"Sissi" adalah film bersejarah dari Austria yang dibintangi oleh aktris Romy Schneider. Meski dirilis 65 tahun lalu, film Sissi masih populer hingga sekarang.
Iklan
Natal telah tiba di Jerman, dan ini berarti saatnya menyaksikan trilogi film Sissi yang menceritakan kisah seorang permaisuri muda di Wina, Austria, yang memiliki senyum menawan dan bermata biru. Dirilis pada tahun 1950-an, film-film karya sutradara Austria Ernst Marischka, yang dibintangi Romy Schneider sebagai Sissi, telah menarik perhatian penonton Jerman selama beberapa dekade.
Kisah cinta nyata antara Elisabeth dan Franz-Joseph, penguasa Monarki Hapsburg, "bahkan tidak cukup diceritakan dalam sebuah film pendek," seperti yang ditulis surat kabar Wiesbadener Tagblatt pada tahun 1957, ketika Austria dengan bangga menyerahkan film ketiga Sissi kepada Festival Cannes.
Iklan
Masuk dalam daftar box office
Sehari setelah pemutaran perdana di Wina pada tahun 1955, film pertama Sissi langsung dirilis di bioskop-bioskop Jerman. Kesuksesan film ini berlanjut pada pembuatan dua film lainnya yang menjadikan film Sissi sebuah trilogi.
Dua film yang merinci kehidupan permaisuri muda: Sissi - The Young Empress (Sissi - Die junge Kaiserin) dirilis pada tahun 1956, dan Sissi - Fateful Years of an Empress (Sissi - Schicksalsjahre einer Kaisierin) pada tahun 1957.
Film-film tersebut mendongkrak nama Romy Schneider sebagai bintang kala itu. Meski tidak ada angka pasti, diperkirakan 25 juta penonton telah menyaksikan film Sissi.
Film Sissi menceritakan kisah pada tahun-tahun awal Permaisuri Elisabeth dari Kekaisaran Habsburg. Film ini diambil dari novel dengan nama yang sama, ditulis oleh Marie Blank-Eismann dan diterbitkan dalam dua bagian pada tahun 1952 di Jerman.
Gereja di Jerman yang Tetap Gelar Ibadah Natal 2020
Suasana Natal di gereja-gereja di Jerman pada tahun ini jauh lebih tenang dibandingkan biasanya. Konser meriah telah dibatalkan, tetapi ibadah Natal akan tetap berlangsung di bawah pembatasan virus corona.
Foto: picture alliance/D. Kalker
Gereja Frauenkirche di Dresden
Gereja Frauenkirche Dresden dianggap sebagai simbol rekonsiliasi. Gereja ini dibangun kembali setelah kehancuran dalam Perang Dunia II dengan sumbangan dari seluruh dunia. Sejak 1993, pada 23 Desember diadakan kebaktian terbuka, terakhir dihadiri oleh 18.000 orang. Tahun ini hanya akan ada siaran langsung dari gereja ini tanpa dihadiri oleh seorang pun.
Foto: picture-alliance/ZB/T. Eisenhuth
Gereja Thomaskirche di Leipzig
Gereja Thomaskirche adalah tempat komposer Johann Sebastian Bach menyanyi selama 27 tahun. Pada Malam Natal, orang-orang Leipzig akan mendatangi Gereja Bach ini untuk mendengarkan Paduan Suara St. Thomas Boys. Paduan suara rencananya masih akan tetap ada tahun ini, namun jumlah pengunjung sangat dibatasi dan harus mendaftarkan diri.
Foto: Bachfest Leipzig/J. Schlueter
Frauenkirche di München
Gereja Liebfrauendom yang megah adalah penanda ibu kota negara bagian Bayern ini. Pada petang menjelang Natal pukul 3 sore, 10 lonceng di dua menara akan berbunyi selama 20 menit. Karena tahun ini hanya 130 pengunjung terdaftar yang dapat hadir di sana, misa Natal yang khidmat ini akan disiarkan langsung secara online.
Foto: picture-alliance/Chromorange/A. Gravante
Katedral di Köln
Katedral penanda kota Köln di tepi Sungai Rhein ini dapat terlihat dari kejauhan. Dengan tinggi 157 meter, Katedral Köln adalah gereja tertinggi ketiga di dunia. Untuk memastikan bahwa sebanyak mungkin orang dapat merayakan Malam Natal di katedral bergaya gotik ini pada 2020, akan ada empat misa Natal yang memerlukan pendaftaran online. Peraturan ketat tentang kebersihan akan diberlakukan.
Foto: picture-alliance/dpa/Berg
Ulmer Münster, Ulm
Dengan ketinggian 161,5 meter, Ulmer Münster adalah gereja dengan menara tertinggi di dunia. Saat cuaca cerah, pemandangan dari dek observasi dapat mencapai pegunungan Alpen. Kebaktian Natal akan diadakan di gereja Protestan terbesar di Jerman ini, tetapi akan dibatasi hanya setengah jam, pengunjung juga perlu reservasi, dan aturan higiene serta jaga jarak diberlakukan.
