Kim Jong Un Ingin Perbaiki Hubungan dengan Dunia Luar
8 Januari 2021
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menjajaki upaya untuk memperbaiki hubungan dengan Korea Selatan dan berjanji untuk memperluas hubungan luar negeri, kata media pemerintah pada hari Jumat (08/01).
Kim "mendeklarasikan orientasi umum dan posisi kebijakan partai untuk secara komprehensif memperluas dan mengembangkan hubungan eksternal," kata KCNA.
Media pemerintah mengatakan Kim meninjau hubungan dengan saingannya Korea Selatan tetapi tidak merinci langkah-langkah apa yang dia ingin ambil. Para pengamat mengharapkan Kim menggunakan kongres Partai Buruh untuk mengirim isyarat perdamaian ke Seoul dan Washington saat dia menghadapi masalah ekonomi yang semakin berat di dalam negeri.
Dalam pidato pembukaan kongres, Kim mengakui rencana pembangunan ekonomi sebelumnya telah gagal dan berjanji untuk menyusun rencana pembangunan lima tahun yang baru. Sementara pada hari kedua (06/01) pertemuan tersebut, dia juga mengatakan akan meningkatkan kemampuan militer negaranya.
Kota 'Lambang Peradaban Modern' di Korea Utara
Kim Jong Un resmikan proyek mercusuar di dekat gunung suci yang disebut-sebut sebagai tempat kelahiran ayahnya. Media pemerintah menggambarkan kota Samjiyon sebagai "lambang peradaban modern."
Foto: Reuters/KCNA
Samjiyon, kota yang berubah
Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un (kedua dari kanan) meresmikan rampungnya pembangunan dan renovasi kota Samjiyon. Kim memuji kota itu sebagai "lambang peradaban modern."
Foto: picture alliance/dpa/KCNA
Disebut sebagai kota kelahiran Kim Jong Il
Kota Samjiyon terletak di dekat Gunung Paektu, jaraknya sekitar 15 kilometer dari Sungai Yalu yang memisahkan Korea Utara dan Cina. Situs ini menyandang status suci di Korea Utara karena disebut sebagai tempat kelahiran ayah dan pendahulu Kim Jong Un, Kim Jong Il.
Foto: Reuters/KCNA
Dilengkapi resor ski
Samjiyon digambarkan sebagai "kota pegunungan modern di bawah sosialisme." Di kota ini tersedia perumahan untuk 4.000 keluarga, menurut kantor berita resmi KCNA. Kota ini juga dilengkapi dengan rumah sakit, fasilitas kebudayaan, dan resor ski.
Foto: Reuters/KCNA
Inisiatif besar
Pembukaan kota resor Samjiyon menampilkan atraksi kembang api dan melibatkan kemeriahan yang luar biasa. Kota ini menjadi bagian dari inisiatif ekonomi terbesar yang dilakukan Kim sebagai upaya untuk memberdayakan "perekonomian yang mandiri" di tengah sanksi AS.
Foto: Reuters/KCNA
Hadapi 'kendala dan tantangan'
Media pemerintah mengatakan proyek itu berhasil diselesaikan meski menghadapi "cobaan terburuk" serta "kendala dan tantangan," tanpa menjelaskan lebih lanjut maksudnya. Proses konstruksi sempat ditunda karena kekurangan bahan dan tenaga kerja sebagai akibat sanksi internasional yang diberlakukan untuk mengekang program nuklir negara itu.
Foto: Getty Images/AFP/E. Jones
Pekerjakan brigade pekerja muda
Pyongyang memobilisasi brigade pekerja muda untuk mengerjakan proyek ini. Para pembelot dan aktivis hak asasi manusia Korea Utara menyamakan ini dengan "kerja paksa" karena pekerja mendapat makanan yang buruk, tidak digaji dan dipaksa bekerja lebih dari 12 jam sehari hingga 10 tahun. Mereka dijanjikan dapat kesempatan lebih bagus untuk masuk universitas atau ke Partai Buruh yang berkuasa. (ae/)
Foto: picture alliance/Yonhap
6 foto1 | 6
Tolak paham kapitalisme
Kim membahas cara-cara untuk membuka "masa keemasan baru" dalam kampanyenya, karena Pyongyang telah meningkatkan tindakan kerasnya terhadap informasi luar, dengan memberlakukan undang-undang baru bulan lalu yang melarang materi asing yang dapat memicu "pemikiran reaksioner."
Dia menyerukan untuk "membangun gaya hidup sendiri yang sehat dan revolusioner di semua bidang kehidupan sosial dan sepenuhnya menghilangkan elemen non-sosialis," kata KCNA.
Kim juga mengkritik organisasi masyarakat pekerja termasuk liga pemuda karena diduga gagal memenuhi tugas. Liga pemuda diharuskan memprioritaskan "pendidikan ideologis" di atas tugas lainnya.
Para pengamat mengatakan Korea Utara tengah berusaha melindungi diri dari kemungkinan penyebaran paham kapitalisme dan melonggarkan persatuan internal di tengah kesulitan ekonomi.
Kedua Pemimpin Korea Capai Kesepakatan Akhiri Perang