Serangan bertubi-tubi terhadap infrastruktur perekonomian Islamic State memaksa kelompok teror tersebut memangkas gaji pejuangnya secara drastis. Keputusan tersebut berlaku untuk semua pejuang, terlepas dari posisinya.
Iklan
Kelompok teror Islamic State sedang dilanda krisis keuangan. Menurut aktivis kemanusiaan, IS memotong gaji gerilayawannya di Irak dan Suriah secara drastis. Gaji yang awalnya mencapai 800 US Dollar per bulan, kini menjadi sekitar 200 US Dollar.
Kabar tersebut diungkapkan Pemantau Kemanusiaan Suriah. Mereka melampirkan sebuah surat edaran dari pimpinan IS, yang menyebut pemotongan gaji terpaksa dilakukan lantaran "situasi darurat."
"Keputusan ini tidak mengandung pengecualian, terlepas dari apapun posisinya," begitu bunyi tulisan tersebut. Namun begitu IS tetap berkomitmen terhadap sumbangan bahan pokok sebanyak dua kali dalam sebulan.
Temuan tersebut dipublikasikan Syrian Observatory for Human Rights. Organisasi yang bermarkas di London, Inggris, tersebut merujuk pada jejaring aktivis kemanusiaan di Suriah. Kendati sulit dikonfirmasi, informasi yang dipublikasikan SOHR selama ini terbukti benar.
Sejak koalisi anti teror yang digalang Amerika Serikat dan Rusia beroperasi, Islamic State banyak mengalami kemunduran. Terakhir militer AS mengklaim berhasil menghancurkan sebuah bank yang menyimpan jutaan dollar cadangan devisa Islamic State.
Serangan udara yang dilancarkan 11 Januari di Mosul, Irak, tersebut termasuk strategi baru AS menghancurkan pondasi keuangan IS. "Serangan itu berlangsung baik. Kami memperkirakan kerugiannya akan mencapai juttan US Dollar," ujar Jendral Lloyd Austin, Kepala Komando Pusat militer AS kepada CNN.
"Digabungkan dengan serangan lain terhadap instalasi produksi minyak dan gas milik ISIS, serta kapasitas distribusi, serangan terhadap infrastruktur ekonomi dan sumber keuangan lainnya, Anda bisa bertaruh IS akan cepat kehabisan uang."
AS menilai salah satu daya tarik utama Islamic State untuk pejuang asing adalah kemakmuran yang ditawarkan. Selain mendapat gaji besar, pejuang IS mendapat kiriman bahan makanan dan disediakan tempat tinggal yang relatif mewah.
Inilah Sumber Keuangan ISIS
Sumber utama keuangan ISIS adalah penjualan minyak, penjarahan bank, pajak dari rakyat di daerah pendudukan dan penjualan barang antik. Dengan kekayaan 2 milyar Dolar ISIS bisa bertahan 2 tahun jika jalur dana diputus.
Foto: picture alliance/abaca
Penjualan Minyak Illegal
Sumber utama pemasukan ISIS adalah dari penjualan minyak ilegal. ISIS berhasil merebut beberapa ladang minyak penting di Suriah dan Irak. Sudah jadi rahasia umum jalur penyelundupannya adalah lewat Turki. Pentagon menaksir tiap bulan ISIS meraup omset 40 juta Dolar dari pasar gelap minyak.
Foto: Getty Images/J. Moore
Penjarahan Bank
ISIS selalu menjarah bank-bank di kawasan yang mereka rebut di Suriah dan Irak. Pemerintah Amerika menaksir antara 500 juta hingga satu milyar Dolar berhasil diraup ISIS dari bank-bank tersebut. Saat menaklukkan kota Mossul di utara Irak, dilaporkan 420 juta Dolar raib dijarah. Jumlah ini cukup buat membayar gaji 50.000 jihadis selama setahun.
Foto: Getty Images/S. Platt
Pajak dan Pemerasan
8 juta rakyat di kawasan kekuasaan ISIS harus membayar pajak Antara 5 sampai 15 persen dari pendapatan. Pemerintah Jerman melaporkan, ISIS juga terapkan pajak khusus bagi warga non Muslim. Juga perusahaan di kawasan taklukan harus membayar rutin sejumlah uang perlindungan.
Foto: DW/Andreas Stahl
Penjualan Barang Antik
Para "jihadis" biasa mempropagandakan aksi menghancurkan berhala dari kota-kota antik yang dikuasai ISIS. Tapi barang antik berharga tinggi biasanya diamankan dan diselundupkan untuk dijual di pasar gelap. Juga banyak artefak temuan arkeolog yang disita dan dijual di pasar gelap. Sejauh ini tidak ada angka pasti omset penjualannya.
Foto: Getty Images/AFP/J. Eid
Penculikan dan Uang Tebusan
Penculikan dan permintaan uang tebusan, ibarat pisau bermata dua bagi ISIS. Di satu sisi sumber pemasukan, dan di sisi lain propaganda teror. ISIS diyakini kantungi puluhan juta Dolar uang tebusan. Sandera yang punya efek propaganda besar, biasanya dieksekusi dan videonya ditayangkan lewat Internet. Dengan sekali pukul, ISIS mencapai dua sasaran.
Foto: picture-alliance/AP Photo
Sumbangan
Simpatisan ISIS cukup banyak tersebar di mana-mana dan menyumbang dana bagi kelompok teror ini. Total sumbangannya ditaksir 40 juta Dolar pertahun. Lembaga riset terorisme internasional melaporkan, kasus tertinggi dipegang Arab Saudi, yang sejak 2010 menghukum 860 orang dengan tuduhan membiayai teror. Posisi kedua diduduki AS dengan 100 vonis.