1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Sosial

Ketua MA Afrika Selatan Sebut Vaksinasi Corona Agenda Setan

11 Desember 2020

Ia pun tidak menyesal mengatakan hal itu dan berpendapat bahwa vaksinasi tidak boleh dipaksa.

Ketua Mahkamah Agung Afrika Selatan, Mogoeng Mogoeng
Ketua Mahkamah Agung Afrika Selatan, Mogoeng MogoengFoto: AFP/Getty Images

Ketua Mahkamah Agung Afrika Selatan, Mogoeng Mogoeng, pada hari Jumat menepis kekhawatiran tentang kemungkinan dirinya membahayakan kesehatan masyarakat dengan mengaitkan vaksin virus corona dengan "agenda setan".

Afrika Selatan telah mencatat lebih dari 22.700 kematian akibat COVID-19. Sejauh ini merupakan jumlah tertinggi di benua Afrika. Kekhawatiran bahwa orang mungkin menghindari vaksinasi akibat komentar tersebut dengan cepat merebak.

Setelah Afrika Selatan menjadi tuan rumah pertama untuk uji coba vaksin virus corona di benua Afrika, aktivis anti vaksin banyak yang protes karena beranggapan orang Afrika digunakan sebagai subjek tes.

Mogoeng, yang sering menunjukkan kereligiusannya saat menjalankan tugas, berdoa di acara publik pada Kamis bahwa orang harus menghindari vaksin apa pun yang diupayakan untuk "memajukan agenda setan".

Tidak menyesal

Menanggapi pertanyaan tentang ini pada konferensi pers Jumat untuk merilis laporan pengadilan, Mogoeng berkata, "Jika ada vaksin apa pun yang dengan sengaja dimaksudkan untuk merugikan manusia, vaksin itu tidak boleh ada. Saya menangis berdoa kepada Tuhan untuk menghentikannya."

Mogoeng menambahkan, "Saya tidak berpikir vaksin itu harus wajib... Anda tidak bisa memaksakan vaksin pada orang. Kenapa harus dipaksa?"

Situs berita Sunday Times Daily mengutip profesor virologi Universitas Wits, Barry Schoub, yang juga menjabat sebagai kepala komite penasehat menteri untuk COVID-19, mengatakan: "Sangat disayangkan bahwa seseorang dengan posisi tinggi seperti itu menyesatkan masyarakat. Vaksin adalah bagian utama dari pengendalian epidemi ini dan sangat disayangkan seseorang dengan pengaruh besar seperti itu menentang upaya untuk mengendalikan pandemi. "

Organisasi hak asasi manusia Africa 4 Palestine mengatakan komentar Mogoeng "merendahkan ilmu kedokteran dan posisi Afrika Selatan dalam pendistribusian vaksin".

Tapi Mogoeng berkata dia tidak akan dibungkam. "Saya tidak peduli dengan konsekuensinya. Kita sudah terlalu lama diam, mematuhi aturan."

Afrika Selatan berharap menerima vaksin virus corona pertamanya dari skema distribusi global COVAX pada kuartal kedua tahun depan.

na/yp (rtr)