Gagasan robot nano yang mampu mengobati sel di dalam tubuh manusia tidak baru. Untuk itu pakar kimia Ben Feringa kembangkan robot molekuler, yang bisa dikendalikan dari jarak jauh dan dimuati obat ampuh pembunuh tumor.
Iklan
Robot nano pembunuh sel tumor
04:07
Robot nano pembunuh sel tumor
04:07
This browser does not support the video element.
Ben Feringa dari institut kimia Groningen, Belanda membuat kendaraan molekuler dengan penggerak pada setiap roda. Sebuah kendaraan yang ukurannya sepersemilyar meter. Kendaraan nano dilengkapi empat motor penggerak, dan berotasi dalam satu arah.
Prof. Ben Feringa mengatakan:"Mobil nano masih sulit untuk bergerak lurus. Ini masih terus kami usahakan di laboratorium"
Kendaraan nano yang dibuat Ben Feringa, nantinya akan membawa obat melalui peredaran darah, atau mengobati sel di dalam tubuh. Oleh sebab itu ukurannya harus sangat kecil. Kendaraan canggih itu hanya bisa dilihat dengan mikroskop spesial yang membuat atom bisa dilihat.
Makanan Sehari-hari yang Memicu Kanker
Sederet produk yang hampir pasti bisa ditemukan di dapur rumah ternyata mengandung zat yang dapat memicu penyakit kanker. Inilah daftar beberapa bahan makanan itu.
Foto: Fotolia
Daging Merah
Dalam jumlah normal, daging merah tidak membahayakan kesehatan tubuh. Tapi jika berlebihan, konsumsinya bisa menggandakan risiko terkena kanker usus atau prostat. Menurut penelitian University of California, daging merah mengandung molekul gula Neu5Gc, sejenis asam silikat yang bisa memicu kanker.
Foto: Fotolia/hjschneider
Minuman Bersoda
Coca Cola, Pepsi dkk. tidak cuma mengandung gula dalam jumlah besar, tapi juga zat pewarna buatan. Versi diet minuman bersoda ditengarai lebih berbahaya, karena menggunakan pemanis buatan dan banyak mengandung Sodium. Menurut penelitian Food and Drug Administration di Amerika Serikat, otak manusia bisa mengembangkan ketergantungan kimiawi terhadap minuman bersoda yang memicu konsumsi berlebihan.
Foto: Fotolia/B. Hofacker
Tepung Putih
Tepung menjadi berwarna putih setelah melalui proses pemutihan dengan gas klorin. Dalam bentuk cair, senyawa ini juga sering digunakan buat memutihkan pakaian. Proses pemutihan terhadap tepung melenyapkan nyaris semua nutrisi yang ada.
Foto: Fotolia/BK
Cemilan Bergaram
Selain karena kandungan garam yang tinggi, keripik kentang atau sejenisnya patut dihindari lantaran mengandung zat pemicu kanker. Demi menjaga kerenyahan keripik, produsen menggunakan Acrylamide yang juga terdapat dalam rokok. International Agency for Research on Cancer menyebut Acrylamide sebagai Karsinogen alias zat pemicu kanker.
Foto: picture-alliance/Romain Fellens
Minyak Nabati
Dalam pembuatannya, minyak nabati yang kebanyakan didapat dari bunga matahari berulangkali mengalami proses pewarnaan agar terlihat menggiurkan. Minyak ini mengandung asam lemak Omega 6 yang sebenarnya sehat, tapi bisa menggandakan risiko terkena kanker payudara atau prostata jika dikonsumsi berlebihan. Temuan tersebut dipublikasikan dalam The Journal of Clinical Investigation.
Foto: Printemps / Fotolia
Daging Olahan
Kendati terasa nikmat, daging olahan seperti sosis dan daging kornet memiliki kandungan garam dan bahan pengawet yang sangat tinggi. Adalah Carcinogenic Precursor atau Sodium Nitrit yang terkandung dalam daging olahan yang meningkatkan pertumbuhan sel kanker.
Foto: eyewave - Fotolia.com
Buah-buahan Non Organik
Buah-buahan jenis ini tergolong berbahaya lantaran telah terpapar zat pestisida dan pupuk nitrogen. Kendati kandungan residu kimia yang dimiliki setiap buah berada di bawah batas yang ditetapkan WHO, konsumsi secara berkala dalam kurun waktu lama akan berujung pada "penumpukan" zat-zat berbahaya di dalam tubuh, tulis tim peneliti dari Newcastle University.
Foto: Fotolia
7 foto1 | 7
Dalam sebuah animasi ditunjukkan, bagaimana kendaraan nano untuk pertama kalinya berjalan di atas permukaan. Bagaimana molekul bergerak dengan digerakkan cahaya bisa dilihat dalam animasi ini. Tantangan terbesar adalah pengendalian.
