendera, lencana, seragam, slogan dan salam" - semua simbol yang juga digunakan oleh organisasi afiliasi.
Sehubungan dengan demonstrasi pro-Palestina di Jerman, larangan telah ditetapkan bagi pengibaran "bendera Hamas, Front Populer untuk Pembebasan Palestina, Jihad Islam Palestina dan Hizbullah, karena digolongkan kelompok teror.
Konflik Yerusalem Kembali Terulang di Bulan Suci Ramadan
Setiap malam di bulan Ramadan, bentrokan terus terjadi di Yerusalem Timur. Masalah yang melatarbelakanginya meliputi agama, tanah, dan politik. Berikut beberapa faktor yang menyebabkan Yerusalem mendekati "titik didih".
Foto: Mamoun Wazwaz/AP/picture alliance
Kapan bentrokan terjadi?
Sejak awal Ramadan pada pertengahan April 2021, polisi Israel dan warga Palestina saling serang. Dengan alasan menjaga ketertiban, kepolisian memasang penghalang untuk menghentikan orang-orang berkumpul di Gerbang Damaskus Kota Tua setelah berbuka puasa. Warga Palestina menganggap tindakan tersebut membatasi kebebasan mereka.
Foto: Mamoun Wazwaz/AP/picture alliance
Mengapa terulang lagi?
Belum lama ini, Mahkamah Agung Israel diagendakan membahas kasus hukum mengenai penggusuran terhadap beberapa keluarga Palestina di Sheikh Jarrah. Jelang sidang, warga Palestina dan sayap kiri Israel menggelar demonstrasi dan menyerukan penggusuran dapat menyebabkan efek domino di seluruh Palestina. Sheikh Jarrah berisi situs yang dihormati kaum Yahudi, karena terdapat makam pendeta Simon.
Foto: Tania Kraemer/DW
Mendulang keprihatinan internasional
Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mengungkapkan "keprihatinan serius tentang potensi penggusuran keluarga Palestina dari rumah mereka di lingkungan Sheikh Jarrah." Sekjen PBB Antonio Guterres menyatakan "keprihatinannya yang mendalam atas berlanjutnya kekerasan di Yerusalem Timur, serta kemungkinan penggusuran keluarga Palestina dari rumah mereka."
Foto: Mahmoud Illean/AP Photo/picture alliance
Kesempatan resolusi baru
Pada Minggu (09/05), sidang Mahkamah Agung dengan agenda penggusuran ditunda dan memberikan lebih banyak waktu untuk resolusi. Sidang akan kembali digelar dalam 30 hari ke depan. Senin adalah Hari Yerusalem, peringatan tahunan Israel yang biasanya menampilkan pawai, yang berpotensi menimbulkan kericuhan.
Foto: Ammar Awad/REUTERS
Mengapa konflik di Yerusalem begitu sensitif?
Politik, sejarah, dan agama. Israel melihat seluruh Yerusalem sebagai ibu kota yang abadi dan tak terpisahkan, sementara Palestina menginginkan bagian timur sebagai ibu kota negara masa depan. Aneksasi Israel atas Yerusalem Timur tidak diakui secara internasional. Ed: ha/vlz (Reuters)
Foto: Ahmad Gharabli/AFP/Getty Images
5 foto1 | 5
Meskipun mengibarkan bendera Palestina diperbolehkan, larangan dijatuhkan bagi tindak dukungan secara terbuka bagi serangan teror Hamas pada tanggal 7 Oktober di Israel. Spanduk yang secara terbuka membenarkan pembunuhan, pemerkosaan dan penyanderaan, serta menyerukan kekerasan terhadap negara, lembaga atau orang, juga dilarang. Beberapa tersangka dilaporkan telah diamankan oleh polisi di Kota Duisburg dan Berlin atas pelanggaran tersebut. Pun, jaringan pro-Palestina, Samidoun, tidak lagi diizinkan beroperasi di Jerman.
Yang terakhir, membakar atau menghancurkan bendera negara juga merupakan pelanggaran yang dapat dihukum. Pasal terkait diamandemen tiga tahun lalu.
Tindak pidana dalam aksi demonstrasi mengarah pada larangan protes di Jerman. Meskipun saat ini belum ada haluan yang ditetapkan MA, siapa pun yang secara terbuka merayakan serangan teroris seperti yang terjadi pada 11 September 2001 di AS telah melakukan kejahatan. Karena alasan yang sama, polisi dan kejaksaan wajib menindak penyebarluasan simbol Z demi merayakan agresi Rusia terhadap Ukraina.
Artikel ini pertama kali diterbitkan pada 28 Oktober 2023 dan diperbarui pada 4 November 2023.
rzn/hp
Jangan lewatkan konten-konten eksklusif berbahasa Indonesia dari DW. Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!