Kerusuhan Capitol: Biden Akan Pidato, Trump Batal Konpes
5 Januari 2022
Mantan Presiden AS Donald Trump membatalkan konferensi pers untuk peringatan satu tahun pengepungan Capitol. Sementara, Presiden Joe Biden akan berpidato membahas "signifikansi historis" dari acara tersebut.
Iklan
Presiden Amerika Serikat Joe Biden akan berpidato pada peringatan satu tahun pemberontakan maut 6 Januari di gedung Capitol. Sementara, Donald Trump membatalkan konferensi pers yang direncanakan membahas keluhannya ke komite kongres yang menyelidiki kerusuhan tersebut.
Pada Selasa (04/01), Trump tiba-tiba membatalkan pengarahan di perkebunan Mar-a-Lago-nya di Florida yang telah dijadwalkan pada malam 6 Januari.
Dalam sebuah pernyataan, Trump sekali lagi menegaskan teori konspirasinya bahwa hasil pemilihan November 2020 "dicuri" dan mengulangi klaimnya yang tidak berdasar bahwa penipuan yang meluas telah menempatkan Biden di kantor kepresidenan.
Trump mengatakan dia akan berbicara tentang banyak masalah yang sama pada rapat umum yang dijadwalkan pada 15 Januari.
Foto-foto Saat Massa Pendukung Trump Menyerbu Gedung Capitol AS
Massa pendukung Presiden Donald Trump menyerbu Gedung DPR AS dalam upaya membatalkan kekalahan Trump. Foto-foto berikut ini menggambarkan insiden penyerbuan di Gedung Capitol saat perusuh bentrok dengan pasukan keamanan.
Foto: Saul Loeb/AFP/Getty Images
Bentrok antara pengunjuk rasa dan polisi
Massa pendukung Presiden AS Donald Trump bentrok dengan aparat keamanan di depan Gedung Capitol di Washington DC pada 6 Januari. Kongres AS sedang mengadakan sidang untuk meratifikasi kemenangan 306-232 Presiden terpilih Joe Biden atas Presiden Trump.
Foto: Stephanie Keith/REUTERS
Demonstran yang marah menyerbu Gedung Capitol
Awalnya, pendukung Trump yang agresif berunjuk rasa di luar Gedung Capitol AS. Namun, mereka akhirnya mencoba menerobos masuk ke dalam gedung dan polisi gagal menahan massa yang marah.
Foto: Roberto Schmidt/AFP/Getty Images
Pendukung Trump menerobos masuk
Massa pendukung Trump yang marah menerobos Gedung Capitol AS pada 6 Januari 2021, saat Kongres mengadakan sidang untuk meratifikasi kemenangan Presiden terpilih Joe Biden dari hasil Electoral College atas Presiden Trump.
Foto: Win McNamee/Getty Images
Petugas keamanan Gedung Capitol berjaga penuh
Petugas keamanan Gedung Capitol AS berjaga penuh saat menangani kerusuhan ketika pengunjuk rasa mencoba masuk ke House Chamber, ruangan paling inti, tempat para legislator berkumpul untuk meratifikasi pemungutan suara Electoral College.
Foto: J. Scott Applewhite/AP Photo/picture alliance
Petugas keamanan menahan para perusuh
Petugas keamanan mencoba menahan para perusuh yang berada di lorong di luar ruang Senat. Sementara, para anggota parlemen dibawa ke tempat aman.
Foto: Manuel Balce Ceneta/AP Photo/picture alliance
Mengambil alih ruang Senat
Setelah berhasil menerobos keamanan Gedung Capitol, seorang pengunjuk rasa berlari ke tengah ruang Senat dan meneriakkan "Kebebasan!"
Foto: Win McNamee/Getty Images
Perusuh menyerbu ruang Senat
Seorang perusuh berhasil menerobos keamanan Gedung Capitol, dan melompat dari atas galeri umum ke ruang Senat.
Foto: Win McNamee/Getty Images
Anggota parlemen berlindung di House Chamber
Para anggota parlemen dengan panik mencari tempat berlindung di ruang galeri DPR, saat para pengunjuk rasa mencoba menerobos masuk. Menurut seorang jurnalis Gedung Putih, para anggota parlemen diberi masker gas yang berada di bawah kursi.
