1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
SosialEropa

Inovasi Upcycling Limbah Kincir Angin Tua

Karl Harenbrock
31 Maret 2023

Kincir angin yang dulunya inovatif, banyak yang sekarang ketinggalan jaman dan dibuang atau dibakar. Padahal limbah ini perlu penanganan khusus. Sekarang sudah ada langkah kreatif untuk "upcycling".

Polen Erneuerbare Energien Windräder Wojciechow
Foto: Klatka Grzegorz/dpa/CTK/picture alliance

Umur kincir angin sebagian sudah  20 tahun. Banyak kincir angin yang sudah tua, dan sekarang sudah terlalu kecil dan tidak efisien. Jadi instalasinya dirobohkan. Tapi bagaimana mengolah limbah kincir angin tua, yang kerap terdiri dari banyak bongkah plastik dan serat kaca? 

Sebagian besar mendarat di tempat penampungan besi tua, atau di dalam oven pembakaran. Stasiun terakhirnya pabrik semen atau pengolahan baja. Di sana, kincir angin tua tidak didaurulang, melainkan hanya dimusnahkan. 

Padahal sejak beberapa tahun lalu, lokasi pembakaran limbah sudah memprotes. Masalahnya, limbah ini mengandung serat kaca, dan itu mengandung damar. Sifat ini membuat oven melekat dan merekatkan karat. "Jadi jalan itu tentu bukan solusinya, apalagi itu gila dari segi ekologis," ditekankan Frank J. Kroll dari manajer Repowering Demontage Recycling Wind e.V.

Daur Ulang Baling-Baling Kincir Angin

04:08

This browser does not support the video element.

Produsen kincir angin terlambat pikirkan konsep daurulang

Masalah daur ulang kincir angin adalah masalah besar. Para pembuatnya terlambat memikirkan konsep daur ulang. Di padang rumput hijau, sebuah kincir angin dibelah-belah dengan las, dan dibuang ke tempat besi tua. Caranya seharusnya tidak demikian.

Di Polandia, di dekat kota Breslau orang menemukan solusi lain. Perusahaan Anmet membuat mebel dari bekas baling-baling kincir angin. Untuk itu, baling-baling yang panjangnya 12 meter dipotong-potong. Setelah diamplas dan dicat ulang, terbentuklah mebel untuk taman, kursi, bangku dan meja. Semuanya diperbagus dengan kayu pohon jenis "larch".

Desainnya dibuat para mahasiswa di sekolah tinggi kota Zielona Gora. Mereka bermotivasi tinggi, karena ide-ide mereka diwujudkan dan dijual ke berbagai negara. Weronika Marucha berkuliah di bidang desain. Tentu ini juga bisa digunakan di dalam ruangan, tapi saya pikir, di luar lebih cocok, karena bahannya sangat tahan air dan tidak mudah rusak" ujar Marucha.

Misalnya untuk dijadikan sebuah papan locat untuk kolam renang. Ide daur ulang atau lebih tepatnya "upcycling" ini sangat unik. Contoh lain adalah, baling-baling digunakan sebagai bagian yang menunjang jembatan bagi pejalan kaki. Ini idenya manajer Anmet, insinyur Andrzej Adamcio.

Baling-baling tua ia anggap bahan baku berharga, bukan sampah. Manajer Anmet, Andrzej Adamicio mengatakan, bentuk baling-baling tidak diubah. Mereka membuat patung dengan 12 sayap baling-baling. Ini akan jadi seperti monumen. Ukurannya besar, dan orang akan terpesona.

Alih fungsi kincir angin

Andre Schnabel memasarkan karya-karyanya secara eksklusif lewat toko online-nya. Dengan sebuah aplikasi, konsumen sudah bisa mengecek bagaimana tampaknya, jika mebel diletakkan di taman. Sebuah bangku untuk taman harganya 1.500 Euro.

Andre Schnabel adalah manajer Wings for Living ia menjelaskan, perusahaannya ingin menjadi merek yang kecil tapi eksklusif. Yang tentu merujuk ke sebuah masalah lingkungan, tapi juga menunjukkan bahwa bahan dari sebuah barang yang tidak dipakai lagi, bisa dibuat mebel yang unik.

Jika instalasi ini pembangkit energi menjadi barang tua dalam 30-40 tahun mendatang, ini tidak akan jadi limbah lagi, melainkan sumber bahan baku yang berharga.

Frank J. Kroll mengemukakan, semua produsen terkenal berusaha membuat komponen yang nantinya bisa dengan mudah didaurulang. Mudah artinya: tidak mengkhawatirkan secara ekologis, perlu sedikit energi, dan tidak mahal.

Mendaurulang kincir angin kini semakin penting. Di Jerman misalnya, di masa depan, setiap tahunnya akan dipasang 1.500 instalasi yang berasal dari daur ulang kincir angin. Ini bahan berton-ton, yang dalam beberapa dasawarsa ke depan akan menghasilkan bahan baku bernilai tinggi. (ml/as)