1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Sepak BolaJerman

Kisah sukses 125 tahun Bayern München di Ajang Sepak Bola

Andreas Sten-Ziemons
28 Februari 2025

Klub terbaik di Jerman yang juga merupakan salah satu klub papan atas Eropa ini didirikan 125 tahun silam di sebuah kafe di München.

Deutschland München 2015 | FC Bayern München Erlebniswelt | Vitrine mit Pokalen des Rekordjahres 2013
FC Bayern adalah salah satu klub terbaik di Eropa, memiliki lebih dari 400.000 anggota dan jutaan penggemar di seluruh duniaFoto: FrankHoemann/SVEN SIMON/picture alliance

FC Bayern München adalah klub sepak bola terbaik dan tersukses di Jerman. Lebih dikenal dengan nama singkatnya FC Bayern, mereka telah menjadi juara liga Jerman sebanyak 33 kali dan memenangkan Kejuaraan Nasional Sepakbola Jerman, DFB-Pokal, sebanyak 20 kali. Bayern München juga telah memenangkan enam Liga Champions Eropa dan Piala Eropa, sebutan untuk kompetisi ini sampai tahun 1992. Mereka juga pernah memenangkan satu kali UEFA Cup Winners Cup dan satu kali UEFA Cup, yang kini lebih dikenal sebagai Europe League. FC Bayern juga pernah memenangkan dua Piala Dunia dan dua Piala Dunia Antarklub FIFA - itulah daftar gelar  dan trofi penting yang dimiliki klub, seperti terpampang pada etalasenya di München.

Namun FC Bayern dimulai dengan sangat kecil 125 tahun yang lalu. Sekelompok pemuda bertemu pada 27 Februari 1900 di Café Gisela di pusat kota München. Mereka adalah anggota grup sepak bola dari klub pesenam pria (Männer-Turn-Verein/MTV). Sepak bola, bagi para para pesenam tradisional hanyalah sekadar olahraga baru dari Inggris.

MTV ketika itu menolak untuk mendaftarkan divisi sepak bola secara resmi ke asosiasi. Oleh karena itu, para pesepakbola MTV tanpa basa-basi mendirikan klub sepak bola mereka sendiri tanpa dan menamakannya F.C. Bayern. Warna klub pada awalnya adalah biru dan putih, warna bendera Bayern.

Kurt Landauer, seorang visioner sepak bola 

Butuh waktu untuk mewujudkan kesuksesan yang pertama. Pada tahun 1924, Bayern memenangkan kejuaraan di Jerman selatan untuk pertama kalinya, dan pada tahun 1932 mereka memenangkan gelar juara nasional Jerman pertama mereka. Tak lama setelah itu, kaum Nazi berkuasa dan di mata mereka, FC Bayern dianggap sebagai "klub Yahudi”.

Kurt Landauer, seorang berlatar belakang Yahudi, telah menjadi presiden klub tersebut sejak 1919 dan bertanggung jawab atas kesuksesan klub titu sepanjang era Republik Weimar. Ia fokus untuk membina para pemain muda, mengorganisir pertandingan uji coba melawan tim-tim internasional dan juga mendatangkan pemain asing - yang sering kali juga merupakan orang Yahudi - dari Republik Ceko atau Hungaria ke München.

Para penggemar FC Bayern mengenang mantan presiden Kurt Landauer dalam sebuah pertunjukan koreo besar di tahun 2014Foto: Stefan Matzke/sampics/picture alliance

Oleh Nazi, Landauer dipaksa mengundurkan diri dari jabatannya pada tahun 1933. Dia kemudian dipenjara sebentar di kamp konsentrasi Dachau dan melarikan diri ke Swiss setelah dibebaskan tahun 1939, di mana dia selamat dari Perang Dunia Kedua, sementara banyak anggota keluarganya yang menjadi korban Holocaust. Landauer kembali menjadi presiden Bayern München di tahun 1947 hingga 1951.

Klub ini sempat melupakan "latar belakang Yahudi” untuk waktu yang lama. Baru pada tahun 2009, kenangan akan Landauer dan prestasinya kembali hidup Sstelah fans klub ini mengkampanyekannya. Sejak 2013, Kurt Landauer menjadi presiden kehormatan FC Bayern.

Generasi emas: Beckenbauer, Maier dan Müller

Namun pasca perang, tidak semuanya berjalan dangan baik. FC Bayern hanya berada di ranking liga kedua selama beberapa waktu dan oleh karena itu tidak ikut serta saat liga utama Jerman Bundesliga didirikan pada tahun 1963.

FC Bayern baru naik ke Bundesliga tahun 1965. Pada saat itu, seorang pemain muda berbakat bernama Franz Beckenbauer telah bermain untuk mereka di lini pertahanan, juga penjaga gawang Sepp Maier dan pencetak gol "Bomber” Gerd Müller.

Pada tahun-tahun berikutnya, FC Bayern memenangkan kejuaraan Bundesliga pertama pada tahun 1969. Mereka juga memenangkan tiga piala kejuaraan nasional berturut-turut dari tahun 1974 hingga 1976. Tiga bintang lapangan itu punya andil besar.

