Kesepakatan Schengen yang atur perjalanan bebas visa di 26 negara diperdebatkan panas dalam sidang darurat Uni Eropa. Setelah serangan teror Paris muncul tuntutan perketat lagi penjagaan perbatasan.
Iklan
Sidang darurat para menteri dalam negeri dan kehakiman Uni Eropa di Brussel mempedebatkan tema panas Kesepakatan Schengen yang mengatur perjalanan bebas visa di 26 negara anggota dan bukan anggota. Setelah serangan teror Paris yang menewaskan 129 orang serta dihantam krisis pengungsi yang berkepanjangan, sejumlah negara anggota mengancam akan menutup perbatasan. Bahkan negara anggota Uni Eropa di timur Eropa seperti Hongaria dan Slovenia sudah mewujudkan ancamannya dengan memasang barikade kawat berduri.
Juga dari Perancis terdengar tuntutan makin kencang untuk membatalkan kesepakatan Schengen. PM Manuel Valls menuntut diperketatnya pemeriksaan di perbatasan terluar kawasan Schengen. Pernyataan pemerintah di Paris ini menjadi kesempatan emas bagi partai ultra kanan untuk meraih makin banyak simpati rakyat. Ketua partai ultra kanan Front Nasional, Marine Le Pen menyebut kesepakatan bebas bepergian tanpa visa di zona Schengen sebagai "sinting".
Sejumlah media bahkan sudah melontarkan "ramalan" bahwa nantinya hanya akan ada Schengen Mini yang terdiri dari beberapa negara inti. Yunani, Italia, Spanyol dan beberapa negara Schengen di Eropa Timur diduga akan didepak dari kesepakatan, karena dituding memicu krisis pengungsi. PM Polandia, Donald Tusk menyebut, kini jam terus berdetik untuk pembatalan kesepakatan itu.
Jerman tidak terlalu antusias menanggapi usulan "mini Schengen" yang dilontarkan Belanda. Tapi sejumlah politisi di Jerman menyatatkan mendukung gagasan "penciutan" kesepakatan Schengen ini. Saat ini 26 negara yang tergabung dalam kesepakatan Schengen ada yang menerapkannya secara penuh dan ada juga yang menerapkan sebagian.
Sejumlah negara anggota, terutama menuntut pengkajian ulang berbagai parameter yang mempersatukan Uni Eropa. PM Hongaria, Viktor Orban menuntut reformasi dari berbagai aturan, karena jika tidak akan muncul radikalisasi politik di seluruh benua Eropa. Juga kebebasa´n bergerak yang diatur kesepakatan Schengen terbukti dimanfaatkan oleh teroris Belgis yang menjadi turis "maut" di Perancis untuk melancarkan aksi biadabnya. Contohnya pelaku Salah Abdeslam yang bebas bergerak di zona Schengen, walau terlibat perkara narkoba di Belanda.
Aturan Uni Eropa dipandang banyak yang sudah tidak efektif lagi saat ini. Tutntutan untuk reformasi Uni Eropa makin kuat, bukan hanya dipicu terorisme melainkan juga faktor lainnya seperti krisis ekonomi serta krisis pengungsi.
Eropa Mulai Tutup Pintu Perbatasan Bagi Pengungsi
Jerman yang paling ramah terima pengungsi kini kewalahan dan terapkan lagi pemeriksaan ketat di perbatasan, Hungaria dan Serbia pasang pagar kawat berduri. Sementara Austria dan Denmark terapkan buka tutup perbatasan.
Foto: picture-alliance/dpa/R. Guz
Kroasia Tutup Perbatasan ke Serbia
Kroasia yang juga kewalahan menahan serbuan pengungsi dari Suriah, Irak, Afghanistan dan negara Afrika, menutup tujuh dari delapan pintu perbatasannya ke Serbia. Pemerintah di Beograd memptotes tindakan itu, karena kini ribuan pengungsi terdampar di Serbia. Pelan tapi pasti, Eropa kini mulai memasang tirai besi untuk menahan arus pengungsi.
Foto: Reuters/A. Bronic
Pagar Kawat Berduri di Hongaria
Hongaria memasang pagar kawat berduri untuk menutup perbatasannya ke Kroasia sepanjang 41 Kilometer. Sebelumnya Hongaria juga sudah memasang pembatas pagar kawat berduri untuk menutup perbatasan ke Serbia. Akibat penutupan perbatasan itu gelombang pengungsi kini mencari rute-rute alternatif untuk masuk ke Jerman atau Austria,
Foto: picture-alliance/dpa/S. Ujvari
Slovenia Perkuat Penjagaan Perbatasan
Polisi menangkap pengungsi yang berusaha naik kereta secara ilegal di perbatasan Slovenia-Kroasia. Slovenia memperkuat penjagaan di perbatasan untuk cegah arus pengungsi yang melintasi negara ini. Akibat penutupan perbatasan di berbagai negara, para pengungsi kini memilih rute baru menuju kawasan Schengen yang juga mulai menutup pintunya denagn menerapkan aturan suaka lebih ketat.
Foto: Getty Images/AFP/J. Makovec
Kontrol Perbatasan
Arus pengungsi tak terkendali ke Jerman memaksa pemerintah menerapkan lagi pemeriksaan dokumen di perbatasan. Mendagri Jerman Thomas de Maiziere mengatakan, selain demi keamanan dalam negeri, alasan penutupan perbatasan adalah agar pengungsi mendapat fasilitas lebih manusiawi.
Foto: picture-alliance/dpa/S. Puchner
Lalulintas Kereta Austria-Jerman Dihentikan
Seluruh lalulintas kereta dari Austria ke Jerman dihentikan segera setelah Berlin umumkan kontrol perbatasan. Ribuan pengungsi, kebanyakan berasal dari Suriah, tertahan di stasiun kereta Wina. Uni Eropa menyatakan memahami kebijakan Jerman dan memanggil anggota untuk bersidang darurat.
Foto: Reuters/H.-P. Bader
Hongaria Kerahkan Tentara
Tentara Hongaria kini dikerahkan menjaga perbatasan di Roszke. Langkah Budapest ini merupakan reaksi dan antisipasi terhadap kebijakan terbaru Jerman. Sepekan lalu Kanselir Angela Merkel masih nyatakan pengungsi "welcome" di Jerman.
Foto: Reuters/D. Ruvic
Kawat Berduri Perbatasan Serbia-Hongaria
Pagar kawat berduri di perbatasan Hongaria ke Serbia yang masih ada celahnya, kini akan ditutup total. Hongaria kewalahan dan tak punya anggaran sebagai negara transit ratusan ribu pengungsi asal Suriah, Afghanistan, Irak dan negara Afrika menuju Jerman, Austria dan Swedia. Serbia yang juga jadi rute transit alami kondisi serupa.
Foto: Reuters/B. Szabo
Austria Buka-Tutup Perbatasan
Austria yang juga salah satu tujuan utama pengungsi, juga berulang kali lakukan kontrol perbatasan dengan cara buka-tutup. Tujuannya menahan arus pengungsi yang terus membludak. Akibatnya kemacetan lalulintas panjang terjadi di jalan bebas hambatan di perbatasan ke Hongaria.
Foto: Reuters/H.P. Bader
Denmark Tolak Pengungsi
Pemerintah Denmark dengan tegas menolak kedatangan pengungsi. Penutupan perbatasan ke Jerman dilakukan dan lalulintas kereta juga dihentikan. Ratusan pengungsi ini dikawal polisi, berjalan kaki melintasi jalan bebas hambatan melewati Denmark, menunju Swedia yang ramah terhadap pengungsi seperti Jerman dan Austria.
Foto: picture-alliance/dpa/B. Nolte
Polandia Tolak Kuota Pengungsi
Ribuan warga Polandia gelar aksi protes menentang rencana pembagian kuota penampungan pengungsi. Walau tidak terimbas langsung krisis pengungsi dan PM Polandia Donald Tusk nyatakan siap terima pengungsi secara sukarela, tapi pemerintahan di bawah dia juga menggalang inisiatif tolak kuota pengungsi.