Seniman dan pendongeng Yahudi khususnya, telah mengilustrasikan kejahatan holokaus dalam buku komik sejak tahun 1940-an, termasuk dalam kisah pahlawan klasik dari Captain Marvel hingga Superman.
Iklan
Dalam komik yang terbit tahun 1940 berjudul "Bagaimana Superman Akan Mengakhiri Perang", Superman berkata kepada Hitler, "Saya ingin mendaratkan kaus kaki yang sama sekali bukan dari kaum Arya di rahangmu." Menurut Pusat Holocaust Pittsburgh, Menteri Propaganda Nazi, Josef Goebbels, segera setelah komik terbit, mengecam Superman sebagai seorang Yahudi.
Pahlawan super menghadapi Nazi
Captain America, karakter buku komik dan pahlawan super Amerika yang mengenakan kostum berwarna bendera Amerika Serikat, digambarkan sudag berhadapan dengan tokoh-tokoh Nazi yang jahat, dalam komik yang terbit pada awal tahun 1940-an.
Iklan
Penjahat fasis juga muncul dalam buku kartun karya Dr. Theodor Seuss Geisel, seorang kartunis Amerika, penulis buku anak-anak dan kartun. Di Eropa ia paling dikenal sebagai kreator tokoh "Grinch" yang membenci Natal.
Cerita tentang perlawanan Yahudi di kamp konsentrasi juga menjadi tema komik di Superman dan Captain Marvel.
Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!
Captain Marvel adalah komik superhero pertama yang benar-benar membahas holokaus, seperti yang dicatat oleh peneliti holokaus, Rafael Medoff dalam buku "We Spoke Out: Comic Books and the Holocaust."
Dan bukan suatu kebetulan jika komik Marvel sering ditulis dan diilustrasikan oleh seniman Yahudi, termasuk tim penulis dan ilustrator Yahudi yang sukses, Stan Lee dan Jack Kirby.
Medoff menjelaskan bagaimana rekan Kapten Marvel, Rick Jones, bertemu dengan seorang penyintas kamp konsentrasi Auschwitz.
Kemudian dia harus berhadapan dengan ilmuwan gila yang mencoba memanipulasi orang menggunakan metode Nazi.
Buku Medoff tahun 2018, yang ditulis bersama Neal Adams dan Craig Yoe, membantu generasi muda Amerika yang tumbuh pada tahun 1960-an dan 1970-an mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang holokaus, sebab bab sejarah manusia ini belum menjadi topik yang diajarkan di sekolah-sekolah pada saat itu.
Bahkan saat ini, banyak generasi muda yang masih memiliki kesenjangan pengetahuan.
" Master Race " - Takut pada orang yang selamat dari holokaus
Zaman Keemasan komik dimahkotai oleh "Master Race” klasik Marvel tahun 1955. Ada swastika di foto sampul.
Penulis "Master Race" adalah Al Feldstein dan ilustratornya adalah Bernard Krigstein. Mereka menceritakan kisah Carl Weismann, seorang Jerman yang melarikan diri dari kamp konsentrasi Bergen-Belsen dan pindah ke Amerika Serikat. Namun di sana pun hantu masa lalu menghantuinya.
"Anda akan selalu takut, Anda akan selalu ingat… kengerian… kebencian… penderitaan,” kata narator saat Weismann duduk di kereta dan segera mulai membayangkan menghadapi para penyiksanya di kamp kematian.
Auschwitz - Menengok Kekejaman Sebuah Kamp
Kamp konsentrasi Auschwitz berhasil dibebaskan pasukan Soviet, 27 Januari 1945. Sejak tahun 1996, tanggal ini dijadikan sebagai hari peringatan bagi para korban kekejaman Nationalsozialismus (Nazi).
Foto: AP
Pembebasan
75 tahun lalu, Tentara Merah berhasil membebaskan kamp konsentrasi dan kamp pemusnahan Auschwitz-Birkenau. Antara tahun 1940-1945, lebih dari satu juta orang, kebanyakan warga Yahudi, tewas dibunuh di kamp ini. Ketika tentara Soviet membebaskan kamp, mereka hanya menemukan sekitar 7000 orang yang selamat. Tampak dalam foto yang diambil Januari 1945, tiga orang penghuni kamp yang berhasil selamat.
