Di tengah tingginya persentase utang, masih sanggupkan anggaran negara membiayai program makan gratis ini?
Iklan
Program pembagian makan siang dan susu gratis yang digadang-gadang pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Prabowo-Gibran Rakabuming Raka masih mendapat sorotan dari banyak pihak, khususnya soal anggaran. Jika jadi dilaksanakan, program ini diperkirakan akan menelan biaya yang tak sedikit.
Dikutip dari laman resmi Prabowo-Gibran, program ini bertujuan mengatasi masalah tengkes atau stunting dan akan menyasar siswa pra-sekolah, SD, SMP, SMA, dan pesantren. Program tersebut menargetkan lebih dari 80 juta penerima manfaat dengan cakupan 100 persen pada 2029.
Pilot proyek makan siang gratis sudah dilakukan di Jakarta beberapa waktu lalu. Harga makan siang ditargetkan dengan harga Rp15.000 per anak ini diklaim memenuhi gizi anak.
Gratis, tapi siapa yang bayar?
Di tengah tingginya persentase utang, masih sanggupkan negara membiayai program makan gratis ini? Ekonom dan Peneliti CORE Indonesia Eliza Mardian mengungkapkan bahwa program ini memang memunculkan banyak perdebatan.
"Pertama dari sisi anggaran, kita lihat dari ruang fiskal kita itu terbatas. Kita ada batas defisit yang dipasang itu sekitar 2,4-2,8 persen. Pokoknya harus di bawah 3 persen. Jadi secara rupiah, ruang defisit yang ditoleransi itu hanya sekitar Rp520 triliunan," kata Eliza kepada DW Indonesia.
"Makan siang gratis ini awalnya Rp450 triliun, lalu direvisi di tahun pertama penyelengaraan dibutuhkan anggaran sekitar Rp100-120 triliun. Ini kan berarti memang harus ada tambahan dana di luar belanja biasa sekitar Rp100-120 triliun."
Eliza menambahkan bahwa proyek makan siang ini dikhawatirkan akan menambah utang negara karena pengeluaran negara semakin tinggi tapi pendapatan tak jua naik.
Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!
"Dari sisi pendapatan, Indonesia itu belum optimal, 78 persennya dari pajak. Tapi, saat ini rasio pajak itu terus turun. Di 2013 rasio pajaknya 11,39%, tahun 2023 turun jadi 10,21%, artinya pendapatan kita terus turun. Ditambah lagi katanya bakal ada program pengurangan pajak," katanya.
"Ke depannya, tren perlambatan penerimaan pajak juga diperkirakan akan berlanjut karena ada ketidakpastian geopolitik, resesi global, perdagangan dunia yang melambat, dan harga komoditas melandai. Sementara, belanjanya itu meningkat karena ditambah dengan program makan siang gratis ini. Dari mana pembiayaannya kalau bukan dari utang?"
Iklan
Risiko peningkatan barang impor
Selain soal pendanaan, Eliza khawatir akan tata kelola program ini di lapangan, termasuk soal logistik. Menurutnya, saat ini tata kelola lapangan di Indonesia masih sangat carut marut.
"Tahun 2023 dibandingkan dengan 2018 itu skornya turun. Artinya kita mengalami kemunduran dalam hal logistik. Jangan sampai nanti malah semakin memberatkan di biaya logistik karena targetnya di daerah 3T. Jangan sampai nanti misalnya untuk beberapa makan siang yang di NTT itu didatangkan makanannya dari Pulau Jawa."
Upaya Kembalikan Varietas Tanaman Pangan Kuno ke Meja Makan
Varietas tanaman kuno penuh dengan nutrisi dan sesuai dengan kondisi lingkungan setempat. Tetapi sejak tahun 1900-an, sekitar 75% keanekaragaman genetik tanaman telah hilang. Dampaknya besar bagi ketahanan pangan.
Foto: picture-alliance/dpa/M. Hübner
Jagung jadul yang lebih kaya nutrisi
Sekitar setengah dari asupan kalori dunia hanya berasal dari 3 tanaman: jagung, gandum, dan beras. Petani andalkan benih komersial agar hasil panen tinggi. Tapi kuantitas tidak seiring dengan kualitas. Studi menunjukkan kandungan mineral lebih rendah pada tanaman berkinerja tinggi. Namun varietas jagung yang lebih tua mengandung lebih banyak magnesium, kalium, dan lutein, yang penting untuk mata.