"Kalau Anda melihat mobil ini melaju di jalanan, roda-rodanya bergerak ke arah sama. Kalau tidak, mobil tidak maju. Tapi kalau Anda sekarang di posisi pengemudi, rodanya bergerak seperti arah jam, dan yang ini melawan jam. Jadi kami harus membuat kendaraan yang bergerak ke arah berlawanan, supaya mobil maju. Dan ini harus didesain dari komponen molekul. Semuanya dibuat dalam ukuran molekul”, ujar profesor kimia molekuler dari Groningen Belanda itu.
Nobel untuk motor molekul
Di laboratorium Groningen, tim yang dipimpinan Feringa membuat beragam molekul. Mereka sudah bekerja dalam bidang ini sejak 10 tahun. Hasilnya juga jelas. Untuk temuan motor molekuler itu, Ben Feringa pada 2016 dianugerahi hadiah Nobel kimia.
Metode Baru Pengobatan Kanker
Para peneliti pengobatan kanker di Jerman dan Swiss mengembangkan obat yang memicu aktifitas sistem kekebalan tubuh. Tapi pengobatan yang mengubah sistem kekebalan tubuh juga bisa memicu dampak fatal.
Foto: Fotolia/S. Bähren
Tambahkan Oksigen
Memutus suplai oksigen ke sel tumor adalah salah satu cara untuk mencegah pertumbuhan sel. Tapi para dokter di rumah sakit universitas Zürich mengujicoba hal sebaliknya. Pembuluh darah yang diserang kanker dinormalisasi kemudian dibanjiri oksigen. Para ilmuwan mengharapkan, dengan cara itu bisa meningkatkan keampuhan kemotherapi dan radiasi.
Percikan Jeruk Limau
Metode baru lainnya menggunakan jeruk limau untuk meredam penyebaran kanker hati. Peneliti dari Universitas Ruhr di Bochum memanfaatkan komponen aromatik atsiri dari buah limau sebgai semacam kunci untuk membuka sel kanker. Akibatnya kadar kalsium dalam sel kanker meningkat dan mencegah penyebarannya.
Foto: picture alliance/David Ebener
Terapi Kekebalan Tubuh
Yang paling menarik adalah riset di bidang terapi kekebalan tubuh. Sistem kekebalan tubuh harus belajar memerangi sendiri pertumbuhan sel kanker. Masalahnya: sistem kekebalan tubuh lazimnya mengkategorikan 99,9 persen protein kanker sebagai aman. Para ilmuwan harus mengajari sistem kekebalan rubuh untuk menyerang protein yang disasar tanpa berlebihan untuk menghindari reaksi auto-immune.
Foto: bzga
Mutasi Protein.
Salah satu metodenya dengan vaksinasi. Targetnya: mengaktifkan sistem kekebalan tubuh agar mengenali protein yang mengalami mutasi. Professor Michael Platten dari Universitas Heidelberg sukses mengujicoba metode ini pada tikus yang memiliki sistem imunitas mirip manusia. Tumor mengecil atau hilang samasekali. Tahun ini dimulai fase ujicoba pada 39 pasien kanker.
Foto: Forschungszentrum Jülich
Terapi Antibody
Dalam metode terapi kekebalan tubuh, antibody memainkan peranan penting. Profesor Helmut Salih dan timnya dari Universitas Tübingen mengujicoba terapi antibody kepada tujuh pasien kanker. Antibody mencegah sel sehat terinfeksi sel kanker. Hasilnya, mula-mula sel kanker menghilang tapi tidak lama kemudian muncul kembali.
Foto: Universität Tübingen
Kisah Sukses Terapi Imunitas
Georgios (27) adalah contoh sukses terapi kekebalan tubuh. Ia pergi ke dokter karena pembengkakan kelenjar getah bening dan menduga terserang flu. Diagnosa dokter: kanker paru-paru stadium empat yang sudah menyebar. Dengan terapi kekebalan tubuh ia sembuh. Tapi terapinya dirahasiakan, karena dibiayai sebuah industri farmasi. Georgios mengatakan terapinya jauh lebih nyaman ketimbang kemoterapi.
Foto: NCT Heidelberg
Harapan Terakhir Pasien Kanker
Terapi eksperimental sistem kekebalan tubuh sering jadi harapan terakhir pasien kanker yang dinyatakan tak bisa disembuhkan. Prosedur pengobatan diberikan jika semua metode terapi standar gagal. Dokter dan pasien di Jerman bisa menghubungi Pusat Informasi Kanker untuk dapat menjalin kontak dengan ilmuwan yang sedang mengujicoba metode baru atau obat kanker eksperimental.
Foto: picture-alliance/dpa
7 foto1 | 7
Ketika melakukan penelitian motor molekuler, Ben Feringa mengatakan, ia sama sekali tidak memikirkan ingin meraih hadiah Nobel.
