1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Kesepakatan Atom AS dan India

4 Maret 2006

Kesepakatan atom antara Amerika Serikat dan India, dinilai sangat meresahkan dunia internasional.

Kesepakatan itu dinilai merupakan sinyal yang salah, dalam eskalasi konflik atom saat ini. Argumentasi bahwa kesepakatannya hanya terbatas pada pemanfaatan energi atom untuk tujuan sipil, juga sulit diterima. Harian Swedia Dagens Nyheter yang terbit di Stockholm menulis, kesepakatan atom itu amat mencemaskan.

"Tentu saja dapat dimengerti, jika negara-negara demokratis seperti Amerika Serikat dan India menjalin kersajama erat. Juga dapat dipahami alasan kesepakatan dengan India, yaitu antara lain bertujuan agar negara itu mengurangi ketergantungannya dari minyak Bumi. Tapi jangan dilupakan, India tidak meratifikasi kesepakatan non-proliferasi senjata atom. Sekarang dilontarkan sebuah isyarat, yang akhirnya akan mengancam semua upaya untuk mencegah penyebaran senjata pemusnah massal. Selama ini India dan Pakistan terus mengritik ketidakadilan politik perlucutan senjata, karena sejumlah negara adidaya atom, melarang negara-negara tertentu memiliki senjata atom. Kini sejarah terbukti terulang lagi."

Harian terbesar di Perancis Ouest France berkomentar, kesepakatan atom itu menunjukan politik moral ganda yang dianut barat.

"India tidak menandatangani kesepakatan pelarangan senjata atom, dan sudah memiliki bom atom. Iran sudah meratifikasi kesepakatan ini dan belum memiliki bom atom. Memang India sudah menyerahkan pengawasan program atomnya kepada dunia internasional. Dan tidak diragukan lagi, ini merupakan langkah dari kebijakan non-proliferasi senjata atom. Akan tetapi, langkah kecil itu tidak ada artinya, karena dapat diikuti dampak yang lebih buruk. Kini para Mullah di Iran dan pemerintahan tirani di Korea Utara dapat mengatakan, tema senjata atom terbukti dibahas dengan nilai ganda. Inilah alasan kuat bagi kedua negara tersebut, untuk pembenaran ambisi atomnya."

Juga harian Amerika Serikat The Washington Post yang terbit di Washington mengritik politik atom dari presidennya.

"Kasus India, dapat menjadi presden buruk yang melemahkan kesepakatan internasional, mengenai pelarangan penyebaran senjata atom. Memang pemerintah Bush menyodorkan alasan, India adalah kasus khusus, yang berbeda dengan Korea Utara dan Iran. Karena India tidak bersedia menjual teknologi atomnya kepada negara lain. Sebuah alasan yang masuk akal. Akan tetapi, dalam prakteknya hal ini tidak ada artinya, karena sebagian besar negara di dunia sudah menutup telinganya. Setelah membuat kesepakatan, kini pemerintah Bush harus mempertanggung jawabkannya di dalam negeri."

Sementara harian Jerman Neue Osnabrücker Zeitung berkomentar, politik Bush itu pada dasarnya amat keliru.

"Jika diukur, dosa India yang tidak meratifikasi kesepakatan pelarangan senjata atom, jauh lebih besar dari konflik program atom Iran. Bush juga tidak mempedulikan kenyataan, bahwa India dan Pakistan sekitar empat tahun lalu nyaris terlibat perang atom. Kini Bush kembali menegaskan politik moral ganda negara-negara barat. Politik ini akan merangsang ambisi berbahaya dari Iran dan Korea Utara, untuk memiliki senjata atom. Juga politik atom yang dijalin dengan India akan melemahkan upaya pelarangan senjata atom di tatanan internasional."