1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
PolitikAmerika Serikat

Kenapa Kanselir Jerman Mengaku Sangat Puas Bertemu Trump?

Kate Hairsine | Dmytro Hubenko | Timothy Jones Sumber: dpa, AFP, Reuters, AP, epd, KNA
6 Juni 2025

Kanselir Jerman melakukan kunjungan pertama ke Gedung Putih dan bertemu Trump. Dia mengaku sangat puas bertemu Presiden AS. Apa alasannya?

Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Kanselir Jerman Friedrich Merz
Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Kanselir Jerman Friedrich Merz di Gedung Putih, Washington D.C., Kamis (05/06)Foto: Alex Brandon/ASSOCIATED PRESS/picture alliance

Kanselir Jerman  Merz melakukan kunjungan pertamanya ke Gedung Putih untuk menghadiri pertemuan dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Dalam pertemuan itu, Merz dan Trump berdiskusi tentang beberapa hal penting.

Merz tiba di Gedung Putih, Washington D.C. pada Kamis (05/06) siang waktu setempat. Donald Trump kemudian mengajak Merz untuk langsung berdiskusi ke Ruang Oval, dan setelahnya dilanjutkan dengan makan siang.

Kepada jurnalis, Merz mengatakan bahwa pertemuan dengan Trump berjalan sangat baik dan keduanya saling memahami satu sama lain.

"Saya pulang dengan perasaan seperti telah menemukan seseorang yang dapat saya ajak berdiskusi dengan sangat baik dengan pendekatan pribadi,” kata Merz. "Kami punya banyak kesamaan, bahkan soal karier yang kami lalui di kancah politik. Itu membuat semacam ikatan khusus.”

Kata Friedrich Merz, pertemuan ini menjadi dasar untuk pembicaraannya dengan Donald Trump di masa yang akan datang dalam pertemuan KTT G7 dan NATO.

"Kami ingin bekerja sama secara erat dalam sektor ekonomi antara Jerman dan AS,” imbuhnya.

Secara keseluruhan, Friedrich Merz mengaku dirinya sangat "puas” dalam kunjungan ke Washington ini.

"Kami akan memperbanyak diskusi. Saya sangat senang dengan pertemuan yang kami lakukan ini. Itu adalah pembicaraan yang baik,” jelas Merz.

Kanselir Jerman Friedrich Merz dan Presiden AS Donald Trump menggelar pembicaraan tertutup di Ruang Oval, Gedung Putih, Washington D.C., Kamis (05/06)Foto: Evan Vucci/AP/picture alliance

Bakal ada perjanjian dagang dengan Trump

Topik besar dalam diskusi Trump dan Merz adalah tentang tarif yang ditetapkan pemerintah AS beberapa waktu lalu.

Merz mengatakan bahwa "tarif tinggi bukanlah kepentingan kami (Eropa),” katanya kepada DW.

Trump telah menunda ancamannya memberlakukan tarif 50% untuk impor dari Uni Eropa, dan memberikan waktu hingga 9 Juli 2025 untuk membuat kesepakatan.

Tarif 10% untuk impor Uni Eropa diberlakukan hingga tenggat waktu Juli, dengan pengecualian untuk mobil, yang memiliki tarif 25%. Kemudian baja dan aluminium yang mengalami kenaikan tarif dua kali lipat menjadi 50%.

Ayo berlangganan newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

"Saya mencoba meyakinkan pemerintah AS, terutama presiden, bahwa kita harus mencapai solusi. Namun, ini akan memakan waktu cukup lama,” kata Merz.

"Ini adalah kesimpulan saya dari pertemuan ini: (Trump) benar-benar ingin memiliki kesepakatan tentang perdagangan dan jika kita dapat mencapainya dalam jangka waktu yang dapat diperkirakan, kita akan mencapai lebih banyak hal daripada yang telah dicapai oleh pemerintah sebelumnya di kedua sisi Atlantik,” kata Merz kepada DW.

"Jadi ini adalah kesempatan yang sangat besar.”

Konflik dagang Trump 'ancam kita semua'

Setelah pertemuan dengan Trump, Friedrich Merz melakukan kunjungan ke berbagai kantor media di AS.

Dalam sebuah wawancara, Merz mendorong pesan bahwa kebijakan tarif Trump berdampak buruk bagi Jerman, AS, dan pihak lainnya.

Konflik perdagangan "mengancam kita semua,” katanya kepada CNN, Kamis (05/06) malam waktu setempat.

Hal yang sama diucapkan ulang saat Merz berada di Fox News. Merz mengatakan bahwa tarif Trump "mengancam” ekonomi Jerman.

"Kita harus menghentikan mereka (tarif),” katanya, sambil menambahkan bahwa Merz percaya ”perdagangan bebas, pasar terbuka adalah hal terbaik untuk kekayaan bersama negara dan benua kami.”

Jerman menjual lebih banyak mobil ke AS daripada negara Uni Eropa lainnya.

Industri otomotif Jerman adalah pilar utama ekonomi AS dan penyedia lapangan kerja utama. Industri ini sudah mengalami kesulitan sebelum Trump menerapkan tarif 25% untuk mobil buatan luar negeri yang dijual di AS, sehingga membuat situasi menjadi lebih buruk.

Dampak dari tarif mobil ini "sangat buruk,” kata Merz kepada CNN.

Merz, Macron, dan Starmer tidak menggunakan narkoba

01:47

This browser does not support the video element.