Foto: DW/K. Döhne
Tomat beraneka ukuran dan warna
Merah, kuning, hitam, dan hijau - tomat tersedia dalam berbagai warna dan ukuran. Meski tomat modern lebih tahan busuk, rasanya sering kali hambar. Sebuah studi tahun 2017 yang diterbitkan dalam jurnal "Science" menemukan bahwa varietas tradisional lebih kaya rasa dibandingkan jenis yang lebih baru.
Foto: picture-alliance/dpa/J. Stratenschulte
Apel varietas gravenstein: ada sejak 1669
Di supermarket Jerman, konsumen biasanya hanya akan temukan 6 jenis apel yang tahan lama. Tapi negara ini punya sekitar 2.000 varietas apel. Penderita alergi cenderung lebih tahan terhadap varietas lebih tua, kemungkinan besar karena mengandung polifenol tingkat tinggi. Supermarket biasanya tidak ingin apel mengandung mikronutrien karena menyebabkan bercak coklat saat diiris.
Foto: picture-alliance/dpa/D. Bockwoldt
Dan... tidak semua kentang itu bundar dan mulus
Ada kentang jenis bamberg yang bentuknya lonjong, jenis red emmalie berwarna merah, dan jenis mayan twilight kulitnya berbintik-bintik. Tetapi pemuliaan kentang modern bergantung pada sejumlah kecil varietas yang menjanjikan hasil besar, dan mudah dibudidayakan pada skala industri. Sebagian besar dari 200 bibit kentang yang disetujui dikembangkan di Jerman termasuk dari jenis yang relatif baru.
Foto: picture-alliance/dpa/M. Hübner
Bebijian kuno: emmer, einkorn dan kamut
Seperti gandum modern, bebijian kuno pun mengandung gluten, sehingga penderita penyakit celiac harus menghindari biji-bijian kuno seperti emmer, einkorn, dan kamut. Tapi orang yang sensitif gluten seringnya lebih toleran terhadap varietas ini. Einkorn kaya vitamin A dan kamut kaya magnesium. Bebijian kuno mengandung protein yang lebih tinggi daripada gandum modern, tapi produktivitasnya rendah.
Foto: www.transgen.de
Varietas beras yang menghilang di India
Pada 1970-an, perintis peneliti padi R. H. Richharia mencatat ada 19.000 varietas padi di negara bagian Raipur, India. Saat ini, hanya 6.000 jenis padi yang dibudidayakan di India. Selama Revolusi Hijau, India bergantung pada beberapa tanaman berkinerja tinggi untuk mengurangi kelaparan. Tetapi varietas padi yang lebih tua mengandung lebih banyak mineral dan vitamin, cocok untuk kondisi lokal.
Foto: Getty Images/AFP/B. Boro
Koperasi benih, lawan dominasi korporasi
Di banyak negara bagian India, bermunculan koperasi benih untuk menyelamatkan varietas lokal. Petani mendapatkan benih murah atau gratis untuk disemai dan setelah panen harus mengembalikan benih sebanyak dua kali lipat ke koperasi. Koperasi kecil ini adalah alternatif dari pasar benih global yang didominasi oleh empat perusahaan besar: Bayer, Corteva, ChemChina, dan Limagrain.
Foto: Oliver Ristau
Benih-benih lokal, penyelamat saat bencana
Organisasi Benefit-sharing Fund (BSF) yang merupakan bagian dari Badan Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) membantu membangun kembali bank benih lokal di negara-negara yang dilanda topan Idai dan Kenneth pada 2019. Itu berarti varietas yang sempat hilang namun cocok untuk kondisi lokal dapat kembali dibudidayakan, salah satunya di Malawi.
