1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
EkonomiEropa

Puluhan Perusahaan Inggris Akan Bekerja Empat Hari Seminggu

21 Februari 2023

Sebagian besar perusahaan-perusahaan Inggris yang menguji coba kerja empat hari dalam seminggu telah memutuskan untuk tetap melanjutkannya.

Gambar ilustrasi karyawan di sebuah perusahaan
Gambar ilustrasi karyawan di sebuah perusahaanFoto: Giorgio Fochesato/Westend61/IMAGO

Mereka memutuskannya setelah uji coba selama enam bulan demi menyeimbangkan kehidupan kerja yang lebih baik.

Karyawan di 61 perusahaan di Inggris bekerja rata-rata 34 jam selama empat hari antara Juni dan Desember 2022, dan mendapatkan gaji utuh. Dari jumlah tersebut, 56 perusahaan atau 92% memilih tetap seperti itu, 18 di antaranya memberlakukan aturan permanen.

Uji coba tersebut adalah yang terbesar di dunia hingga saat ini, menurut Autonomy, sebuah organisasi penelitian berbasis di Inggris yang menerbitkan laporan tersebut bersama sekelompok akademisi dan dengan dukungan dari kelompok 4 Day Week Global yang berbasis di Selandia Baru.

Kesejahteraan karyawan meningkat 

Sebagian besar perusahaan yang terlibat, di berbagai sektor dan dengan ukuran sekitar 2.900 staf, mengatakan produktivitas tetap terjaga.

Para staf mengatakan kesejahteraan dan keseimbangan kehidupan kerja mereka telah meningkat. Sementara data menunjukkan bahwa karyawan jauh lebih kecil kemungkinannya untuk berhenti dari pekerjaan mereka sebagai akibat dari kebijakan empat hari seminggu.

"Ini adalah momen terobosan besar untuk pergerakan menuju empat hari kerja dalam seminggu," kata Joe Ryle, Direktur 4 Day Week Campaign, dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa (21/02).

"Hasil luar biasa ini menunjukkan bahwa empat hari seminggu tanpa kehilangan gaji benar-benar berhasil."

Lebih sibuk dan mengurangi stres

Pendiri pabrik pembuatan bir yang terlibat dalam uji coba tersebut mengatakan bahwa uji coba tersebut mendorong produktivitas yang lebih besar dalam waktu yang lebih singkat. "Kami ingin lebih sibuk, mengurangi stres," kata pendiri tersebut mengutip laporan.

Untuk beberapa karyawan yang disurvei, hari libur ekstra lebih penting daripada kenaikan gaji: 15% mengatakan tidak ada jumlah uang yang akan mendorong mereka kembali ke lima hari seminggu.

Perusahaan dari pemasaran dan periklanan, layanan profesional, dan sektor amal paling banyak terwakili dalam uji coba tersebut. Sekitar 66% dari mereka yang berpartisipasi memiliki 25 karyawan atau kurang, sementara 22% memiliki 50 staf atau lebih.

Solusi kekurangan tenaga kerja?

Terdapat variasi pemilihan empat hari di mana karyawan bekerja. Beberapa staf libur pada hari Rabu, sementara yang lain memilih kebijakan akhir pekan tiga hari.

Bukti uji coba bahwa empat hari seminggu biusa membantu mempertahankan staf terbukti kuat di Inggris, di mana ada kekurangan tenaga kerja sejak keluar dari Uni Eropa dan pandemi COVID.

"Itu seharusnya memberi kita keunggulan kompetitif," kata seorang manajer senior di sebuah perusahaan asuransi dalam uji coba kerja empat hari seminggu. yp/hp (Reuters)