Foto: AP
Hampir Mati Kelaparan
10 hari sebelum Tentara Merah membebaskan kamp ini, Nazi menggiring sekitar 60 ribu tawanan, dengan apa yang disebut Todesmarsch atau Mars Kematian, ke kamp lain. Mereka yang tinggal di kamp adalah para tahanan yang kondisinya telah lemah akibat kelaparan.
Foto: AP
Tahanan Anak
Nazi menahan sekitar 232 ribu anak-anak di Auschwitz-Birkenau. Kebanyak dari mereka adalah anak-anak keturunan Yahudi. Selain itu terdapat juga anak-anak Roma, anak-anak yang dikirim dari Polandia, Rusia dan Ukraina. Saat ini, masih hidup sekitar 300 anak dari 2000 anak yang berhasil diselamatkan 70 tahun lalu.
Foto: AP
Sinisme Nazi
"Arbeit macht frei“ atau terjemahan harfiahnya "Kerja Dapat Membebaskan“, semboyan yang terpampang di depan gerbang utama kamp konsentrasi Auschwitz I. Tahun 2009, plang tulisan asli di gerbang ini telah dicuri, dan diganti dengan satu replika. Plang asli yang berhasil ditemukan kembali kini disimpan di museum.
Foto: AP
Holocaust
Auschwitz-Birkenau merupakan kamp konsentrasi dan kamp pemusnahan terbesar yang dibangun Nazi. Dan kamp ini merupakan satu-satunya yang berhasil dipertahankan kondisinya sesuai dengan kondisi ketika kamp ini dibebaskan tahun 1945 – atau seperti tampak dalam foto yang dibuat tahun 1946.
Foto: AP
Tugu Peringatan Asli
Untuk mempertahankan kamp ini sebagai tugu peringatan, Polandia telah membentuk satu yayasan. Jerman telah menjanjikan 120 juta Euro dana yang dibutuhkan, sehingga pekerjaan pemeliharaan dapat terus dilaksanakan dalam tahun-tahun mendatang. Foto yang diambil tahun 1958 memperlihatkan gudang penyimpanan di balik pagar listrik tegangan tinggi
Foto: AP
Pembunuh
Salah satu dari 116 foto langka para petinggi Nazi di Auschwitz ini diambil pada tahun 1944. Richard Bär, yang sejak Mei 1944 memegang komando tertinggi di Auschwitz, di sebelahnya, Dr. Josef Mengele, komandan di Birkenau, Josef Kramer (tertutup wajahnya), serta mantan komandan Auschwitz Rudolf Höß. Pria paling kanan tidak diketahui identitasnya.
Foto: AP
Fotografer
Wilhelm Brasse berusia 25 tahun ketika tiba sebagai tahanan politik di Auschwitz. Atas perintah SS, ia membuat foto dari sekitar 40 ribu tahanan. Ia pun diharuskan mendokumentasikan eksperimen medis brutal yang dilakukan Dr. Mengele. Akibat trauma, setelah perang berakhir, tidak pernah sekalipun menyentuh kamera lagi. Kisah Brasse diabadikan dalam satu film Polandia berjudul "Potrecista“.
Foto: dpa
Seleksi
Foto dari tahun 1944 yang kini tersimpan di Museum Yad Varshem ini memperlihatkan para perempuan dan anak-anak, yang dipisahkan dari kelompok laki-laki. Mereka sedang menjalani psores ‚penyeleksian, ketika tiba di Auschwitz-Birkenau.
Foto: AP
Kerja Rodi
Mereka yang lolos dari 'seleksi’ diharuskan melakukan kerja yang berat. Tampak dalam foto, para perempuan yang lolos seleksi berdiri dalam antrian untuk menerima perintah kerja.
Foto: AP
Barak Perempuan
Kelaparan dan kedinginan merupakan keseharian yang harus dijalani para perempuan penghuni kamp di Birkenau. Mereka ditempatkan dalam barak terpisah di lokasi kamp.
Foto: dpa
Warisan Holocaust
Di area kamp Auschwitz seluas hampir 200 hektar terdapat 300 barak tahanan. Banyak bagian dari kamp konsentrasi Auschwitz yang sampai sekarang tetap terpelihara keasliannya dan dijadikan sebagai tugu peringatan serta museum kekejaman Holocaust. Museum ini juga dijadikan pusat penelitian Holocaust.
Foto: dpa
Krematorium
Auschwitz-Birkenau memiliki enam kamar gas serta empat krematorium. Rasa kengerian masih dapat dirasakan para pengunjung ketika melihat bekas oven pembakaran jenazah ini. Banyak tahanan dari seluruh Eropa dibunuh pada hari kedatangan mereka dan jenazah mereka dibakar di tempat ini.