Foto: Benefit-Sharing Fund BSF/FAO
Lebih tahan perubahan iklim
BSF juga mempromosikan benih regional di sejumlah negara lain. Bank Benih Komunitas Hoima di Uganda ini contohnya, menyimpan benih lebih dari 50 tanaman yang disesuaikan dengan kondisi iklim dan lingkungan setempat. Keanekaragaman hayati di lapangan juga penting pada saat terjadi perubahan iklim. Jika panen satu varietas gagal, varietas lain dapat menjadi cadangan untuk tanaman bahan pangan.
Foto: Benefit-Sharing Fund BSF/FAO
Penyimpanan benih di tengah suhu beku
Gudang Benih Global Svalbard di Spitsbergen, Norwegia, adalah rumah bagi koleksi benih terbesar di dunia. Sekitar 5.000 spesies tumbuhan, termasuk tanaman pangan dan tumbuhan liar, dipelihara di sana. Semuanya merupakan duplikat benih dari bank gen nasional, regional, dan internasional dan disimpan sekitar 100 meter di perut sebuah gunung pada suhu minus 18 derajat Celsius. (ae/ts)
Foto: Getty Images/AFP/NTB/scanpix/L. Aserud
10 foto1 | 10
Selain itu, masalah yang mungkin muncul juga adalah meningkatnya impor. Kekhawatiran akan tingginya pasokan impor juga diikuti dengan ketidaksiapan pemerintah untuk mengembangkan dan memperhatikan UMKM serta pengusaha lokal, ujarnya.
Peringatan dari Bank Dunia
Sebagai negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, kestabilan perekonomian Indonesia tentunya menjadi sorotan banyak pihak. Kekhawatiran akan pembengkakan perekonomian negara dan juga risiko peningkatan utang juga ditunjukkan oleh Bank Dunia dan juga lembaga ekonomi asing.
Mengutip Antara, Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste Satu Kahkonen menyebut program ini perlu direncanakan dengan matang, khususnya dalam hal anggaran
"Tergantung program seperti apa yang akan dilaksanakan dan bentuknya apa. Semua rencananya harus benar-benar dipersiapkan dan biayanya juga dipersiapkan," kata Satu Kahkonen.
"Kami masih menantikan (rincian Program Makan Siang Gratis). Untuk Indonesia pada dasarnya berpegang pada pagu defisit fiskal yang telah ditetapkan sebesar 3 persen dari PDB, sesuai dengan peraturan perundang-undangan," ujarnya.
Selain itu, lembaga ekonomi asing, Fitch Ratings, juga menyebut bahwa risiko ketidakpastian seputar kebijakan fiskal jangka menengah telah meningkat.
10 Hidangan Kantin Terpopuler di Jerman
Perusahaan catering Compass menyusun daftar sepuluh hidangan yang paling ditunggu oleh warga Jerman menjelang jam makan siang. Kebanyakan makanan lokal. Termasuk juga di kantin Deutsche Welle.
Foto: ARC/Fotolia
Schnitzel
Tidak mengejutkan menemukan Schintzel di posisi teratas daftar makanan kantin yang paling diincar warga Jerman. Sajian berupa daging yang ditaburi tepung roti dan digoreng ini sudah mendarah daging dalam tradisi kuliner Jerman. Kendati kantin perkantoran kerap menawarkan menu internasional, "anehnya yang paling populer tetap makanan khas Jerman," kata Hermann Müller, koki di kantin Deutsche Welle.
Foto: ARC/Fotolia
Currywurst alias sosis saus kari
Saat ini Currywurst menempati urutan kedua sebagai hidangan paling laku di kantin Jerman. Saking lakunya, makanan yang pertama kali disajikan di sebuah warung di Berlin 1949 silam ini bisa membuat hidangan lain tidak dilirik pelanggan. "Walaupun kami tidak suka, kami tetap harus menjual Currywurst. Karena dari 1700 porsi yang kami jual, 900 di antaranya adalah Currywurst," kata Müller.
Foto: Fotolia/koi88
Spaghetti Bolognaise
Siapa yang tidak kenal hidangan mie asal Italia ini. Di antara semua jenis Spaghetti, varian dengan daging cincang dan saus tomat inilah yang paling digemari. Kecuali di Selatan, Spaghetti Bolognaise bisa dijumpai setiap hari di hampir semua kantin di Jerman. Pasalnya "di selatan masih ada tradisi tidak makan daging pada hari Jumat," kata Sebastian Zösch, pakar makanan Jerman.
