Tempat-tempat pemungutan suara di negara bagian Nordrhein Westfalen, NRW lambat laun didatangi warga pada hari Minggu (09/05) pagi. NRW merupakan negara bagian Jerman yang paling padat penduduknya. Namun dari sekitar 13,3 juta warga Jerman yang berhak memilih di NRW, tak sedikit yang mengirimkan suaranya melalui pos.

Koalisi Partai Kristen Demokrat, CDU dan Partai Liberal, FDP di bawah Perdana Menteri Jürgen Rüttgers berharap dapat mempertahankan suara mayoritasnya di parlemen regional. Sedangkan Partai Sosial Demokrat, SPD kali ini maju dengan calonnya, Hannelore Kraft. SPD bercita-cita memerintah di Nordrhein-Westfalen bersama Partai Hijau.

Para pakar memandang pemilihan regional ini sebagai barometer. Bagi partai Kristen Demokrat, CDU dan mitranya partai Liberal, FDP,  pemilu NRW akan menentukan apakah koalisi itu tetap bisa mempertahankan mayoritas di Majelis Federal Jerman, Bundesrat.

Bagi koalisi pemerintahan federal Angela Merkel yang baru memerintah selama sekitar enam bulan ini, kekalahan di NRW berarti penundaan sejumlah agenda yang telah disepakati pada pemilu federal September lalu. Termasuk janji kampanye FDP, berupa pengurangan pajak pendapatan. Namun masalahnya bukan saja di parlemen federal.

Partai Kristen Demokrat CDU dan mitra Liberalnya, FDP, menguasai pemerintahan di NRW, sejak 2005. Terkait pemilu kali ini, sedikitnya empat lembaga pemeringkat menunjukkan popularitas partai koalisi hitam-kuning itu menurun.

Sementara itu popularitas koalisi merah-hijau, yakni partai SPD dan Partai Hijau, kembali meningkat. Diduga akan ada persaingan ketat. Merah-hijau bisa meraih antara 45-47 persen suara pemilih, sedangkan hitam-kuning diperkirakan mendapat seputar 43-45 persen suara pemilih di Nordrhein-Westfallen.

Bagaimana hasil penghitungan suara di pemilihan parlemen regional ini baru akan diketahui sesudah pukul 18.00 waktu setempat, saat tempat pemberian suara ditutup.

EK/ML/DW/dpa