1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Klub Inggris Dominasi Eropa

12 Maret 2008

Liverpool mengukuhkan keperkasaan klub Inggris di Champions Cup. Setelah sebelumnya Arsenal, Chelsea dan Manchester, kini menyusul Liverpool melangkah ke babak berikutnya dengan menggusur juara Liga Italia, Inter Milan.

Rafael Benitez, pelatih LiverpoolFoto: AP

“Sebuah pertandingan bersejarah di satu malam yang bersejarah.” Puji koran Times di Inggris mengenai kemenangan pertandingan tandang Liverpool atas Inter 1-0.

Sementara itu, pelatih Inter Milan, Roberto Mancini, menyampaikan pengunduran dirinya setelah terdepak dari ajang Piala Champions ini. "Dua setengah bulan ke depan merupakan tugas terakhir saya sebagai pelatih di klub ini.“ Demikian dikatakan Mancini. Dengan begitu, beberapa hari setelah peringatan ulang tahun klub ke 100, para pengurus Inter Milan harus sudah mulai sibuk mencari pelatih baru. Yang menjadi calon favorit untuk menggantikan Mancini adalah Jose Mourinho. Juga diberitakan, Inter Milan tertarik untuk mendapatkan pelatih Liverpool Rafael Benitez.

Pengundian pertandingan perempat final Piala Champions akan dilakukan hari Jum’at (14/03). Melihat kekuatan ke-empat klub Inggris ini, jika mereka ini tidak saling berhadapan di perempat final, kemungkinan babak semi final akan merupakan ‘babak klub Inggris’. “Klub dari Inggris telah membuktikan, bahwa Liga Inggris salah satu yang terbaik di dunia.” Demikian Rafael Benito, pelatih Liverpool asal Spanyol, berkomentar.

Sementara Tim Nasional Inggris harus menjadi penonton Piala Eropa, keperkasaan klub-kluib Inggris tampaknya tidak dapat dibendung. Selama tiga tahun berturut-turut, mereka berhasil mencapai babak final Champions Cup; Liverpool musim 2004/2005, sekaligus sebagai juara, Arsenal (2005/2006) dan Liverpool (2006/2007).

Dalam rankin klub sepak bola berpendapatan terbanyak -“Footbal Money League”- yang dikeluarkan setiap tahunnya oleh “Deloitte”, bercokol tiga klub dari Inggris dalam lima besar; Manchester United di tempat ke 2, Chelsea (4) dan Arsenal (5). Diperkirakan tahun depan, dari 20 klub terkaya, paling sedikit 10 diantaranya adalah klub dari Inggris. Demikian dikatakan direktur Deloitte, Paul Rawnsley.

Selain menikmati investasi dari luar negeri, Liga Inggris Premier League juga mendapatkan pemasukan dari kontrak penayangan pertandingan. Sampai tahun 2010 Liga Inggris mendapatkan sekitar 1,3 milyar Euro setiap tahunnya dari izin tayang pertandingan Liga Inggris. Jumlah ini lebih dari dua kali lipat pemasukan Liga Jerman Bundesliga dan Prancis Ligue 1.

“Semuanya tergantung pada uang.” Demikian kritik kommentator sepak bola, Rob Hughes dari International Harald Tribune. "Dominasi Inggris hanya akan berlanjut jika uang masih tetap mengalir.“ Tambahnya. Di Italia hanya ada Berlusconi, di Jerman Bayern München. Sementara Barcelona dan Real Madrid masih dapat bersaing karena mereka mengelola sendiri izin tayang pertandingannya. Menampik bahwa hanya klub kaya yang dapat mencapai puncak, Paul Rawnsley dari Deloitte mengatakan, "Sepak bola masih tetap merupakan sebuah permainan, di mana klub kaya-pun dapat menderita kekalahan.“ (yf)