Kim Jong Un Ancam Gunakan Nuklir dalam Potensi Perang
28 Juli 2022
Pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong Un mengatakan "pencegahan perang nuklir juga sepenuhnya siap untuk dimobilisasi" jika terjadi perang. Kim menuduh Amerika Serikat berperilaku "seperti gangster".
Iklan
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un telah memperingatkan bahwa dia siap untuk menggunakan senjata nuklir dalam potensi konflik dengan Amerika Serikat, hal ini dilaporkan oleh media pemerintah Korea Utara pada Kamis (28/07).
Kim membuat ancaman itu dalam pidatonya kepada para veteran perang dalam peringatan 69 tahun gencatan senjata Perang Korea. Ancaman Kim muncul beberapa minggu setelah Washington dan Seoul mengklaim Pyongyang sedang mempersiapkan uji coba nuklir pertamanya sejak 2017.
"Angkatan bersenjata kami benar-benar siap untuk menanggapi krisis apa pun, dan pencegahan perang nuklir negara kami juga sepenuhnya siap untuk memobilisasi kekuatan absolutnya dengan setia, akurat, dan segera ke misinya," kata pemimpin tertinggi negara yang tertutup itu.
Ini adalah ancaman kedua tahun ini.
Fakta Unik tentang Korea Utara
Korea Utara adalah negara miskin yang secara internasional terisolasi. Saking tertutupnya, tidak banyak yang diketahui tentang negara ini. Berikut beberapa fakta unik tentang Korea Utara:
Foto: picture-alliance/AP Images/P. Semansky
Ideologi Negara
Secara resmi Korea Utara bukan lagi negara komunis. Sejak tahun 2009, negara ini menganut ideologi baru yang disebut “Juche”. Ideologi yang pertama kali dicetuskan oleh Kim Il-sung pada tahun 1955 ini mengandung prinsip: "manusia menguasai segala sesuatu dan memutuskan segala sesuatu".
Foto: AP
Penanggalan
Sebenarnya menurut penanggalan kalender tradisional Korea, Dangun, yang mulai dipakai sejak 2333 SM, Korea Utara saat ini berada di tahun 4349. Namun, negara ini memilki satu cara penanggalan lain yang unik, yaitu berdasarkan tahun kelahiran pemimpin besar Kim Il-sung tahun 1912. Jadinya di Korea Utara sekarang baru tahun 105.
Foto: Colourbox/PetraD
Surga di Korea Utara
Korea Utara terkenal sebagai negara konservatif, rakyatnya hidup dalam kemiskinan dan tertekan di bawah kepemimpinan seorang diktator. Namun begitu, ada juga yang menganggap negara ini sebagai surga, setidaknya bagi pemakai marijuana. Daun memabukan ini dilegalkan di Korea Utara, bahkan tidak dikategorikan sebagai narkoba.
Foto: picture alliance/Photopqr/l'Alsace
Stadion Terbesar di Dunia
Satu bangunan yang menjadi kebanggaan Korea Utara: Stadion Hari Buruh Rungrado, yang diselesaikan pada 1 Mei 1989, mampu menampung 150.000 penonton. Stadion tempat menggelar event olahraga, seperti sepak bola dan atletik atau juga Arirang, festival senam masal dan artistik ini kapasitasnya jauh lebih besar dibanding peringkat 2, Stadion Michigan (107.601) di AS.
Foto: picture-alliance/dpa
Potongan Rambut
Sekitar setahun setelah berkuasa, pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengeluarkan satu peraturan baru mengenai potongan rambut. Pria hanya diperbolehkan memilih 10 potongan rambut. Tapi model rambut yang dimiliki Kim Jong-un bukanlah salah satu yang diperbolehkan. Sementara, pilihan bagi perempuan lebih banyak: 18 model.
Foto: picture alliance/AP Images
Tanggal Ulang Tahun yang Sepi
Tidak ada seorangpun di Korea Utara yang lahir pada tanggal 8 Juli atau 17 Desember berani merayakan hari ulangtahun mereka. Alasannya, kedua tanggal ini merupakan hari kematian Kim Il-sung dan Kim Jong-il. Gantinya, sekitar 100.000 warga Korea Utara, yang lahir pada tanggal tersebut, merayakan hari ulang tahun pada 9 Juli atau 18 Desember.
Foto: Fotolia/Jenny Sturm
Busana yang Diharamkan
Korea Utara menganggap Amerika Serikat sebagai musuh utamanya. Saking besar rasa permusuhan yang dimiliki, pemerintah Korea Utara melarang warganya untuk mengenakan busana jeans. Jenis pakaian ini dianggap simbol Amerika Serikat.
Foto: picture-alliance/chromorange
7 foto1 | 7
Program nuklir Korut langgar hukum Internasional
Kim menambahkan, "saya sekali lagi menjelaskan bahwa Korea Utara sepenuhnya siap untuk setiap konfrontasi militer dengan Amerika Serikat."
Leif-Eric Easley, seorang profesor studi internasional di Universitas Ewha di Seoul, mengatakan kepada Associated Press bahwa "retorika Kim menggelembungkan ancaman eksternal untuk membenarkan rezimnya yang fokus secara militer dan berjuang secara ekonomi."
"Program nuklir dan rudal Korea Utara melanggar hukum internasional, tetapi Kim mencoba menggambarkan penumpukan senjatanya yang tidak stabil sebagai upaya yang benar untuk membela diri," tambahnya.
Ketegangan baru dengan Korea Selatan
Presiden konservatif baru Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, berkampanye dengan pendekatan garis keras terhadap provokasi Korea Utara. Kim menyebut Yoon sebagai "maniak konfrontasi" yang pemerintahannya "dipimpin oleh" gangster.
Dia mengatakan setiap tindakan militer terhadap Korea Utara "akan segera dihukum oleh kekuatan kita yang kuat dan pemerintah Yoon Suk-yeol dan militernya akan dimusnahkan.''
Kim juga menuduh AS menerapkan "standar ganda" dan "berperilaku seperti gangster" untuk melanjutkan latihan militer dengan Korea Selatan, karena Washington telah berulang kali mengutuk kegiatan militer "rutin" Pyongyang sendiri sebagai provokasi.
Menurut Wilson Center yang berbasis di Washington, Korea Utara telah melakukan lebih dari 30 uji coba rudal sepanjang tahun ini, dibandingkan dengan hanya delapan pada tahun 2021.