Ketika produsen minyak dunia mencatatkan rekor keuntungan dan memperluas ekspansi bahan bakar fosil, pegiat iklim berusaha melobi pemegang saham untuk ikut mendorong pengurangan emisi.
Iklan
Seratus perusahaan menyebabkan 71 persen emisi gas rumah kaca di dunia, kata Pauline Brünger, pegiat iklim dari Fridays for Future (FFF), di hadapan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) RWE, produsen listrik Jerman, awal Mei lalu.
Belakangan, pegiat iklim mulai memindahkan aksinya dari jalan raya menuju rapat umum pemegang saham. Brünger sendiri mengklaim dirinya diundang sebagai pembicara oleh sekelompok "pemegang saham vital” di RWE.
Kegagalan memitigasi emisi karbon dioksida oleh manajemen RWE sulit dibantah, kata Brünger. Terutama keputusan memperluas tambang batu bara terbuka di Lützerath direspons dengan penolakan keras pegiat iklim dan lingkungan, Januari silam.
"Tidak ada perusahaan lain di penjuru Eropa yang memproduksi emisi sebesar RWE,” tukasnya dalam RUPS. "Tidak ada perusahaan lain di benua ini yang berutang sedemikian besar kepada generasi masa kini dan masa depan.”
Maraknya bencana cuaca ekstrem di seluruh dunia dan akselerasi laju pencairan es di Kutub Utara adalah indikator teranyar perihal kondisi iklim Bumi. Ilmuwan khawatir, batas kenaikan suhu rata-rata sebesar 1,5 derajat Celsius akan terlampaui jauh lebih cepat ketimbang yang sebelumnya diperkirakan. Kegagalan mengurangi emisi disebutkan sebagai faktor utama.
Apa yang Bisa Dilakukan untuk Menahan Laju Pemanasan Global?
Sementara jejak karbon banyak dianggap remeh oleh perusahaan bahan bakar fosil, ada banyak hal yang dapat kita lakukan secara individu untuk membantu membatasi emisi gas rumah kaca yang meningkatkan pemanasan global.
Foto: picture-alliance/U. Baumgarten
Pilih alat transportasi yang rendah emisi
Gunakan bus, kereta, atau sepeda. Kereta untuk perjalanan antarkota di Eropa menghasilkan hingga 90 persen lebih sedikit emisi karbon dibanding menggunakan pesawat.
Foto: Binh Truong/Photoshot/picture alliance
Pilih makan tumbuhan ketimbang daging
Peternakan daging dan susu menyumbang sekitar 15% dari emisi gas rumah kaca (GRK) global. Industri ini juga bertanggung jawab atas hilangnya keanekaragaman hayati, mengontaminasi tanah, dan polusi.
Foto: picture-alliance/dpa/Photoshot/R. Levine
Kritisi kebijakan pemerintah yang tidak ramah lingkungan
Aksi protes, kampanye di media sosial, atau menyampaikan aspirasi kepada perwakilan lokal yang akan berdampak pada politisi.
Foto: Justin Ng/Avalon/picture alliance
Pilih energi terbarukan
Menggunakan listrik yang berasal dari tenaga angin atau matahari adalah cara yang baik untuk memangkas sumber utama karbon perusak iklim.
Foto: Amit Dave/REUTERS
Hemat Energi
Cabut colokan elektronik yang tidak digunakan dan matikan komputer di malam hari.
Foto: Jens Niering/picture alliance
Setop buang makanan
Kamu dapat meminta supermarket untuk berhenti membuang makanan ekstra. Selain itu, sebaiknya bawa wadah penyimpanan untuk sisa makanan yang tidak kamu habiskan saat berada di restoran. (ap)
Foto: picture-alliance/dpa/C. Soeder
6 foto1 | 6
Aktivisme iklim di lantai bursa
Upaya memengaruhi kebijakan perusahaan dari dalam bukan fenomena baru. Bagi Larry Fink, CEO BlackRock, perusahaan manajemen aset terbesar di dunia, aktivisme iklim bisa menguntungkan dalam jangka panjang.
Iklan
BlackRock adalah pemegang saham terbesar kedua Exxon Mobil, perusahaan minyak swasta terbesar di Bumi. Pada 2021 lalu, Fink mengundang pemegang saham pro-iklim untuk ikut dalam dewan direksi.
Mereka membantu menggolkan kebijakan pro-iklim dan pengurangan emisi yang sebelumnya ditolak perusahaan. Namun begitu, aktivisme saham ala Fink dikritik sebagai upaya greenwashing lantaran besarnya investasi BlackRock di sektor energi fosil.
Meski begitu, cara serupa juga dianut Asosiasi Pemegang Saham Etis Jerman, yang rajin membeli saham perusahaan demi mendapat hak bicara di RUPS dan mengkampanyekan keberlanjutan.
7 Perusahaan Minyak yang Paling Berdosa Atas Perubahan Iklim
Tujuh perusahaan minyak bertanggungjawab atas produksi separuh emisi CO2 dari perusahaan swasta selama 25 tahun terakhir. Sebagian perusahaan bahkan aktif membiayai kampanye untuk menyangkal fenomena perubahan iklim
Foto: picture-alliance/dpa
1. Chevron Texaco - 51,1 Gt Co2e
Raksasa minyak AS Chevron Texaco mendapat penghargaan miring "Public Eye on Davos" tahun 2015 silam, lantaran mengabaikan kerusakan lingkungan selama bertahun-tahun. Menurut studi ilmiah yang dipublikasikan pada Jurnal Perubahan Iklim, Chevron memproduksi 51,1 gigaton emisi gas rumah kaca, alias 3,52% dari semua emisi CO2 yang diproduksi manusia sejaki 1750.
Foto: Getty Images
2. ExxonMobil - 46,67 Gt Co2e
Perusahaan AS yang mengelola blok Cepu di Indonesia ini berada di urutan kedua daftar perusahaan pendosa iklim terbesar sejagad. Selama 25 tahun terakhir ExxonMobil memproduksi 46,67 gigaton CO2 atau sekitar 3,22% dari total emisi gas rumah kaca yang diproduksi manusia.
Foto: AP
3. BP - 35,84 Gt Co2e
Raksasa minyak Inggris, BP, memproduksi 35,84 gigaton CO2 atau sekitar 2,47% dari total emisi dunia. Perusahaan ini pernah mendulang reputasi buruk ketika anjungan minyak lepas pantainya di Teluk Meksiko "Deepwater Horizon" meledak dan mencemari laut sekitar. Kerugian yang ditimbulkan saat itu bernilai 7,8 miliar Dollar AS.
Foto: Reuters
4. Royal Dutch Shell - 30,75 Gt Co2e
Shell aktif memproduksi dan berjualan minyak di lebih dari 140 negara. Tidak heran jika perusahaan yang bermarkas di Den Haag, Belanda ini tercatat telah memproduksi 30,75 gigaton emisi gas rumah kaca. Jejak karbon Shell berkisar 2,12% pada keseluruhan gas CO2 yang diproduksi manusia sejak 1750.
Foto: Reuters/T. Melville
5. Conocophillips - 16,87 Gt Co2e
Conocophillips saat ini mengaku memiliki lebih dari 20.000 jaringan stasiun pengisian bahan bakar di seluruh dunia. Perusahaan yang ikut mengebor minyak di Laut Timor ini tercatat memproduksi 16,87 gigaton gas CO2 selama 25 tahun terakhir. Padahal Conoco sudah berdiri sejak 1875.
Berdiri sejak 1883, Peabody Energy adalah perusahaan batu bara swasta terbesar di dunia. Perusahaan ini juga aktif membiayai kampanye buat menyangkal fenomena perubahan iklim. Tidak heran karena Peabody Energy memproduksi 12,43 gigaton emisi gas rumah kaca sejak dekade 1980an.
Foto: Reuters/B. McDermid
7. Total S.A - 10,79 Gt Co2e
Total sering dikecam karena antara lain menyokong rejim militer dan menggagas penggusuran paksa di Myanmar buat membangun pipa minyak. Perusahaan Perancis ini juga terlibat dalam pencemaran berat di Siberia Selatan. Sejak 25 tahun terakhir Total telah memproduksi 10,79 gigaton emisi gas rumah kaca. (rzn/as - Guardian, Climate Accountability Institute)
Foto: picture-alliance/dpa
7 foto1 | 7
Sains iklim di manajemen
Niklas Höhne, ilmuwan iklim di LSM New Climate Institute, Berlin, juga ikut diundang sebagai pembicara dalam Rapat Umum Pemegang Saham RWE, Mei lalu.
Di sana, dia mempertanyakan klaim perusahaan bahwa RWE akan mampu memenuhi komitmen pengurangan emisi sesuai Perjanjian Iklim Paris 2015. Menurutnya, manajemen sengaja mengacuhkan data perdagangan energi fosil dari dalam neraca emisi tahunan.
Manajemen RWE sebaliknya menjawab betapa anggaran emisinya masih sesuai dengan Inisiatif Target Emisi Berbasis Sains (SBTi), yang telah berusia 10 tahun dan menurut Höhne sudah kedaluwarsa karena gagal menghitung total nilai emisi global.
"Inilah sebabnya kami menghadap dewan direksi dan para pemegang saham di dalam RUPS,” kata Brünger, sembari menegaskan pentingya mengritik kejanggalan dalam data emisi perusahaan.
Menurut Höhne, animo perlindungan iklim yang menguat di seluruh dunia harus ikut tercermin dalam RUPS dan agar para pemegang saham mau "mendorong manajemen perusahaan ke arah yang benar,” kata dia.