Foto: Andrew Harnik/AP Photo/picture alliance
Pengunjuk rasa menduduki kantor anggota parlemen
Massa pendukung Trump mengambil alih kantor yang telah dikosongkan. Anggota parlemen berhasil dibawa ke tempat aman.
Foto: Saul Loeb/AFP/Getty Images
Petugas tak berhasil menahan
Polisi dan petugas keamanan Gedung Capitol gagal menahan pengunjuk rasa yang menerobos masuk ke Rotunda dan kantor anggota parlemen. Seorang pria bahkan memboyong podium yang biasa digunakan oleh Ketua DPR Nancy Pelosi untuk berpidato.
Foto: Win McNamee/Getty Images
Petugas menembakkan gas air mata
Petugas keamanan menembakkan gas air mata untuk membubarkan para perusuh di luar Gedung Capitol.
Foto: Andrew Caballero-Reynolds/AFP/Getty Images
Ledakan di luar Gedung Capitol
Sebuah ledakan terjadi di luar Gedung Capitol ketika polisi berusaha menghalau laju massa pendukung Trump. Kepolisian Washington dan Garda Nasional telah dikerahkan untuk membubarkan para pengunjuk rasa.
Foto: Leah Millis/REUTERS
Upaya membubarkan pengunjuk rasa
Petugas Garda Nasional dan kepolisian Washington DC dikerahkan ke Gedung Capitol untuk membubarkan pengunjuk rasa. Jam malam di seluruh kota diberlakukan dari pukul 6 sore hingga pukul 6 pagi. (Ed: pkp/rap)
Penulis: Kristin Zeier
Foto: Spencer Platt/Getty Images
13 foto1 | 13
Pada 6 Januari, gerombolan pendukung Trump menyerbu gedung Capitol AS dalam upaya menghentikan konfirmasi kemenangan Biden, yang dipicu oleh klaim Trump tentang kecurangan pemilu. Lima orang tewas dan lebih dari 130 petugas polisi terluka.
Biden berencana untuk 'berbicara yang sebenarnya'
Juru bicara Gedung Putih Jen Psaki mengatakan kepada wartawan pada Selasa (04/01) bahwa pidato Presiden Biden pada Kamis (06/01) akan "membicarakan kebenaran tentang apa yang terjadi, bukan kebohongan yang telah disebarkan beberapa orang sejak itu, dan bahaya yang ditimbulkannya terhadap supremasi hukum dan sistem pemerintahan demokrasi kita."
Iklan
"Dia akan berbicara tentang makna sejarah 6 Januari, apa artinya bagi negara satu tahun kemudian," kata Psaki.
Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris akan berbicara dari dalam Capitol's Statuary Hall pada Kamis (06/01) pagi waktu setempat. Kongres juga akan mengadakan doa bersama pada hari yang sama.
Trump dan beberapa tokoh Partai Republik dan media sayap kanan telah mengecilkan serangan terhadap Capitol, yang merupakan jantung demokrasi AS. Trump menggambarkan insiden itu sebagai protes tanpa kekerasan atau menyalahkan aktivis sayap kiri.
The Associated Press melaporkan bahwa Trump telah menghadapi tekanan dari sekutu untuk membatalkan konferensi pers pada hari kerusuhan, karena Partai Republik berharap untuk memenangkan kembali kendali DPR dan Senat dalam pemilihan paruh waktu musim gugur ini. Pihaknya juga berusaha untuk mengalihkan perhatian dari apa yang disebut Biden sebagai "salah satu hari tergelap" dalam sejarah AS.
Psaki mengatakan Biden juga akan memiliki pesan kepada banyak anggota Partai Republik yang menganggap Biden mencuri pemilihan dari Trump—meskipun banyak bukti yang bertentangan.
"Apa yang akan terus dia lakukan adalah berbicara kepada semua orang di negara ini. Mereka yang tidak memilih dia, mereka yang mungkin tidak percaya bahwa dia adalah presiden yang sah."