1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Kebebasan PersRusia

Rusia Beredel Surat Kabar Daring The Moscow Times

11 Juli 2024

Pemerintah Rusia menyatakan media berbahasa Inggris The Moscow Times sebagai sebuah “organisasi berbahaya.” Hukuman lima tahun penjara menanti jika ada pihak yang bekerja sama dengan media tersebut.

Polisi Rusia
Anggota kepolisian Rusia tengah berjalan di sekitar kawasan kantor Kejaksaan Agung Rusia. Foto diambil pada Sabtu, 27 Juli 2019Foto: Alexander Zemlianichenko/AP Photo/picture alliance

Kantor Kejaksaan Agung Rusia pada Rabu (10/07) memberedel surat kabar daring The Moscow Times. Laman perusahaan media ini diblokir di Rusia lantaran diduga menghina militer negara tersebut sesaat setelah Kremlin menginvasi Ukraina.

Kenapa The Moscow Times diberedel?

Kejaksaan Agung Rusia mengklasifikasikan The Moscow Times sebagai ”organisasi berbahaya,” dengan mengatakan kalau media itu mengganggu kepemimpinan Rusia.

Akibat keputusan ini, setiap pihak yang bekerja sama atau berlangganan The Moscow Times dianggap sebagai tindak pidana dengan ancaman hukuman hingga lima tahun penjara.

”Pekerjaan penerbitan ditujukan untuk mendiskreditkan keputusan kepemimpinan Rusia, baik kebijakan dalam dan luar negeri,” tulis isi putusan tersebut.

Israel Hentikan Siaran Al Jazeera di Negaranya

01:25

This browser does not support the video element.

Pada November 2023 silam, The Moscow Times sebenarnya telah masuk dalam daftar "agen asing”.

Media Rusia lainnya seperti Novaya Gazeta, Medusa, The Insider dan Istories juga diklasifikasikan sebagai kantor berita ”berbahaya” dan dilarang.

Kejaksaan Agung Rusia menyatakan bahwa pelarangan ini diperlukan karena The Moscow Times bekerja sama dengan media-media tersebut.

Respons The Moscow Times

Dalam sebuah pernyataan tertulis, The Moscow Times mengatakan kalau putusan tersebut "tidak mengejutkan” dan berjanji akan terus beroperasi.

”Pekerjaan kami akan menjadi lebih sulit. Sekarang, siapa pun di Rusia yang berinteraksi dengan kami lewat cara apa pun bakal berisiko dipidana. Namun, kami menolak untuk bungkam.”

”Kami tidak akan menyerah akibat tekanan ini. Kami menolak untuk bungkam!” kata The Moscow Times.

Siapa The Moscow Times?

The Moscow Times berdiri sejak tahun 1992 sebagai harian cetak berbahasa Inggris di Moskow. Perusahaan ini dirintis oleh seorang penerbit Belanda. Mereka mendistribusikan korannya secara gratis di restoran, hotel dan lokasi-lokasi yang populer untuk kelompok ekspatriat.

Kemudian, versi cetak media ini tak lagi berproduksi sejak tahun 2017, dan berganti dengan penerbitan mingguan secara daring pada situsnya.

Pada tahun 2020, The Moscow Times mulai memproduksi berita dalam bahasa Rusia.

The Moscow Times akhirnya dipindah ke Belanda, setelah Rusia menindaknya pada awal tahun 2022.

Salah satu mantan jurnalis terkemuka The Moscow Times, Evan Gershkovich, saat ini tengah menjalani persidangan dengan tuduhan spionase.

Pada bulan Juni 2024 lalu, Rusia juga telah menutup akses ke lebih dari 80 media Barat dari 25 negara Uni Eropa (UE). Rusia menuduh mereka “secara sistematis menyebarkan informasi yang tidak akurat” tentang “operasi militer khusus” Rusia – nama resmi yang diberikan Kremlin untuk invasinya ke Ukraina.

mh/gtp (dpa, Reuters, AP)

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait