Para pemusik dan penari Indonesia tampil di Museumsuferfest Frankfurt akhir minggu lalu. Selama tiga hari, penampilan Indonesia di panggung utama disambut meriah puluhan ribu pengunjung.
Iklan
Lebih dari 2,3 juta pengunjung meramaikan Festival Tepi Sungai Uferfest di Frankfurt, Jerman, yang berlangsung 28 sampai 30 Agustus lalu. Acara tahunan itu kali ini menampilkan Indonesia di panggung utama, menyambut kehadirannya sebagai Guest of Honour di Frankfurt Book Fair, Oktober 2015 mendatang. Ada 33 museum di sepanjang tepian sungai Main yang ikut memeriahkan acara itu dengan berbagai atraksi dan pameran.
Acara dibuka hari Jumat sore (28/08) oleh Walikota Frankfurt Peter Feldmann (SPD) dan Duta Besar RI untuk Jerman, Fauzi Bowo. Feldmann menyambut kehadiran "sebuah negara besar dengan kekayaan budaya yang luar biasa" dan menyitir motto "Bhinneka Tunggal Ika". Dubes Fauzi Bowo membalas sambutan itu dengan ucapan terimakasih kepada warga Frankfurt, yang telah menyambut kedatangan peserta dari Indonesia dengan gembira dan meriah.
Tak tanggung-tanggung, Komite Nasional FBF2015 memboyong sederetan pemusik, penyanyi dan penari, baik tradisional maupun kontemporer, yang semuanya mampu berkolaborasi mencampurkan berbagai ritme menjadi sajian menarik.
Yang hadir antara lain KUA ETNIKA Djaduk Ferianto, Dwiki Dharmawan and Friends (World Peace Ensemble), Penyanyi Jazz Dira Sugandi, Tiara dan Sri Hanuraga, BONITA & the Hus-BAND, rapper dan seniman segala bisa JFLOW, DJ Cream, kelompok seni Barong Osing & Gandrung dari Banyuwangi.
Ada juga kelompok musik Angklung dari Frankfurt, tarian SAMAN dan musik dengan DJ Cream, yang dengan komposisi musiknya menghentak publik yang seperti tidak tahan menahan gerakan kaki. Baik siang atau malam, DJ Cream selalu berhasil menggoda mereka buat bergoyang.
Selain sajian musik, area luas yang diberikan kepada Indonesia di tepian sungai diisi dengan gerai kuliner, barang kerajinan, T-Shirt kreatif Hellofest dan berbagai informasi serta buku-buku Indonesia. Selama tiga hari, publik tak henti-hentinya mendatangi area festival, yang ditutup hari Minggu malam dengan atraksi kembang api dan iringan komposisi musik Indonesia.
Musik Indonesia di Tepi Sungai Main, Frankfurt
Yang tampil di Uferfest, 28-30 Agustus 2015 antara lain: Dira Sugandi, Kua Etnika (Djaduk Ferianto), Dwiki Dharmawan & Friends, Barong dan Gandrung Banyuwangi, Bonita & the hus-BAND, Tiara, Sri Hanuraga, JFlow, DJ Cream.
Foto: DW/H. Pasuhuk
Kua Etnika
Kua Etnika garapan pemusik kondang Djaduk Ferianto menampilkan penggalian musik etnis dengan pendekatan modern.
Foto: DW/H. Pasuhuk
Kua Etnika
Hentakan musik Kua Etnika langsung membuat penonton riuh rendah.
Foto: DW/H. Pasuhuk
Kua Etnika
Koordinator Komite Nasional Frankfurt Book Fair (FBF) 2015 Slamet Rahadjo pun didaulat naik panggung.
Foto: DW/H. Pasuhuk
Bonita & The hus-BAND
BONITA & The hus-BAND, kuartet akustik dari Jakarta dengan musik bercorak folk dan soul.
Foto: DW/H. Pasuhuk
Bonita & the hus-BAND
Dan suara lantang vokalis Bonita yang tak terlupakan.
Foto: DW/H. Pasuhuk
Dira Sugandi
Yang membuat pejalan kaki menghentikan langkah, untuk mendengar suara jazz-nya.
Foto: DW/H. Pasuhuk
Dira Sugandi
Sering diajak tampil oleh Incognito, sering manggung di Java Jazz Festival, dan sekarang tampil di Frankfurt.
Foto: DW/H. Pasuhuk
Dwiki Dharmawan & Friends
Dwiki Dharmawan mengajak kawan-kawan Eropanya memainkan Jazz kolaborasi Indonesia dan Eropa.
Foto: DW/H. Pasuhuk
Dwiki Dharmawan & Friends
Kelincahan jari-jari Dwiki di atas tuts piano Steinway & Sons.
Foto: DW/H. Pasuhuk
Orkes Gandrung Banyuwangi
Kelompok Barong Osing dan Gandrung dari Banyuwangi menyedot perhatian penonton.
Foto: DW/H. Pasuhuk
Orkes Gandrung Banyuwangi
Para penari asal Banyuwangi mengajak penonton ikut bergoyang di atas panggung.
Foto: DW/H. Pasuhuk
JFlow beraksi
Komponis dan rapper JFlow membakar semangat penonton dengan gayanya yang enerjik.
Foto: DW/H. Pasuhuk
JFlow beraksi
Dan para penonton perempuan pun maju mendekat ke panggung.
Foto: DW/H. Pasuhuk
DJ Cream
DJ Cream melakukan solo performance yang memukau dan membuat penonton setengah tersihir.
Foto: Hendra Pasuhuk
DJ Cream
Kecekatan tangan dan kemampuan multitasking melayani beberapa mesin sekaligus.
Foto: Hendra Pasuhuk
Mian Tiara (vokal) dan Sri Hanuraga (piano)
Mian Tiara (vokal) dan Sri Hanuraga (piano) menampilkan musik syahdu dengan alunan yang membuai.
Foto: Hendra Pasuhuk
Mian Tiara
Memukau penonton yang terpaku di terang matahari sore.
Foto: Hendra Pasuhuk
Mian Tiara
Penguasaan teknik dan pembawaan lagu yang mempesona dan penuh penghayatan.