Merz ingatkan Trump perang Rusia-Ukraina

Merz mengungkap bahwa dalam pertemuannya dengan Trump, dia mengingatkan Presiden AS itu bahwa kedua negara "kini bersama-sama bertugas untuk memberikan tekanan lebih besar” kepada Rusia untuk mengakhiri perang di Ukraina.

Berbicara kepada DW tak lama setelah pembicaraannya dengan Trump, Merz mengatakan bahwa dia juga mengingatkan Trump kalau "Amerika selalu bertanggung jawab secara global untuk memberikan tekanan kepada mereka yang berperang.”

Merz mengingatkan soal D-Day (Hari-H) Perang Dunia II, sebuah peristiwa bersejarah ketika pasukan sekutu Amerika, Inggris, dan Kanada menyerbu pantai-pantai Normandia di Prancis yang diduduki Nazi.

D-Day menandai langkah pertama dalam pembebasan sekutu atas Eropa dan kekalahan Nazi Jerman.

"Tanggal 6 Juni (Jumat), yang disebut D-Day ketika Amerika Serikat menyerbu Eropa untuk menghentikan perang di Eropa pada tahun 1944. Ini bisa menjadi situasi bersejarah yang serupa, bukan dengan aksi militer, tetapi dengan tekanan pada Rusia untuk mengakhiri perang ini,” kata Merz. 

Ketika Merz ditanya soal keberhasilan dari upayanya mengingatkan peran bersejarah AS akan membuahkan hasil, dia mengatakan "optimis.”

"Namun, saya tidak terlalu optimis untuk memprediksi bahwa hal ini akan mengubah sesuatu dalam semalam di wilayah Ukraina.”

"Kami sepakat bahwa yang memulai perang ini adalah Rusia,” tegas Merz.

Sebelumnya, Trump berulang kali dalam beberapa kesempatan menuduh Ukraina sebagai penyulut perang yang dimulai oleh Rusia pada Februari 2022 silam.

Salinan akta kelahiran kakek Donald Trump dari Jerman yang diberikan oleh Kanselir Jerman sebagai hadiahFoto: Steffen Kugler/Bundesregierung/AP Photo/dpa/picture alliance

Merz hadiahi Trump akta kelahiran

Di awal pertemuannya dengan Trump di Ruang Oval, Kanselir Jerman tersebut menghadiahkan salinan akta kelahiran bersejarah milik kakek Trump yang dibingkai emas.

Friedrich Trump, nama kakek Trump, lahir tahun 1869 di Kallstadt, wilayah Pfalz (Palatinate). Kemudian sang kakek beremigrasi ke Amerika Serikat. Merz menjelaskan dalam bahasa Inggris bahwa kakek Trump lahir di dekat kota Bad Dürkheim.

Trump merespons nama tempat itu, mengulanginya dan berkata, "itu bahasa Jerman yang serius.” Trump mengungkapkan kegembiraannya dengan hadiah tersebut, dengan mengatakan, "fantastis!” Sambil melihat sekeliling Ruang Oval dengan penuh rasa penasaran, Trump berjanji untuk menggantungnya di suatu tempat, yang kemudian mengundang gelak tawa.

Kelahiran kakek Trump disahkan oleh otoritas Bayern, karena wilayah Pfalz merupakan bagian dari Kerajaan Bayern pada saat itu.

Dalam sebuah unggahan video di X, Merz menjelaskan bahwa Kementerian Luar Negeri Jerman telah menyiapkan hadiah itu, termasuk terjemahan dalam bahasa Inggris. "Benar-benar sensasional!” ucap Merz dalam bahasa Jerman.

Trump: 'Akan punya hubungan yang baik' dengan Jerman

Di Ruang Oval, Kanselir Jerman Friedrich Merz dan Presiden AS Donald Trump duduk di depan kamera dan saling berbasa-basi. Trump mengucapkan selamat kepada Merz atas kemenangannya dalam pemilu. Kemudian Merz mengomentari penampilan Ruang Oval, dan Trump menjawab, “kami ingin segala sesuatunya menjadi teratas seperti yang ada di Jerman.”

Ketika Trump ditanya harapannya dari hubungan AS dengan Jerman, dia mengatakan bahwa Trump dan Merz memiliki hubungan kerja yang baik. 

“Dia adalah orang yang sangat baik untuk diajak bekerja sama, dia sulit, tetapi dia adalah perwakilan Jerman yang sangat hebat.”

“Yang kami inginkan adalah memiliki hubungan yang baik. Kami akan memiliki kesepakatan perdagangan yang baik,” kata Trump, sambil menambahkan bahwa kesepakatan apa pun dalam perdagangan juga akan tergantung pada Uni Eropa.

Saat ditanya dalam bahasa Jerman tentang pendapatnya soal pertemuan tersebut, Merz mengatakan, “saya ingin berterima kasih kepada presiden atas sambutan yang sangat bersahabat di Ruang Oval, saya sangat senang berada di sini, dan kami membuka jalan untuk kerja sama yang lebih erat, saya harap,” kata Merz, sebelum melanjutkan dalam bahasa Inggris.

“Anda berbicara bahasa Inggris dengan sangat baik... ini adalah sebuah prestasi,” kata Trump, memuji kanselir Jerman tersebut.

 

Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Inggris

Diadaptasi oleh Muhammad Hanafi

Editor: Rahka Susanto