Foto: picture-alliance/dpa/S. Puchner
Katedral Aachen
Katedral Aachen berusia 1.224 tahun adalah situs ziarah yang terkenal. Didirikan oleh Karl Agung atau Charlemagne, selama berabad gereja ini jadi tempat penobatan raja-raja Jerman. Misa Natal di bawah kubah besar katedral adalah hal yang istimewa. Karena pembatasan virus corona, hanya 120 pengunjung yang boleh menikmatinya pada saat bersamaan. Di sini juga akan digelar misa dua kali lebih banyak.
Foto: DW/Muhammad Mostafigur Rahman
Gereja St. Michael, Hamburg
Gereja St. Michael, yang disebut "Michel" oleh warga lokal, dipandang sebagai gereja barok terindah di Jerman utara. Pada malam Natal, selalu ada misa yang berlangsung di Michel. Lilin dinyalakan, dan orang-orang bernyanyi bersama (foto arsip). Tradisi ini juga akan berlanjut tahun ini. Layanan misa akan diadakan secara bergantian di dalam dan di luar ruangan mengikuti protokol kesehatan.
Foto: picture-alliance/dpa
Gereja Memorial Kaiser Wilhelm, Berlin
Menara tua gereja ini adalah pengingat kehancuran selama Perang Dunia II. Gereja Memorial ini dianggap sebagai tempat yang memberikan kenyamanan dan kepercayaan diri yang tidak tergoyahkan. Pada Malam Natal, misa akan diadakan dengan lebih sedikit pengunjung, akan ada lebih banyak jarak dan aturan kebersihan.
Foto: picture-alliance/ ZB
Katedral Hildesheim
Di kota Hildesheim di Niedersachsen, ada tidak kurang dari 40 gereja. Katedral ini salah satunya, berusia 1.200 tahun dan merupakan permata berarsitektur Romawi. Benar-benar menyajikan suasana meriah untuk ibadah selama liburan Natal! Masing-masing dari 11 layanan akan dibuka untuk 80 pengunjung terdaftar, dan misa Malam Natal akan tersedia lewat streaming langsung online.
Foto: Fotolia/panoramarx
Katedral Erfurt (St. Mary's)
Di gambar tampak sepaket bangunan bergaya gotik: Katedral St. Mary (kiri), Gereja St. Severus (kanan). Di Katedral St. Mary, saat Malam Natal pukul 11.30 malam dinyanyikan lagu-lagu Natal dan pembacaan Injil yang berkaitan dengan Natal. Tahun ini juga akan tetap ada, tetapi dengan tindakan penjagaan jarak dan prosedur kebersihan. (ae/as)
Ada kritikus yang menuduh sutradara film itu dengan sebutan kitsch atau dinilai sebagai karya seni tanpa nilai seni. Meski kritikus yang lain mengatakan tuduhan seperti itu tidak sepenuhnya benar.
Ketiga film Sissi memang tidak menampilkan gambaran yang sepenuhnya setia tentang kerajaan Austria-Hongaria, namun cerita dasarnya akurat, termasuk soal keterasingan Elisabeth muda dari Istana Wina, antusiasmenya terhadap Hongaria, petualangannya ke luar negeri, dan ketidaksukaannya pada kehidupan kerajaan.
"Saya tidak ingin menjadi permaisuri! Saya ingin hidup bebas tanpa kendala!" kata Sissi dalam film tersebut. Di atas segalanya, film-film tersebut membawa unsur-unsur klasik Hollywood ke bioskop Eropa, dengan menceritakan kisah-kisah yang menghangatkan hati dengan citra yang indah, sehingga mencatatkan jejaknya dalam sejarah film.
Pada akhirnya, aktris pemeran Sissi, Romy Schneider menjadi tidak senang dengan peran yang membuatnya terkenal. "Saya menyukai peran Sissi saat itu," kata Schneider. "Saya adalah seorang putri, tidak hanya di depan kamera. Saya selalu seorang putri. Tapi suatu hari saya tidak ingin menjadi seorang putri lagi," katanya dalam sebuah wawancara.
Sementara aktor yang memerankan suami Sissi, Karlheinz Böhm melepaskan diri dari citra kerajaan yang menempel padanya ketika dia berperan sebagai pembunuh psikopat dalam film Peeping Tom tahun 1959.
Hingga hari ini, pesona film Sissi terus berlanjut. Netflix kini berencana membuat adaptasi dari kehidupan permaisuri Austria yang dibintangi oleh aktris Devrim Lingnau sebagai pemeran utama.
(Ed: ha/rap)
Artikel ini diadaptasi dari bahasa Jerman oleh Sarah Hucal