Gerd Müller, Sepp Maier dan Franz Beckenbauer (dari kiri ke kanan) adalah tim inti Bayern yang solid di tahun 1970-anFoto: SvenSimon/picture alliance

"Kami memiliki tim yang mampu memenangkan segalanya,” kata ikon klub, Franz Beckenbauer, yang meninggal dunia pada Januari 2024, mengenang era kesuksesan FC Byaern. "Gerd Müller adalah pencetak gol kami, Sepp Maier penjaga gawang. Saat itu adalah masa yang istimewa,” ujarnya.

Dominasi di bawah asuhan manajer Uli Hoeneß

Sejak tahun 1983, fase kejayaan berikutnya terjadi di bawah asuhan pelatih Udo Lattek dan Jupp Heynckes. Mantan pemain profesional Bayern dan tim nasional Jerman, Uli Hoeneß, harus mengakhiri kariernya pada tahun 1979 karena cedera dan bekerja sebagai manajer Bayern sejak saat itu. Ia merintis era keberhasilan berikutnya.

Dalam waktu singkat, ia mengubah klub yang saat itu sedang dililit utang menjadi salah satu klub terbaik dunia. "Kekuatan inovatif kami yaitu dengan menetapkan standar. Uli Hoeneß menciptakan merchandise dalam sepak bola, misalnya,” kata presiden klub saat ini, Herbert Hainer.

Salah satu strategi favorit Hoeneß adalah memburu pemain-pemain terbaik dari rival-rival terberatnya dan membujuk mereka ke München dengan prospek untuk memenangkan gelar. Dengan cara ini, ia memperkuat timnya sendiri dan pada saat bersamaan melemahkan lawan-lawannya.

Dominasi mutlak di Bundesliga

Pada tahun 1987, FC Bayern menggeser posisi pertama FC Nürnberg sebagai rekor juara Jerman dengan gelar kesepuluh- sejak saat itu, FC Bayern telah memenangkan 23 gelar lainnya.

Tahun 2013 hingga 2023, FC Bayern memenangkan sebelas gelar juara liga secara beruntun, ini merupakan masa yang berat bagi lawan-lawannya. Hanya juara tahun lalu, Bayer Leverkusen, yang tampaknya dapat menandingi FC Bayern.

Sejak September 2022 FC Bayern belum dapat mengalahkan Bayer LeverkusenFoto: Marius Becker/dpa/picture alliance

"Leverkusen lebih kuat dari yang diperkirakan,” ujar Hoeneß - yang kini menjabat sebagai presiden kehormatan Bayern. Hoeneß mengatakan pada kepada stasiun siaran Bayerischer Rundfunk,"Leverkusen adalah satu-satunya tim yang benar-benar mengganggu kami dan akan terus melakukannya. Yang lainnya - Dortmund, Leipzig - sudah selesai.”

Namun demikian, FC Bayern, yang memimpin klasemen dengan delapan poin setelah dua pertiga musim, mungkin akan menjadi juara Jerman untuk ke-34 kalinya.

Perjuangan mengejar ketertinggalan di panggung internasional

Bayern meluaskan jaringannya dan memiliki beberapa ‘kantor' di luar negeri seperti di New York, Shanghai, dan Bangkok. Liga utama Jerman Bundesliga adalah tujuan utama setiap tahun. Namun gelar yang lebih penting lagi adalah menjadi juaraChampions Leaguedan bersaing dengan klub-klub top Eropa lainnya.

Tapi kejuaraan antar klub Eropa paling bergengsi itu lama didominasi oleh klub-klub Spanyol dan Inggris seperti Real Madrid dan Manchester City yang memiliki lebih banyak uang dibandingkan Munchen. Di Inggris, investor internasional terutama bersaing dan menyalurkan dana besar untuk memperkuat klubnya. Bagi FC Bayern, makin sulit untuk merekrut pemain internasional papan atas.

Manchester City tampil lebih baik dari Bayern - juga berkat Erling Haaland (kanan), yang tidak jadi berpindah ke FC BayernFoto: Alexander Hassenstein/Getty Images

"Inggris menghabiskan banyak sekali uang dengan cara yang tidak tidak rasional,” keluh mantan CEO FC Bayern, Karl-Heinz Rummenigge, dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Italia, Corriere dello Sport, pada  Februari 2023. Dia juga mengatakan: ”Kekayaan harus didistribusikan dengan lebih baik. Globalisasi pasar telah menciptakan ketidaksetaraan yang luar biasa.”

Tapi di liga nasional Jerman, FC Bayern adalah klub yang paling kaya, sehingga bisa merekrut pemain-pemain terbaik Jerman. Belakangan, kesenjangan antara FC Bayern dan klub-klub lain di liga Jerman semakin melebar. FC Bayern kemungkinan besar masih akan mendominasi Bundesliga untuk waktu lama.

Diadaptasi dari artikel DW bahasa Jerman