Membuat orang dan kapal selam dalam ukuran kecil. Ini ide bagus yang dicetuskan film "Fantastic Voyage". Mungkin itu tidak akan terwujud di masa depan. Tapi Ben Feringa yakin, kendaraan nanonya satu waktu nanti akan bisa dioperasikan dalam peredaran darah manusia.
Kerjasama terapan di bidang kedokteran
Sejak dua tahun lalu, para penemu kendaraan nano dan para dokter di rumah sakit universitas bekerjasama, dan berbagi visi mereka. Tidak mengherakan jika yang berambisi jadi orang yang pertama menerapkan visi tersebut adalah dokter ahli bedah Go van Dam dari RS Groningen.
Ia mengatakan, akan sangat menarik, jika molekulnya bisa bergerak dengan dikendalikan cahaya. Sehingga kendaran nano bisa membawa obat ampuh ke sel-sel tumor. Di sasaran yang dituju, kendaraan nano diaktifkan dengan cahaya, untuk mengeluarkankan muatannya berupa obat pembunuh tumor.
"Kami sudah merancang mekanisme untuk kendaraan nano. Pada dasarnya motor nano harus bisa digerakkan ke sebuah tumor. Dan jika sudah berada di sana, kami akan mengaktifkannya, misalnya dengan cahaya, agar kendaraan molekuler itu melakukan pekerjaan sesuai rencana. Kami bisa menyetirnya untuk mengaktifkan sistem kekebalan tubuh, atau melepaskan muatan berupa obat paten", ujar dokter ahli bedah dari Belanda ini.
Penulis: Andreas Neuhaus (DW Inovator)
7 Cara Mencegah Kanker
Nasib buruk, keturunan atau faktor lingkungan? Beberapa faktor resiko penyakit kanker mungkin di luar kendali manusia. Tetapi ada tindakan yang bisa dilakukan untuk mengurangi resiko kanker.
Foto: Colourbox
Berhenti Merokok
Konsumsi tembakau adalah penyebab penyakit kanker terbesar yang bisa dihindarkan. 22 persen kematian karena kanker per tahunnya disebabkan oleh tembakau. Selain merokok, mengunyah tembakau atau menghirupnya bisa menyebabkan kanker. Bahkan perokok pasif dewasa juga terbukti bisa terkena kanker paru-paru.
Foto: Fotolia/nikkytok
Hati-hati Saat Berjemur Sinar Matahari
Kanker kulit adalah salah satu jenis kanker yang paling tinggi prevalensinya. Cara mencegahnya? Jangan berjemur di bawah matahari saat intensitas ultra violet sedang tinggi, yakni antara pukul 10 pagi hingga jam 4 sore. Lindungi bagian tubuh yang terkena matahari dengan topi, pakaian, kacamata hitam dan gunakan krim pelindung.
Foto: dapd
Deteksi Dini Kanker
Beberapa jenis kanker bisa dideteksi sebelum gejalanya terasa. Karena itu rajinlah memeriksa diri sendiri, misalnya untuk kulit dan payudara. Deteksi kanker dini bisa membantu mengenali dan memudahkan penanganan beberapa jenis kanker di fase awal.
Foto: Colourbox
Berolahraga dan Jaga Berat Badan
Ada korelasi antara kelebihan berat badan serta obesitas dengan sejumlah tipe kanker. Kegiatan fisik secara rutin dan menjaga berat badan yang ideal dengan pola makan yang sehat, akan mampu mengurangi resiko kanker. Seperti misalnya dengan menyantap banyak buah dan sayuran. Sebaliknya, konsumsi daging merah dan olahan bisa meningkatkan resiko kanker usus.
Foto: Colourbox
Hindari Infeksi
Sekitar 22 persen kematian karena kanker di negara berkembang disebabkan oleh penyebab penyakit infeksi. Virus hepatitis B dan C menyebabkan kanker hati dan infeksi HPV menyebabkan kanker leher rahim. Bakteri helicobacter pylori (foto) meningkatkan resiko terkena kanker lambung.
Foto: picture-alliance/dpa
Jangan Minum Alkohol Berlebihan
Menurut WHO, resiko kanker bertambah seiring jumlah alkohol yang dikonsumsi. Alkohol adalah faktor resiko bagi banyak jenis kanker, termasuk kanker rongga mulut, tenggorokan, pita suara, kerongkongan, hati, usus, dan kanker payudara.
Foto: picture-alliance/Bildagentur-online
Hindari Polusi
Polusi lingkungan dengan bahan kimia karsinogenik bertanggung jawab atas 4 persen dari kasus kanker, demikian menurut WHO. Manusia juga bisa terekspos unsur karsinogen melalui makanan yang terkontaminasi bahan kimia seperti aflatoksin atau dioksin. Polusi udara di dalam ruangan dari asap batubara melipatgandakan resiko kanker paru-paru, khususnya bagi perempuan yang tidak merokok.