1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Kisah Spion Cantik Mata Hari Jadi Opera Balet

1 Februari 2016

Hampir seabad setelah Mata Hari ditembak mati karena tuduhan melakukan spionase, kisah penari cantik yang pernah menggegerkan kalangan elit Eropa selama Perang Dunia I itu dipentaskan. Di negara asalnya, Belanda.

Symbolbild Ballett Ballerina
Foto: Fotolia/demidoff

Pementasan Balet "Mata Hari" akan dimulai 6 Frebruari di Amsterdam, dan sekarang tiketnya sudah terjual habis. Kehidupan spion cantik itu diceritakan lagi dalam sebuah sendratari. Kisah Margaretha Geertruida Zelle, begitu nama aslinya, memang dramatis. Kisah kehidupan sensasional, penuh skandal asmara, cerita cinta dan penghianatan.

Mata Hari diseksekusi oleh regu tembak Perancis Oktober 1917, setelah penari eksotis itu dituduh melakukan kegiatan mata-mata untuk Jerman selama Perang Dunia I. Ketika itu, ia berusia 41 tahun.

Di tahun-tahun sebelum pecah perang, Mata Hari sudah dikenal di kalangan elit, karena dia berani tampil dalam tarian erotis sambil melepaskan sehelai demi sehelai pakaiannya di atas panggung. Dia disebut-sebut sebagai penari eksotis pertama yang punya reputasi dunia.

Pertunjukkan""tarian sakral" gaya orientalis Mata Hari selalu penuh pengunjung. Dia memang mendobrak norma-norma budaya saat itu dan sering tampil hanya dengan potongan-potongan kain bertatah berlian yang menutupi dada dan bagian pinggulnya. Karena gaya tarian yang dii tunjukkan meniru dari tarian-tarian Jawa, sebenzat saja dia disebut-sebut sebagai sensasi orientalis oleh kalangan elit di Paris.

Hiasan kepala Mata Hari di pameran tentang spionase dan agen rahasia, musium Haus der Geschichte di Bonn, 2003Foto: AP

"Saya ingin membuat pertunjukkan balet yang dramatis ... dan saya memang sedang mencari materi pelajaran untuk tarian, jadi harus ada koneksinya dengan tarian," kata Ted Brandsen, direktur Balet Nasional Belanda dan oreografer sendratari itu.

"Mata Hari adalah orang yang selalu membuat saya terpesona, dan dia orang Belanda. Banyak orang yang tidak tahu itu," kata Brandsen kepada kantor berit AFP.

Gagasan menciptakan opera balet ini dimulai empat tahun lalu. Ted Brandsen membicarakan hal ini dengan komposer terkenal Inggris Tarik O'Regan, dan akhirnya semua mulai mengambil wujud nyata. Lebih dari 60 penarisiap tampil dalam drama balet berdurasi sekitar dua jam ini.

Para penari balet dari Bolshoi, MoskowFoto: Iimago/ITAR-TASS

Settingnya kebanyakan menampilkan suasana di Paris, di mana Mata Hari disebut-sebut punya hubungan asmara dengan komposer besar Italia, Giacomo Puccini.

Ada lebih dari 300 kostum yang akan ditampilkan, dibuat dibawah arahan desainer Perancis Francois-Noel Cherpin - yang mulai bekerja merancang kostum-kostum itu tiga tahun lalu.

Penari utamanya adalah balerina Rusia Anna Tsygankova. "Menyelami kehidupannya adalah kesempatan besar bagi saya,saya mau mengenal Mata Hari dengan lebih baik," kata lulusan sekolah balet Bolshoi itu kepada kantor berita AFP disela-sela latihannya.

"Dia adalah sebuah teka-teki bagi saya. Siapa yang bisa mengatakan dengan pasti, siapa dia ? Apakah dia hanya seorang penari? Apa dia benar-benar mata-mata, atau mungkin dia korban dari situasinya?"

Artis Swedia Greta Garbo, foto dari tahun 1932Foto: imago/United Archives

Setelah bercerai dari suaminya, seorang perwira pasukan kolonial Belanda, Margaretha Zelle pergi ke Paris tahun 1904 untuk memulai kehidupan yagn baru.

Dia lalu menggunakan nama "Mata Hari", yang diambil dari Bahasa Indonesia, dan menarikan tari-tarian bergaya Jawa yang eksotik dan juga erotis. Cerita tentang kecantikannya menyebar luas ke seluruh Eropa.

"Dia jadi terkenal, sebanding dengan seseorang Madonna atau Lady Gaga pada masa kini. Dia menjadi terkenal dengan sangat cepat," kata Ted Brandsen.

Ketika pecah Perang Dunia I tahun 1914, Mata Hari berada di Berlin. Dia konon direkrut oleh Jerman untuk memata-matai Perancis dan Inggris. Dia ditangkap seorang perwira Perancis ketika ingin menemui seorang perwira muda Rusia, kekasihnya saat itu.

Foto arsip Margaretha Geertruida Zelle alias Mata Hari (1876-1917)Foto: Getty Images

Di suatu pagi bulan Oktober 1919, Mata Hari dieksekusi di pinggiran kota Paris, Vincennes. Tahun 1931, kisah hidupnya diangkat ke layar perak dibintangi oleh aktris terkenal Swedia, Greta Garbo.

Ketika dieksekusi, Mata Hari diberitakan menolak penutup mata, dan malah melayangkan ciuman jauh ke para penembaknya.

"Dia mati dengan kepala terangkat tinggi," kata Ted Brandsen. Drama Blet Mata Hari akan digelar 6-26 Februari di Gedung Balet Nasional Belanda di Amsterdam.

hp/rn (afp)