Foto: AP
Rencana Pemusnahan
Salinan asli dari rencana pembangunan kamp konsetrasi dan kamp pemusnahan Auschwitz tahun 1941 dan 1942. Salinan asli ini kini disimpan di Museum Holocaust Yad Vaschem di Yerusalem. Dalam salinan ini digambarkan berapa besar dan di mana saja akan dibangun kamar gas dan oven pembakaran korban. Salinan ini ditemukan pada tahun 2008 di sebuah apartemen di Berlin.
Foto: AP
14 foto1 | 14
"Maus” menjadikan holokaus sebagai ancaman nyata bagi masyarakat luas
"Maus" karya Art Spiegelman adalah novel grafis pemenang Hadiah Pulitzer dan metafora terselubung untuk holokaus, yang menggambarkan orang Yahudi sebagai tikus, Nazi sebagai kucing haus darah, dan orang Polandia sebagai babi.
Kartunis Amerika Art Spiegelman menceritakan kisah orang tuanya, yang sebagai orang Yahudi Polandia, selamat dari penyiksaan Nazi dan kamp konsentrasi Auschwitz.
Bagaimana reaksi seorang putra yang lahir di Swedia tak lama setelah perang berakhir terhadap kenangan buruk ayahnya? Apa pengaruhnya terhadap dirinya secara profesional dan pribadi?
Cuplikan Buku Harian Korban Yang Selamat dari Kamp Auschwitz
Sheindi Miller-Ehrenwald berumur 14 tahun saat dideportasi ke Auschwitz. Tulisan tentang deportasi dan kehidupannya di kamp, kini dipajang di museum sejarah Jerman di Berlin.
Foto: Yad Vashem, Jerusalem
Deportasi Auschwitz-Birkenau
Saat Nazi menduduki Hongaria bulan Maret 1944, populasi Yahudi dilucuti hak-hak sipilnya, dipersekusi, dideportasi dan pada akhirnya dibunuh. Sheindi Ehrenwald berusia 14 tahun saat itu, mencatat semuanya. Termasuk deportasi dan kehidupan di kamp konsentrasi Auschwitz-Birkenau. Hampir seluruh anggota keluarganya dibunuh oleh Nazi.
Foto: Holokauszt Emlékközpont, Budapest
Foto masa lalu
Foto ini kemungkinan berasal dari tahun 1935, saat semua masih normal di kehidupan keluarga Ehrenwald. Mereka pedagang dan bagian dari komunitas besar yang tinggal di kota Galanta dekat perbatasan ke Austria. Pria di barisan depan adalah ayah Sheindi, Lipot (Leopold) Ehrenwald, yang meninggal di Auschwitz.
Setelah tiba di Auschwitz-Birkenau, pendatang baru yang tidak langsung dieksekusi dipaksa untuk bekerja. Sheindi dibawa ke pabrik senjata di Niederschlesien.
Foto: Yad Vashem, Jerusalem
Menulis di kartu indeks
Sheindi diam-diam menulis kisahnya di kartu indeks yang dibuang oleh pabrik senjata. Ia berhasil menyembunyikan dan menyimpannya selama 14 bulan sebelum hari pembebasan. Buku hariannya adalah testimoni langka dari masa tersebut. (vlz/yp)
Jawaban Spiegelman adalah "Maus", yang diterbitkan dengan judul "A Survivor's Tale".
Maus" didasarkan pada wawancara berjam-jam yang direkam seniman tersebut dengan ayahnya Vladek pada tahun 1970-an. Ibunya bunuh diri pada tahun 1968.
Komiknya dibuat berseri sepanjang tahun 1970-an dan 1980-an dan akhirnya diterbitkan sebagai novel grafis pada tahun 1991.
Spiegelman dikritik habis-habisan karena pilihan simbolismenya - dan karena menampilkan cerita sebagai novel grafis.
Para kritikus mengatakan hal itu melanggar tabu dan kisah kompleks holokaus tidak bisa diceritakan begitu saja dalam bentuk komik. Spiegelman menjawab bahwa dia hanya bisa mengolah cerita ini melalui karya seninya.
Ironisnya, buku tersebut dilarang di distrik sekolah Tennessee pada tahun 2022. Dalam sebuah wawancara dengan MSNBC, Spiegelman menyebutnya sebagai "gema dari pembakaran buku pada tahun 1930-an di Jerman." (ap/as)