Foto: dapd
Hamburger, Sosis, Salad dan Pizza
Daging adalah hidangan populer. Ketika Hamburger dan bola daging berada di peringkat ke empat, sosis dalam berbagai jenisnya yang dihidangkan dengan kentang tumbuk mendarat di peringkat ke lima. Makanan yang lebih sehat adalah Caesar Salad dengan daging ayam yang menjadi hidangan ke enam paling laku di kantin Jerman. Sementara Pizza Italia berada di posisi ketujuh bersama Pasta di posisi delapan
Foto: anweber - Fotolia
Makanan Laut
Hidangan ikan, dipanggang atau digoreng, mendarat di urutan kesepuluh menyusul sup daging khas Jerman di urutan sembilan. "Saya bisa katakan kami sering menawarkan ikan, setidaknya sekali seminggu," kata Müller. Daftar makanan ini tidak boleh absen dari kantin Jerman yang disambangi oleh 13 juta pelanggan setiap harinya. Secara umum, bisnis kantin meraup omset sampai 33 juta Euro setiap hari
Foto: Fotolia/Steve Degenhardt
Vegetaris buat Kaum Muda
Daftar yang dibuat perusahaan catering Compass ini tidak menyertakan makanan vegetaris. Padahal di kantin Deutsche Welle saja, setiap hari sedikitnya 200 porsi hidangan hijau itu menemukan jalannya ke meja pelanggan. Uniknya, kantin yang sering disambangi pegawai berusia lanjut jarang menyediakan hidangan vegetaris lantaran minim permintaan.
Foto: AP
Hidangan Musiman
Menu makan siang bisa bervariasi bergantung pada musimnya. Ketika udara mulai membeku, hidangan khas natal kembali ke menu utama. Sajian itu berupa bebek goreng yang dipadu dengan kubis tunas atau kol bulat.
Foto: picture-alliance / dpa / Stockfood
Bagaimana Menyusun Daftar menu?
"Di Jerman saja, grup Compass menjual 400.000 porsi setiap hari," kata Zösch. Jenis hidangan apa yang akan muncul di dalam daftar menu biasanya ditentukan berdasarkan popularitas. Di kantin Deutsche Welle, juru masak Müller menyimpan 120 menu makanan yang muncul sekali dalam tiga atau empat bulan.
8 foto1 | 8
"Kami percaya risiko fiskal jangka menengah telah meningkat, mengingat beberapa janji kampanye Prabowo, termasuk program makan siang dan susu sekolah gratis yang dapat menelan biaya sekitar 2% dari PDB per tahun, menurut timnya. Pernyataan Prabowo bahwa Indonesia dapat mempertahankan rasio utang/PDB pemerintah yang jauh lebih tinggi juga menunjukkan risiko proyeksi fiskal awal."
Rencana ambisius, dana "jompo"
Wacana pembiayaan makan siang gratis ini sempat disebut akan mengambil dana dari APBN, pengurangan subsidi BBM, dan dana BOS (Biaya Operasional Sekolah). Hanya saja, media local ramai memberitakan bahwa dana BOS akan digunakan untuk membiayai makan siang ini.
"Ini artinya program makan siang gratis mengganggu mandatory spending atau belanja rutin yang misalnya untuk pendidikan, kesehatan, dan lainnya sekarang jadinya harus dialokasikan untuk membiayai program ini. Tanpa program itu pun, APBN sudah defisit," ujar Eliza Mardian dari CORE Indonesia.
Melihat berbagai kemungkinan comot-comot anggaran untuk menerapkan program makan siang gratis, Eliza menyebut bahwa ini adalah program yang ambisius.
"Ini program ambisius ya, kalau saya bilang. Karena memang dana jompo. Tentunya dengan kondisi pengelolaan saat ini, ya cukup berat. Terutama juga kita kan ada prioritas pembangun IKN dan pembangun infrastruktur lainnya. 'Kan habis pandemi, istilahnya abis terkena bencana, harusnya mainkan skala prioritas belanja yang sekiranya produktif dan bisa mengingkat perekonomian masyarakat,” ucapnya. (ae)